Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf Al-Mannan

Mengenai Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Ephimeris telah dijelaskan dalam Artikel Cara Menghitung Gerhana Bulan dan Penghitungan Gerhana Matahari..

Sedangkan dalam Artikel kali ini, kita akan mempelajari tentang Hisab Gerhana Bulan dan Matahari sistem Kitab Fathu Ar-Rauf Al-Mannan.

Mengingat Artikel ini lumayan panjang, siapkan terlebih dahulu kopi Anda.

Berikut Studi analisis Hisab Gerhana Bulan dan Matahari dalam Kitab Fathu Ar-Rauf Al-Mannan.

Gerhana Bulan



Gerhana Bulan Gerhana Bulan yang dalam Bahasa Inggrisnya disebut Lunar Eclipse terjadi saat terjadinya Istiqbal (Oposisi | Purnama) Al-Hakiki Al-Mar'i dan terjadi setelah melewati minimal 6 Buruj setelah Gerhana Bulan sebelumnya.

Pada dasarnya disetiap pertengahan Bulan Hijriyah, yaitu pada saat Purnama, Bulan menempati kedudukan diantara Bumi dan Matahari, akan tetapi tidak setiap pertengahan Bulan Hijriyah terjadi Gerhana Bulan, karena lintasan (orbit) Bulan dalam mengelilingi Bumi tidak berhimpit dengan bidang orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari, melainkan membentuk sudut Lima derajat (5¤). Dimana orbit (lintasan) Bumi dalam mengelilingi Matahari disebut Ekliptika  (Masaru Al-Syams).
Untuk penjelasan mengenai Pengertian, penyebab, jenis dan macam-macam Gerhana Bulan dan Matahari telah dikemukakan dalam Artikel yang lalu, silahkan klik disini.

Penghitungan Gerhana bulan dalam Kitab Fathu Al-Rauf Al-Mannan ini meliputi ;
  • cara Menghitung Gerhana Bulan Total
  • cara Menghitung Gerhana Bulan Sebagian
  • cara Menghitung Gerhana Bulan Penumbra

Ketentuan Terjadinya Gerhana Bulan

Dalam Methode Kitab Fathu Ar-Rauf Al-Mannan dijelaskan bahwa Gerhana Bulan dinyatakan bakal terjadi apabila memenuhi ketentuan data di bawah ini;
  1. Nilai Jam yang terdapat pada Data Al-Alamah Al-Mu'addalah harus 12 atau kurang, karena bila lebih dari 12, maka menunjukkan Gerhana Bulan terjadi pada Siang hari. Dan artinya Gerhana Bulan tidak terlihat di tempat penghitungan.
  2. Nilai Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah menunjukkan ;
  • Buruj 00 | 12 (Haml) atau Buruj 06 (Mizan) dengan nilai Derajat berkisar antara 00¤ sampai 12¤.
  • Buruj 05 (Sunbulah) atau 11 (Hut) dengan nilai Derajat berkisar antara 18¤ sampai 29¤.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 

Materi dan Data

Pengumpulan data untuk Hisab Gerhana Bulan  hampir sama dengan Hisab Awal Bulan Hijriyah methode Fathu Ar-Rauf Al-Mannan, tetapi tentu saja ada perbedaannya.

Dan kami tidak menjelaskan kembali Pengertian Materi  yang sudah tertera di dalam Artikel Hisab Awal Bulan Qamariyah methode Fathu Ar-Rauf Al-Mannan.


1. Majmu'ah ( مجموعة)
Yang dimaksud dengan Tahun Majmu'ah disini adalah Tahun dari kelipatan 30, adapun Tahun-tahun tersebut dalam kitab Fathu Ar-Rauf adalah ; 1340 | 1370 | 1400 | 1430 | 1460 | 1490 | 1520 | 1550 | 1580 | 1610 | 1640 | 1670 | 1700 | 1730 | 1760.

Maka untuk tahun Majmu'ahnya 1442 H yang tahun Tam-nya (Tahun yang telah lewat) ialah 1441 adalah 1430.

Selanjutnya mengisi kolom-kolom yang terdapat baris Majmu'ah yaitu ;
a- Alamah
b- Hisshah
c-Wasath Al-Syams
d- Al-Khasshah
e- Al-Markaz

Untuk pengisian data gerak Matahari dan Bulan pada baris Tahun Majmu'ah ini diambil dari Tabel 1.

