Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

Bagi yang sedang mencari Artikel tentang Cara menghitung Gerhana Matahari, maka disini Anda berada di posisi yang tepat, karena Artikel ini akan menyampaikan tentang Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris secara praktis dan mudah, meskipun Methode ini membutuhkan data-data Bulan dan Matahari yang tertera dalam Buku Ephimeris Hisab Rukyat yang diterbitkan setiap tahun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Namun bila belum mendapatkannya Data Matahari dan Bulan mutakhir dan tahun-tahun mendatang yang mirip dengan Buku Ephimeris Hisab Rukyat juga dapat Anda dapatkan disini.


Cara menghitung Gerhana Matahari sistem Ephimeris yang akan dijelaskan dalam Artikel ini mencakup tentang ;
  • Cara menghitung Gerhana Matahari Total
  • Cara menghitung Gerhana Matahari Cincin
  • Cara menghitung Gerhana Matahari Sebagian
  • Dan 
  • Cara menghitung Gerhana Matahari Campuran (Hibrida).

Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

I. Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi tatkala posisi Bulan terletak diantara Bumi dan Matahari, sehingga Bulan menghalangi seluruh atau sebagian cahaya Matahari ke Bumi.

Setidaknya ada 4 jenis Gerhana Matahari, yaitu ;

1. Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan menutupi seluruh cahaya Matahari ke Bumi.

2. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika Bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh cahaya Matahari ke Bumi, sehingga Matahari nampak seperti cincin cahaya di sekeliling Bulan.

3. Gerhana Matahari Sebagian

Saat terjadi Gerhana Matahari Sebagian, Matahari tidak ditutupi oleh seluruh piringan Bulan, sehingga hanya tertutup sebagian.

4. Gerhana Matahari Hibrida (Campuran)

Dan Prosedur Perhitungan Gerhana Matahari ini juga mencakup cara Menghitung 4 jenis Gerhana tersebut.

Walaupun Bulan berukuran sekitar 400 kali lipat lebih kecil dari Matahari, namun Bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat dengan Bumi, sehingga Bulan dan Matahari nampak hampir sama besar di langit Bumi. Dikarenakan orbit Bulan berbentuk elips, jaraknya dari Bumi sedikit berubah-ubah, sehingga kadang nampak lebih besar dan mampu menutupi seluruh piringan Matahari ke Bumi, dimana hal ini yang menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari Total, atau kadang nampak lebih kecil dan tidak mampu menutupi seluruh piringan Matahari ke Bumi, dimana hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya Gerhana Matahari Cincin atau Sebagian.

Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

II. Menentukan Perkiraan terjadinya Gerhana Matahari

Pada tanggal 21 Agustus 2017 yang lalu diperkirakan akan terjadi Gerhana Matahari.

Terlebih dahulu kita harus mengkonversi tanggal Masehi tersebut menjadi Tanggal Hijriyah.

21 Agustus 2017
= 2016 + 7 bulan + 21 hari

2016 : 4      = 504 Siklus
504 × 1461 = 736. 344
7 bulan      = 212 hari (h)
21 hari       = 21 hari
                        ------------------ +
                       736. 577 h
Selisih
H - M             = 227. 029
                         ------------------ -
                          509. 548

509. 548 : 10631 = 47 Daur  + 9891 h
47  × 30                = 1410
9891 h : 354        = 27 tahun + 333 h
333 - 10                = 10 bulan + 28 h
28 h                      = 28 h

1410 + 27 tahun + 1 tahun + 10 bulan + 28 h

= 28 Dzul-Qa'dah 1438 Hijriyah.

Hari
509. 548 : 7 = Sisa 4 = Selasa

Pasaran
509. 548 : 5 = Sisa 3 = Pon

21 Agustus 2017 bertepatan dengan Selasa Pon, 28 Dzul-qa'dah 1438 Hijriyah.

Untuk mengetahui secara rinci mengenai pengubahan Masehi ke Hijriyah, silahkan lihat artikel Cara Mengkonversi Masehi Ke Hijriyah

Selanjutnya setelah kita konversi, kemudian kita cocokkan tanggal Hijriyah tersebut dengan Data Penentu Terjadinya Gerhana.