2. Mabsuthah (مبسوطة)
Mabsuthah adalah tahun per 30-an, berisikan data pergerakan Matahari dan Bulan pada Tahun Tam (Tahun yang telah lewat). Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Tahun Tam-nya 1442 adalah 1441, sehingga dan penggarapan Hisab Gerhana Bulan ini, Tahun Mabsuthah-nya diisi 11. Karena hasil penjumlahan Majmu'ah dengan Mabsuthah itu merupakan Tahun Tam (1430 + 11 = 1441).

Selanjutnya mengisi data 5 jenis pergerakan Matahari dan Bulan ;
  • Alamah
  • Hisshah
  • Wasath Al-Syams
  • Al-Khasshah
  • Al-Markaz
Data-data ini dapat diambil dari Tabel 2.

3. Bulan
Yaitu mengambil data Harakat untuk Bulan Tam (Rabi'ul Awal | 3).
Selanjutnya mengisi data 5 jenis Harakat ;
  • Alamah
  • Hisshah
  • Wasath Al-Syams
  • Al-Khasshah
  • Al-Markaz

Kita dapat menentukan data-data tersebut dengan mengambilnya dari Tabel 4.

4. Data Harakat
Yaitu memasukkan jumlah semua data-data Harakat dari Majmu'ah, Mabsuthah dan Bulan sesuai jenisnya masing-masing.

Berikut ini akan ditampilkan contoh pengisian untuk Hisab Gerhana Bulan pada tanggal 30 Nofember 2020 atau bertepatan dengan tanggal 15 Rabi'u Al-Tsani 1442 Hijriyah ;

Alamah

Hari (H)Jam | Menit | Detik
1. 05 H22j 58m 00d
2. 06 H16j 53m 00d
3. 03 H19j 50m 00d
4. 14+02=16
   =16 - 14= 02
   = 02 H
59j 41' 00" - 48j 00' 00"
= 11¤ 41' 00"
= + 02 H

Maka data Alamah pada Data Harakat kita tulis ; 02 H  11¤ 41' 00".

Al-Hisshah

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 11 B05¤ 30' 00"
2. 02 B28¤ 30' 00"
3. 08 B16¤ 41' 00"
4. 21+1
    = 22
    22 - 12 =        10 B
    
50¤ 41' 00"-30¤ 00' 00"
= 20¤ 41' 00"
= + 01 B

Jadi data Al-Hisshah pada Data Harakat kita tulis ; 10 B  20¤ 41' 00".

Al-Wasath Al-Syams

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 08 B27¤ 45' 00"
2. 08 B02¤ 04' 00"
3. 02 B12¤ 46' 00"
4. 18
    01
   ------+
     19
     12
   ----- -
     07 B
42¤ 35' 00" - 30¤ 00' 00"
= 12¤ 35' 00"
= + 01 B

Maka data Al-Wasath Al-Syams pada Data Harakat diisi ; 07 B  12¤ 35' 00"

Al-Khasshah Al-Qamar

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 10 B21¤ 49' 00"
2. 05 B17¤ 46' 00"
3. 08 B04¤ 32' 00"
4. 23
    01
   ----- +
    24
    24
   ----- -
    00 B
    
44¤ 07' 00" - 30¤ 00' 00"
= 14¤ 07' 00"
= + 01 B

Maka 00 B 14¤ 07' 00 kita tulis dalam kolom Data Harakat untuk Al-Khasshah Al-Qamar.

Al-Markaz

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 05 B15¤ 19' 00"
2. 08 B01¤ 56' 00"
3. 02 B12¤ 46' 00"
4. 15
    01
   ----- +
    16
    12
   ----- -
    04 B
30¤ 01' 00" - 30¤ 00' 00"
= 00¤ 01' 00"
= + 01 B

Kita tulis 04 B 00¤ 01' 00" pada kolom Data Harakat untuk Al-Markaz.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


01. Ta'dil Al-Khasshah | تعديل الخاصة (TK)
Data ini diambil dari Tabel 5 dengan berargumen pada nilai Buruj dan Duruj (derajat) dalam data Harakat untuk Khasshah,

02. Ta'dil Al-Markaz | تعديل المركز (TZ)
Data ini diambil dari Tabel 6 dengan berargumen  pada nilai Buruj dan Duruj (derajat) dalam data Harakat untuk Al-Markaz.

03. Bu'du Al-Mutlaq | بعد المطلق (BQ)
Data ini diambil dari hasil penjumlahan antara Ta'dil Al-Khasshah dengan Ta'dil Al-Markaz.

BQ = TK + TZ

04. Hasil kali (×) 5
Yaitu nilai hasil perkalian antara Bu'du Al-Mutlaq dengan 00¤ 05' 00 (Nol derajat Lima Sudut Menit Nol Sudut Detik)

Hasil kali 5' = BQ × 00¤ 05' 00"
                        
05. Ta'dil Al-Markaz (TZ)
Diisi Sama dengan Ta'dil Al-Markaz di atas.

06. Ta'dil Al-Syams = (TS)
Data ini dapat kita tentukan dengan menjumlahkan Ta'dil Al-Markaz dengan hasil perkalian antara Bu'du Al-Mutlaq dan 00¤ 05' 00".

TS = TZ + (BQ × 00¤ 05' 00")

07. Wasath Al-Syams = (WS)
Data ini dapat kita lihat pada Data Harakat untuk Al-Wasath Al-Syams diatas dengan mencatatnya dalam nilai derajat, sudut menit dan sudut detik.

08. Ta'dil Al-Syams (-) 
Diisi sama dengan data Ta'dil As-Syams di atas.

09. Muqawwam Al-Syams = (MS)
Muqowwam Al-Syams merupakan hasil pengurangan antara Wasath Al-Syams dengan Ta’dil Al-Syams.

MS = WS - TS

Muqowwam Al-Syams ini disebut dengan Juz Al-Ijtima' dalam penggarapan Hisab Gerhana Matahari.

10. Bu'du Al-Mutlaq = (BQ)
Diisi sama dengan data Bu'du Al-Mutlaq di atas.

11. Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam {TDA} (-) |  (Tabel) 
Data ini dapat diambil dari Tabel 7 dengan argumen nilai Buruj dan Derajat (¤) atau Sudut Menit (') Muqawwam Al-Syams.

12. Bu'du Al-Mu'addal (BD) | بعد المعدل
Data ini merupakan  hasil pengurangan antara Bu’udu Al-Mutlaq (BQ) dengan Daqaiqu Ta’dil Al-Ayyam (DTA).

BD = BQ - DTA
   
13. Hisshatu As-Sa'ah {HS} (×) | (Tabel)
Cara pengambilan data Hisshatu As-Sa'ah dari Tabel 8 adalah dengan berargumen pada nilai Buruj dan Derajat Al-Khasshah Al-Qamar Al-Mutlaqah (belum terkoreksi). Dan apabila nilai Derajatnya berupa angka yang terletak diantara dua nilai derajat yang tertulis, maka harus dilakukan penta'dilan terhadap dua data, untuk keterangan lebih lanjut silahkan buka Artikel Al-Ta'dil Baina Al-Sathrain (Interpolasi).

14. Ta'dil Al-Alamah (TA)| تعديل العلامة 
Data yang dapat diperoleh dari mengalikan Bu'du Al-Mu'addal (BD) dengan Hisshah As-Sa’ah  (HS)

TA =  BD × HS
       
15. Data Harakat Al- Alamah
Sama dengan yang di atas.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


16. Ta'dil Al-Alamah (-)
Seperti di atas.

17. Al-Alamah Al-Mu'addalah {AM1}(Semarang)
AM1 = Al-Alamah - TA
     
Data Al-Alamah di atas berlandaskan pada Bujur Kota Semarang (110¤ 24' 00"), sedangkan untuk menentukan data Al-Alamah Al-Mu'addalah daerah lainnya adalah sebagai berikut ;
  • Perhatikan selisih antara nilai Bujurnya dengan Bujur Semarang.
  • Nilai selisih dibagi (:) 15 
  • Kemudian hasilnya mengurangi data Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang apabila nilai Bujurnya lebih besar dari Bujur Semarang. Contoh ; Surabaya yang berada pada Bujur 112¤ 76' 00" (lebih besar dari Bujur Semarang), selisih Bujur keduanya adalah sebesar 02¤ 52' 00", kemudian 02¤ 52' 00" : 15 = 00j 11m 28d. Dan selanjutnya Data Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang - 00j 11m 28d  = Al-Alamah Al-Mu'addalah Surabaya.
  • Dan apabila nilai Bujurnya lebih kecil dari Bujur Semarang, maka selisih Bujur keduanya setelah  dibagi 15 ditambahkan dengan data Al-Alamah Semarang, Contoh  ; Cirebon yang berada pada Bujur 108¤ 56' 00" (lebih kecil dari Bujur Semarang), selisih antara keduanya adalah sebesar 01¤ 28' 00", kemudian 01¤ 28' 00" : 15 = 00j 05m 52d. Maka data Harakat Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang + 00j 05m 52d  = Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon.