28 Dzul-qa'dah 1438 H.

Tabel 1
1430                = 326¤ 14' 12"

Tabel 2
08                    = 064¤ 22' 24"

Tabel 3
Dzul-qa'dah   = 337¤ 22' 45"
                          --------------------- +
                            727¤ 59' 21"
                            360¤ 00' 00"
                          --------------------- -
                            367¤ 59' 21"
                            360¤ 00' 00"
                          --------------------- -
                            007¤ 59' 21"

Dengan mengikuti kaidah mengenai nilai kisaran perkiraan terjadi Gerhana Matahari dari hasil penjumlahan dalam JADWAL GERHANA, yaitu ;

000¤ sampai dengan 020¤ atau
120¤ sampai dengan 190¤ atau
348¤ sampai dengan 360¤,

maka hasil 007¤ 59' 21" cocok dengan salah satu kisaran kemungkinan terjadinya Gerhana Matahari.

Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

III. Saat Ijtima' (Konjungsi)

A. FIB terkecil pada tanggal 21 Agustus 2017 adalah 0,00002 pada jam 18.00 GMT.

B. ELM jam 18.00 GMT = 148¤ 52' 09"
C. ALB jam 18.00 GMT  = 148¤ 34' 18"
D. Sabaq Matahari (B1) / Gerak Matahari setiap jam ;

ELM jam 18.00 GMT = 148¤ 52' 09"
ELM jam 19.00 GMT = 148¤ 54' 33"
                                         ------------------ -
                                           -00¤ 02' 24"

E. Sabaq Bulan (B2) / Gerak Bulan setiap jam ;
ALB jam 18.00 GMT  = 148¤ 34' 18"
ALB jam 19.00 GMT  = 149¤ 09' 24"
                                         ------------------ -
                                           -00¤ 35' 06"

F. MB (Jarak Matahari dan Bulan)
MB = ELM - ALB
        = 148¤ 52' 09" - 148¤ 34' 18"
        = 00¤ 17' 51"

G. Sabaq Bulan Mu'addal (SB)
Kecepatan Bulan Relatif terhadap Matahari ;
SB = B2 - B1
      = -00¤ 35' 06" - -00¤ 02' 24"
      = 00¤ 32' 42"

H. Saat Ijtima' (IJT1)
Ijtima' = jam FIB GMT + MB : SB
            = 18.00 + 00¤ 17' 51" : 00¤ 32' 42"
            = 18. 32. 45,14

Ijtima' tanggal 21 Agustus 2017 terjadi pada jam 18. 32. 45,14 GMT.

IV. Melacak Data Ephimeris Saat terjadi Istiqbal secara Interpolasi ( A-(A-B) × C : 1 ) Pada tanggal 21 Agustus 2017

Saat Ijtima' (Konjungsi) jam 18. 32. 45,14 GMT.

a. SDMB jam 18.00 GMT (A) = 16¤ 03' 68"
    SDMB jam 19.00 GMT (B) = 16¤ 03' 28"
    C = 00. 01. 49,29 (Nilai Konstan)
16¤ 03' 68" -( 16¤ 03' 68"- 16¤ 03' 28" × 00. 01. 49,29 : 1
    = 16¤ 04' 06,79"

b. SDMM jam 18.00 GMT (A) = 15¤ 48' 68"
   SDMM jam 19.00 GMT (B) = 15¤ 48' 69"
   15¤ 48' 68" -( 15¤ 48' 68"- 16¤ 48' 69" × 00. 01. 49,29 : 1
    = 15¤ 49' 08,03"

c. PH< jam 18.00 GMT (A) = 00¤ 58' 56"
    PH< jam 19.00 GMT (B) = 00¤ 58' 55"
    00¤ 58' 56" - ( 00¤ 58' 56" - 00¤ 58' 55") × 00. 01. 49,29 : 1
    = 00¤ 58' 55,97"


d. ALb jam 18.00 GMT (A) = 00¤ 24' 22"
    ALb jam 19.00 GMT (B) = 00¤ 27' 26"
    00¤ 24' 22" - ( 00¤ 24' 22" - 00¤ 27' 26") × 00¤ 01'  49,29" : 1
    = 00¤ 24' 17,89"

e. TO jam 18.00 GMT (A) = 23¤ 26' 06"
    TO jam 19.00 GMT (B) = 23¤ 26' 26"
    00¤ 24' 22" - ( 23¤ 26' 06" - 23¤ 26' 06") × 00¤ 01'  49,29" : 1
    = 23¤ 25' 30,18"

f.  eo jam 18.00 GMT (A) = -00j 03m 02d
     eo jam 19.00 GMT (B) = -00j 03m 01d
    -00j 03m 02d - (  -00j 03m 02d - -00j 03m 01d) × 00¤ 01'  49,29" : 1
    = 00¤ 03' 01,97".