18. Sa'ah FT. (+)
Maksudnya adalah Sa'ah Fadhlu At-thulain ( الساعات فضل الطولين ) selisih jam, menit, detik antara Semarang dan Cirebon, tentunya dapat diketahui dari Bujur kedua kota tersebut ;
  • Bujur Semarang = 110¤ 24' 00" (menurut Fathu Ar-Rauf Al-Mannan)
  • Bujur Cirebon = 108¤ 56' 00" (menurut Addurusul Falakiyah)
110¤ 24' 00" - 108¤ 56' 00" 
= 01¤ 28' 00" : 15
= 00j 05m 52d

19. Al-Alamah Al-Mu'addalah (Cirebon)
Sebagaimana keterangan pada Al-Alamah Al-Mu'addalah (Semarang), kita tulis data  Alamah Al-Mu'addalah (Cirebon).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan data Alamah Al-Mu'addalah selain Rumus di atas, yaitu ;
  • Apabila data Bu'du Al-Mu'addal lebih sedikit dari data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam, maka nilai selisih antara keduanya dikalikan Hisshatu As-Sa'ah, hasilnya adalah Al-Alamah Al-Mu'addalah.
  • Dan apabila data Bu'du Al-Mu'addal tidak ada, maka untuk mencari data Al-Alamah Al-Mu'addalahnya dengan cara mengalikan data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam pada Hisshatu Assa'ah.
Data inilah yang diambil untuk menentukan waktu Ijtima' atau Istiqbal yang sebenarnya.

20. 24 Jam
Kita catat 24j 00m 00d

21. Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah
Kita tulis 07j 42m 32".

Dan perlu diketahui bahwa permulaan Hari dalam data Al-Alamah adalah Hari Ahad sebagaimana keterangan tentang kode Hari.

Sedangkan permulaan Jam terhitung dari Terbenam Matahari.

Apabila nilai Jam dalam data Al-Alamah lebih banyak dari 12, maka Istiqbal terjadi pada Siang hari dan bila lebih sedikit dari 12, maka Istiqbal terjadi pada Malam hari.

Apabila tertulis dalam data Al-Alamah nilai 05 H  04j 03m 00d, maka menunjukkan bahwasanya Istiqbal' terjadi pada Malam Kamis jam 22 lebih 03 menit.

22. Jam Istiqbal 
Jam Istiqbal' disini masih menggunakan Waktu Istiwa. Maka diperlukan langkah Konversi dari Waktu Istiwa ke Time Zone (WIB, WITA atau WIT).

Oleh karena wilayah Cirebon termasuk dalam Zona Waktu Indonesia Barat (WIB), maka untuk menjadikannya menjadi WIB, perlu dilakukan penghitungan sebagai berikut ;

(Bujur Cirebon - Bujur WIB) : 15
= (108¤ 56' 00" - 105¤) : 15
= 03¤ 56' 00 :15
= 00. 15. 44.

Istiqbal adalah suatu fenomena saat Matahari dan Bulan sedang bertentangan, yaitu apabila keduanya mempunyai selisih bujur astronomi sebesar 180 derajat atau pada saat itu Bulan berada pada fase purnama (full moon). Istiqbal dalam dunia astronomi dikenal dengan Opposition.

23. Ta'dil Hisshah Al-Ardl (THI)
Untuk mendapatkan data Ta'dil Hisshah Al-Ardl perlu dilakukan penghitungan sebagai berikut;

THI = TA × 00¤ 02' 30" = Hasil
           Hasil + Ta'dil Al-Markaz  (TZ)

24. Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah

Kita dapatkan data dengan rumus ;
Hisshsh Al-Ardl - Ta'dil Hisshah Al-Ardl

25. Ta'dil Khasshah (TK)
TK = Ta'dil Alamah × 00 : 43 : 00

26. Al-Buht
Diambil dari Tabel 8 dengan  argumen data Hisshah Al-Sa'ah. Dan perlu dilakukan Ta'dil Baina Sathrain jika tidak menemukan data yang sama persis.