V. Penentuan Batas terjadinya Gerhana Matahari

Dengan melihat besarnya nilai ALb, dapat menentukan batas terjadinya Gerhana Matahari sebagai berikut ;

1. ALb lebih besar dari 01¤ 34' 46", berarti Tidak mungkin terjadi Gerhana Matahari
2. ALb lebih kecil dari 01¤ 34' 46", berarti dipastikan terjadi Gerhana Matahari.
Karena ALb senilai 00¤ 24' 17,89" ini lebih kecil dari 01¤ 34' 46", maka dipastikan terjadi Gerhana Matahari.

Dengan melihat besarnya nilai ALb juga, dapat menentukan batas daerah yang dapat melihat Gerhana Matahari sebagai berikut ;
  1. ALb positif dan lebih besar dari 00¤ 31',  berarti hanya dapat terlihat dari sekitar daerah Utara Equator (Katulistiwa) Bumi.
  2. ALb negatif dan lebih kecil dari -00¤ 31',  berarti hanya dapat terlihat dari sekitar daerah Selatan Equator (Katulistiwa) Bumi.
  3. ALb lebih kecil dari 00¤ 31' (positif atau negatif), berarti hanya dapat terlihat dari sekitar Equator (Katulistiwa) Bumi.
Dan Gerhana Matahari Sebagian pada tanggal 21 Agustus 2017 sebagai contoh penghitungan Gerhana Matahari kali ini tidak terlihat di Indonesia, Gerhana ini terlihat di Eropa bagian Timur, Asia bagian Timur dan Utara, Afrika bagian Utara dan Selatan, Sebagian Amerika Selatan, Samudera Pasific, Atantik dan Arctic.

Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

VI. Menentukan Awal dan Akhir Gerhana Matahari

a. Meridan Pass (MP), waktu Matahari tepat berada di titik Kulminasi Atas.

MP = 12 - eo
       = 12 - -00j 03m 02d
       = 12. 03. 02

b. Saat Ijtima' kedua (IJT2), waktu Ijtima' menurut waktu setempat di tempat yang bersangkutan.

IJT2 = IJT1 + (BT : 15)
         = 18. 32. 45,14 + (108¤ 25' 49" : 15)
         = 18. 32. 45,14  + 07. 13. 43,27

IJT2 = 01. 46. 28,41 WIB

c. Jarak Ijtima' (JI), yaitu busur sepanjang lingkaran Ekliptika yang diukur dari Matahari ketika Ijtima' sampai Titik Kulminasi atasnya.

JI = (MP - IJT2) × 15
     = (12. 03. 02 - 01. 46. 28 41) × 15
     = 14¤ 34' 04,15" WIB

d. Asyir Pertama (A1), yaitu busur sepanjang lingkaran Ekliptika di ukur dari Titik Haml sampai suatu titik di Ekliptika itu sendiri ;

1. Jika IJT2 < (lebih kecil dari) MP, maka A1 = ELM - JI

2. Dan jika IJT2 > (lebih besar dari) MP, maka A1  = ELM + JI.

Oleh karena penghitungan Gerhana Matahari kali ini, IJT2 < (lebih kecil dari) MP, maka ;

A1 = ELM - JI
      = 148¤ 52' 09" - 14¤ 34' 04,15"
      = 134¤ 18' 04,85"

e. Mail Asyir Pertama (MA 1), yaitu busur sepanjang lingkaran Deklinasi di ukur dari Equator (Katulistiwa) sampai posisi A1.

sin MA1 = sin A1 × sin TO
                = 134¤ 18' 04,85" × 23¤ 26' 06"
                = 16¤ 32' 12,35

Cara pencet Calculator Real Max LK ;
Shift sin (sin 134¤ 18' 04,85" × 23¤ 26' 06" = ¤ ' "

f. Irtifa' Asyir Pertama (IA 1), yaitu ketinggian Matahari sepanjang lingkaran Meridian dihitung dari Ufuk sampai titik proyeksi posisi Asyir Pertama (A1) pada lingkaran Meridian.