27. Ardlu Al-Qamar Al-Hakiki
Diambil dari Tabel 10 dengan berlandaskan pada data Buruj Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah dari atas atau bawah dan Derajatnya dari arah Kanan atau Kiri.

28. Jari-jari, Sa'at dan Durasi Gerhana
Ketiga data tersebut dapat diperoleh dari Tabel 13 dengan argumen Al-Buht dari atas dan Ardlu Al-Qamar Al-Hakiki dari Kanan.

Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan Sa'ah Gerhana disini adalah separuh waktu Gerhana dan yang dimaksud dengan Durasi Gerhana (Sa'ah Al-Mukts) adalah separuh waktu gelap yaitu ketika piringan Bulan telah terhalang oleh bayangan Bumi.

29. Awal Gerhana
Al-Alamah Al-Mu'addalah - Sa'ah Al-Khusuf

30. Akhir Gerhana
Al-Alamah Al-Mu'addalah + Sa'ah Al-Khusuf

31. Awal Gelap
Al-Alamah Al-Mu'addalah - Sa'ah Al-Mukts

32. Awal Pulih (Terang)
Al-Alamah Al-Mu'addalah + Sa'ah Al-Mukts.

Warna Gerhana Bulan

Secara nyata kita tidak dapat mengetahui warna Gerhana Bulan, akan tetapi dapat diperkirakan dengan argumen data Daqaiqu Ardli Al-Qamar sebagaiman keterangan di bawah ini ;
  • 00' sampai 09' berwarna hitam
  • 10' sampai 19 berwarna hitam kehijau-hijauan
  • 20' sampai 29 berwarna hitam kemerah-merahan
  • 30' sampai 39 berwarna hitam kekuning-kuningan
  • 40' sampai 49 berwarna seperti debu (keruh)
  • 50' sampai 60 berwarna kelabu
Sampai disini Hisab Gerhana Bulan methode Fathu Al-Rauf Al-Mannan telah selesai, selanjutnya menuju Hisab Gerhana Matahari.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


Gerhana Matahari 


Gerhana Matahari  terjadi saat terjadinya Ijtima' (Konjungsi) Al-Hakiki Al-Mar'i yaitu keadaan dimana Matahari dan Bulan terletak pada Bujur Astronomi yang sama dan terjadi setelah melewati minimal 6 Buruj setelah Gerhana Matahari sebelumnya. Meskipun Gerhana Matahari terjadi pada saat Ijtima', tetapi tidak setiap Ijtimak yaitu saat Bulan berada di antara Bulan dan Matahari akan terjadi Gerhana Matahari, hal ini disebabkan karena orbit Bulan memiliki kemiringan 5° terhadap bidang Ekliptika (bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari) sehingga posisi Bulan sering kali tidak satu bidang dengan Bumi dan Matahari.

Ketentuan Terjadinya Gerhana Matahari 

Dalam Methode Kitab Fathu Ar-Rauf Al-Mannan dijelaskan bahwa Gerhana Matahari dinyatakan bakal terjadi apabila memenuhi ketentuan data di bawah ini ;
  1. Nilai Jam yang terdapat pada Data Al-Alamah Al-Mu'addalah harus berkisar antara 13 sampai dengan 23, karena bila kurang dari 13 atau lebih dari 23, maka menunjukkan Gerhana Matahari terjadi pada Malam hari. Dan itu artinya Gerhana Matahari tidak terlihat di tempat penghitungan (Markaz).
  2. Nilai Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah menunjukkan ;
  • Buruj 00 | 12 (Haml) atau Buruj 06 (Mizan) dengan Derajat antara 00¤ sampai dengan 06¤
  • Buruj 05 (Sunbulah) atau 11 (Hut) dengan Derajat antara 24¤ sampai dengan 29¤.
Apabila tidak memenuhi ketentuan di atas, maka dinyatakan tidak terjadi Gerhana Matahari sama sekali atau terjadi Gerhana Matahari, tetapi diluar tempat penghitungan.

Konversi Masehi ke Hijriyah

Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total | Kusuf) yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2019 yang menjadi Contoh Hisab kali ini.

Kita perlu mengkonversi tanggal 26 Desember 2019 ke Hijriyah, karena pengambilan Data dari Tabel berargumen pada Bulan dan Tahun dalam penanggalan Hijriyah.

26 Desember 2019

Secara Astronomis berarti ;
2018 + 11 bulan (b) + 26 hari (h)

2018 : 4        = 504 Siklus + 2 tahun (t)
504 × 1461   = 736. 344 h
2 tahun        =         730 h
11 bulan      =          334 h
26 hari         =            26 h
                       ------------------ +
                         737. 434 h
Selisih M-H = 227. 029 h
                       ------------------ -
                         510. 405 h

510. 405 : 10. 631      = 48 Daur + 117
48 × 30                        = 1440
117 + 1 h (sisa 2 t)     = 3 b + 29 h


1440 + 1 t (Tam) + 3 B + 29 h
= 29 Rabi'u Al-Tsani 1441 H.

Mencari hari ;
510.405 : 7     = 72.915
72.915 × 7      = 510.405 (Sisa 0)

Sisa 0 berarti  Kamis

Mencari Pasaran  ;
510. 405 : 5     = 102.081
102.081 × 5     = 510.405 (Sisa 0)

Sisa 0 berarti Kliwon

Maka 26 Desember 2019 bertepatan dengan Kamis Kliwon, 29 Rabi'u Al-Tsani 1441 H.

Untuk keterangan lebih detail, silahkan lihat Artikel Cara Mengkonversi Masehi ke Hijriyah 

Anda juga dapat mengkonversi tanggal Masehi ke Hijriyah secara online melalui link ini dan untuk mencari Pasaran harinya, silahkan klik disini.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


Materi dan Data

1. Majmu'ah ( مجموعة)
Karena penjelasan tentang Tahun Majmu'ah sudah dikemukakan di atas, maka langsung saja kita tentukan untuk Tahun Majmu'ahnya adalah  1430.
Selanjutnya mengisi kolom-kolom yang terdapat baris Majmu'ah yaitu ;
a- Alamah
b- Hisshah
c- Wasath Al-Syams
d- Al-Khasshah
e- Al-Markaz

Untuk pengisian data pergerakan Matahari dan Bulan pada baris Tahun Majmu'ah diambil dari Tabel 1.
2. Mabsuthah (مبسوطة)
Tahun Mabsuthah  diisi 10. Dimana Tahun Majmu'ah ditambah Tahun Mabsuthah sama dengan Tahun Tam  (Tahun sebelumnya)

1430 + 10 = 1440

Selanjutnya mengisi data 5 jenis pergerakan Matahari dan Bulan ;
  • Alamah
  • Hisshah
  • Wasath Al-Syams
  • Al-Khasshah
  • Al-Markaz
Data-data ini dapat diambil dari Tabel 2.

3. Bulan
Yaitu mengambil data Harakat untuk Bulan Tam (Rabi'u Al-Tsani | 4).
Selanjutnya mengisi data 5 jenis Harakat ;
  • Alamah
  • Hisshah
  • Wasath Al-Syams
  • Al-Khasshah
  • Al-Markaz
Kita dapat menentukan data-data tersebut dengan mengambilnya dari Tabel 3.

4. Data Harakat

Yaitu memasukkan jumlah semua data-data Harakat dari Majmu'ah, Mabsuthah dan Bulan sesuai jenisnya masing-masing.

Berikut ini akan ditampilkan contohnya ;

Alamah

Hari (H)Jam | Menit | Detik
1. 05 H22 : 58 : 00
2. 01 H16 : 05 : 00
3. 06 H02 : 56 : 00
4. 06 H17 : 59 : 00

Maka data Alamah pada Data Harakat kita tulis ; 06 H  17 : 59 : 00

Al-Hisshah

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 11 B05¤ 30' 00"
2. 02 B20¤ 28' 00"
3. 04 B02¤ 41' 00"
4. 05 B28¤ 39' 00"

Jadi data Al-Hisshah pada Data Harakat kita tulis ; 05 B  28¤ 39' 00"


Al-Wasath Al-Syams

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 08 B27¤ 45' 00"
2. 08 B12¤ 48' 00"
3. 03 B26¤ 25' 00"
4. 09 B06¤ 58' 00"

Maka data Al-Wasath Al-Syams pada Data Harakat diisi ; 09 B  06¤ 58' 00"


Al-Khasshah Al-Qamar

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 10 B21¤ 49' 00"
2. 07 B07¤ 59' 00"
3. 03 B13¤ 16' 00"
4. 09 B13¤ 04' 00"

Maka 09 B 13¤ 04' 00 kita tulis dalam kolom Data Harakat untuk Al-Khasshah Al-Qamar.