IA 1 = 90¤ - (MA 1 - LT)
        = 90¤ - (16¤ 32' 12,35" - -06¤ 41' 45")
        = 90¤ - 23¤ 13' 57,35"
IA 1 = 66¤ 46' 02,65"


Perlu diketahui bahwa dalam contoh penghitungan Gerhana Matahari kali ini dengan Markaz Pegagan Palimanan Cirebon yang terletak pada Titik Koordinat 108¤ 25' 49" Bujur Timur dan -06¤ 41' 45" Lintang Selatan.

g. Sudut Pembantu (SP)

sin SP = (sin SB × cos MA 1) : (sin PHc × sin IA 1)
      = (sin 00¤ 32' 42" × cos 16¤ 32' 12,35") : (sin 00¤ 58' 55,97" × sin 66¤ 46' 02,65")
             = 33¤ 10' 03,52"

Cara pencet Calculator Real Max LK ;
Shift sin (sin 00¤ 32' 42" × cos 16¤ 32' 12,35") : (sin 00¤ 58' 55,97" × sin 66¤ 46' 02,65") = ' " ¤


h. Sa'atu Ba'dil Wasath (SBW), yaitu waktu yang diperlukan untuk mengoreksi waktu Ijtima' agar ditemukan waktu tengah terjadinya Gerhana Matahari.

SBW = sin JI : sin SP
          = sin 14¤ 34' 04,15" : sin 33¤ 10' 03,52"
          = 00j 27m 35,11d

Cara pencet Calculator Real Max LK ;
sin 14¤ 34' 04,15" : sin 33¤ 10' 03,52"

i. Waktu Tengah Gerhana
1. Jika IJT 2 < (lebih kecil dari) MP, maka ;
TGH = IJT 2 - SBW

2. Dan jika IJT 2 > (lebih besar dari) MP, maka ;
TGH = IJT 2 + SBW

Dan dalam penghitungan Gerhana Matahari kali ini, IJT 2 > MP, maka ;
TGH = IJT 2 + SBW
          = 01. 46. 28,41 + 00. 27. 35,11
          = 02¤ 14' 03,52"

KWD = 108¤ 25' 49" - 105¤ : 15
          = 00. 13. 43,27

TGH - KWD
= 02j 14m 03,52d + 00. 13. 43,27
= 02. 27. 46,79 WIB

j. Jarak Gerhana (JG), yaitu busur sepanjang lingkaran Ekliptika yang di ukur dari Matahari ketika Tengah Gerhana sampai titik Kulminasi atasnya.

JG = (MP - TGH) × 15
      = 12.  03.  02 - 02. 27. 46,79 × 15
      = 143¤ 48' 48,15"
k. Asyir Kedua (A 2), yaitu busur sepanjang lingkaran Ekliptika di ukur dari titik Haml sampai titik di Ekliptika itu sendiri .

1. Jika TGH < (lebih kecil dari) MP, maka ;
A 2 = ELM - JG
   
2. Jika  TGH > (lebih besar dari) MP, maka ;
A 2 = ELM + JG

Dan untuk penghitungan Gerhana Matahari kali ini menunjukkan bahwa TGH < MP, maka ;
A  2 = ELM - JG
        = 148¤ 52' 09" - 143¤ 48' 48,15"
        = 05¤ 03' 20,85"

l. Mail Asyir Kedua (MA 2), yaitu jarak sepanjang lingkaran Deklinasi di ukur dari Equator (Katulistiwa) sampai pada posisi A 2.

sin MA 2 = sin A 2 × sin TO
                 = sin 05¤ 03' 20,85" × sin 00¤ 03' 01,97"
                 = 00¤ 00' 16,04"

Cara pencet Calculator Real Max LK ;
Shift sin (sin 05¤ 03' 20,85" × sin 00¤ 03' 01,97") =' " ¤.

Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

m. Irtifa' Asyir Kedua (IA 2), yaitu ketinggian Matahari sepanjang lingkaran Meridian dihitung dari ufuk sampai titik proyeksi posisi A 2.

IA 2 = 90 - (MA 2 - LT)
        = 90 - (00¤ 00' 16,04" - -06¤ 41' 45")
        = 90 - 06¤ 42' 01,04"
        = 83¤ 17' 58,06"

n. 'Ardlu Iqlimir Rukyat (AIR), yaitu jarak busur sepanjang lingkaran Meridian dihitung dari Zenith sampai titik proyeksi posisi A 2 pada lingkaran Meridian itu sendiri.

AIR = 90 - IA 2
        = 90 - 83¤ 17' 58,06"
        = - 06¤ 42' 01,04" (Negatif)

Keterangan ;

1. Jika MA 2 < 0 dan LT > 0, maka nilai AIR Positif.

2. Jika MA 2 > 0 dan LT < 0, maka nilai AIR Negatif.

3. Jika MA 2 > 0 dan LT > 0, maka ;
☆ Jika (MA 2) > LT, maka nilai AIR Negatif
☆ Jika (MA 2) < LT, maka nilai AIR Positif.

4. Jika MA 2 < 0 dan LT < 0, maka ;
☆ Jika (MA 2) > LT, maka nilai AIR Positif
☆ Jika (MA 2) < LT, maka nilai AIR Negatif.

o. Ikhtilaful 'Ardli (IKA), yaitu gerak Bulan karena ketidak aturan semu dan ketidak aturan nyata gerak Bulan itu sendiri.

sin IKA = (cos IA 2 × sin 00¤ 51' 22")
              = cos 83¤ 17' 58,06" × sin 00¤ 51' 22"
              = 00¤ 05' 59,59" (Positif)

Cara pencet Calculator Real Max LK ;
Shift sin (cos 83¤ 17' 58,06" × sin 00¤ 51' 22") = ' " ¤

Keterangan;
1. Jika AIR > 0, maka IKA bernilai Negatif
2. Jika AIR < 0, maka IKA bernilai Positif.

p. 'Ardlul Qamar Mar'i (Lc'), yaitu piringan Bulan yang tidak menutupi Matahari terlihat dari permukaan Bumi yang menghadapnya.

Lc' = (ALb + IKA)
      = 00¤ 24' 12" + 00¤ 05' 59,59"
      = 00¤ 30' 11,59" (Positif).

Keterangan ;
  • Jika Lc' > 0, maka Lc' bernilai positif
  • Jika Lc' < 0, maka Lc' bernilai negatif
  • Jika Lc' = 0, maka Gerhana Matahari dimulai dari arah Barat.
  • Jika Lc' > 0, maka Gerhana Matahari dimulai dari arah Barat Laut.
  • Jika Lc' < 0, maka Gerhana  Matahari dimulai dari arah Barat Daya.
  • Jika Lc' >  (SDMM + SDMB), maka tidak terjadi Gerhana Matahari.
  • Jika Lc' <  (SDMM + SDMB), maka ;
  1. Jika SDMB < (SDMM + Lc'), maka terjadi Gerhana Matahari Sebagian.
  2. Jika SDMB > (SDMM + Lc'), maka terjadi Gerhana Matahari Total.
  3. Jika SDMM < (SDMB + Lc'), maka terjadi Gerhana Matahari Cincin.
  4. Dan Jika Lc' = 0 dan SDMM = SDMB, maka terjadi Gerhana Matahari Total beberapa detik saja.

Karena nilai ALb positif, maka nilai Lc' juga positif, oleh karena Lc' positif, maka Gerhana Matahari dimulai dari arah Barat Laut.

 SDMB + SDMM
= 16¤ 04' 06,79" + 15¤ 49' 08,03" = 31¤ 53' 15,09"

SDMM + Lc'
15¤ 49' 08,03" + 00¤ 30' 11,59" = 16¤ 19' 19,89"

SDMB + Lc'
16¤ 04' 06,79" + 00¤ 30' 11,59" = 16¤ 34' 18,38"

Karena Lc' < (SDMM + SDMB) dan SDMB < (SDMM + Lc'), maka gerhana yang kita hisab ini adalah merupakan Gerhana Matahari Sebagian.

q. Al-jam'u (J), yaitu separuh lebar bayangan penumbra Bulan.

J = (SDMB + SDMM + Lc')
   = 16¤ 04' 06,79" + 15¤ 49' 08,03" + 00¤ 30' 11,59"
   = 32¤ 23' 26,68"

r. Al-Baqiy (B), yaitu separuh lebar bayangan Umbra Bulan.

B = (SDMB + SDMM - Lc')
    = 16¤ 04' 06,79" + 15¤ 49' 08,03" - 00¤ 30' 11,59"
   = 31¤ 23' 03,05"

s. Daqaiqul Kusuf (DK)

DK = \/(J × B)
       = \/(32¤ 23' 26,68" × \/31¤ 23' 03,05")
       = 31¤ 53' 00,79"

t. Sabaq Mu'addal (SM)
SM = SB - 00¤ 11' 48" (Nilai Konstan)
       = 00¤ 32' 42" - 00¤ 11' 48"
       = 00¤ 20' 54"

u. Sa'atus Suquth (SS), yaitu tenggang waktu antara waktu mulai terjadi kontak Gerhana atau kontak berakhirnya dengan wakty tengah Gerhana.

SS = DK : SM
      = 31¤ 53' 00,79" : 00¤ 20' 54"
      = 91¤ 31' 54,23".

Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris

VII. Saat Awal dan Akhir Gerhana

A. Waktu mulai Gerhana (WMG)

Yaitu waktu mulai terjadi kontak pertama, yakni saat piringan Bulan mulai menyentuh piringan Matahari.

B. Saat Gerhana

SG = TGH + SS
       = 02¤ 14' 03,52" + 91¤ 31' 54,23"
       = 93¤ 45' 57,75"

C. Lebar Gerhana (LG)

Yaitu ukuran lebar piringan Matahari yang terhalangi oleh Bulan ketika terjadi Gerhana.

LG = (B :(SDMM × 2)) × 100%
      = (31¤ 23' 03,05" :(15¤ 49' 08,03" × 2)) × 100%
      = (31¤ 23' 03,05" : 31¤ 38' 16,06" × 100%
      = 0,9998308

atau dalam Usbu' (LGc)

LGc = LG × 12
        = 1,211997696 (11.997696)

1.2 adalah nilai konstan

Bila LG > (lebih besar dari) 100% atau LG > 12, berarti ketika tengah Gerhana ada sebagian piringan Bulan yang tidak menutupi Matahari, karena piringan Bulan lebih besar dari piringan Matahari.

LG  ini pula yang menjadi parameter warna Gerhana Matahari, yakni jika nilainya ;
  • 0,333 sampai dengan 1,000, maka berwarna kuning keputih-putihan.
  • 1.000, sampai dengan 1,750, maka berwarna kekuning-kuningan.
  • 1,750 sampai dengan 2,167, maka berwarna kebiru-biruan.
  • 2,167 sampai dengan  3,667, maka berwarna kelabu.
  • 3,667 sampai dengan 4,667, maka berwarna debu kelabu.
  • 4,667 sampai dengan 5,883, maka berwarna kedebuan.
  • 5,883 sampai dengan 7,000, maka berwarna debu kekuning-kuningan.
  • 7,000 sampai dengan 8,333, maka berwarna debu kemerah-merahan.
  • 8,333 sampai dengan 9,667, maka berwarna debu kebiru-biruan.
  • 9,667 sampai dengan 10,83, maka berwarna debu kehitam-hitaman.
  • jika lebih besar dari 10,83, maka berwarna hitam suram.
keterangan ;
Perhitungan di bawah ini tidak diperlukan untuk Gerhana Matahari Sebagian.

D. Sa'atul Muktsi (SMK), yaitu tenggang waktu antara waktu mulai terjadi kontak gerhana total atau kontak berakhirnya dengan Waktu Tengah Gerhana.

SMK = (12 - LG) : 15
          = (12 - 1.211997696) : 15
          = 10.788002304 : 15
          = 0j 43m 09,12d

E. Mulai Total (MT), yaitu waktu mulai terjadi kontak kedua pada Gerhana Total, yakni ketika seluruh piringan Bulan mulai menutupi piringan Matahari.

MT = TGH - SMK
       = 02j 14m 03,52d - 00j 43m 09,12d
       = 01j 30m 54,04d

F. Waktu Selesai Total (ST), yaitu waktu mulai terjadi kontak ketiga pada gerhana Total, yakni ketika piringan Bulan mulai keluar dari menutupi piringan Matahari.

ST = TGH + SMK
      = 02j 14m 03,52d + 00j 43m 09,12d
      = 00j. 43m 09.12d.

Demikianlah Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris yang dapat disampaikan pada kesempatan kali ini.

Terima kasih.
Buka Komentar