Al-Markaz

Buruj (B)Derajat | Sudut Menit | Sudut Detik
1. 05 B15¤ 19' 00"
2. 08 B12¤ 40' 00"
3. 03 B26¤ 25' 00"
4. 05 B24¤ 24' 00"

Kita tulis 05 B 24¤ 24' 00" pada kolom Data Harakat untuk Al-Markaz.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


01. Ta'dil Al-Khasshah | تعديل الخاصة (TK)
Data ini berargumen pada nilai Buruj dan Duruj (derajat) dalam data Harakat untuk Khasshah,

Oleh karena data Harakat untuk Khasshah adalah 09 B 13¤ 04' 00", maka sesuai yang kita lihat dalam Tabel 5, Ta'dil Al-Khasshah kita tulis 09¤ 44' 00".

02. Ta'dil Al-Markaz | تعديل المركز (TZ)
Data ini berargumen  pada nilai Buruj dan Duruj (derajat) dalam data Harakat untuk Al-Markaz,

Melihat nilai Al-Markaz dalam Data Harakat  adalah  05 B 24¤ 24' 00", maka sesuai dengan yang tercantum dalam Tabel 6, Ta'dil Al-Markaz kita kita isi dengan 02¤ 09' 00".

03. Bu'du Al-Mutlaq | بعد المطلق (BQ)
Data ini diambil dari hasil penjumlahan antara Ta'dil Al-Khasshah dengan Ta'dil Al-Markaz.

BQ = TK + TZ
      = 09¤ 44' 00" + 02¤ 09' 00"
      = 11¤ 53' 00"

04. Hasil kali (×) 5
Yaitu nilai hasil perkalian antara Bu'du Al-Mutlaq dengan 00¤ 05' 00 (Nol derajat Lima Sudut Menit Nol Sudut Detik)

Hasil kali 5' = BQ × 00¤ 05' 00"
                       = 11¤ 53' 00" × 00¤ 05' 00"
                       = 00¤ 59' 25".

05. Ta'dil Al-Markaz (TZ)
Diisi Sama dengan Ta'dil Al-Markaz di atas.

06. Ta'dil Al-Syams = (TS)
Data ini dapat kita tentukan dengan menjumlahkan Ta'dil Al-Markaz dengan hasil perkalian antara Bu'du Al-Mutlaq dan 00¤ 05' 00".

TS = TZ + (BQ × 00¤ 05' 00")
     = 02¤ 09' 00" + (11¤ 53' 00"
        × 00¤ 05' 00")
     = 02¤ 09' 00" + (00¤ 59' 25")
     = 03¤ 08' 25"

07. Wasath Al-Syams = (WS)
Data ini dapat kita lihat pada Data Harakat untuk Al-Wasath Al-Syams diatas yakni 09 B  06¤ 58' 00" dengan mencatatnya dalam nilai derajat, sudut menit dan sudut detik.

WS =
09 B 06¤ 58' 00"
= 09 B 06¤ 58' 00" × 30¤ = 276¤ 58' 00"

08. Ta'dil Al-Syams (-) 
Diisi sama dengan data Ta'dil As-Syams di atas.

09. Muqawwam Al-Syams = (MS)
Muqowwam Al-Syams merupakan hasil pengurangan antara Wasath Al-Syams dengan Ta’dil Al-Syams.

MS = WS - TS
       = 276¤ 58' 00" - 03¤ 08' 25"
       = 273¤ 49' 35" (09 B  03¤ 49' 35")

Muqowwam Al-Syams juga disebut dengan Juz Al-Ijtima' dalam penggarapan Hisab Gerhana Matahari ini.

10. Bu'du Al-Mutlaq = (BQ)
Diisi sama dengan data Bu'du Al-Mutlaq di atas.

11. Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam {TDA} (-) |  (Tabel) 
Data ini diperoleh dari Tabel 7 dengan argumen nilai Buruj dan Derajat (¤) Muqawwam Al-Syams, untuk menentukannya silahkan cermati penghitungan berikut ini ;

Muqawwam Al-Syams 273¤ 49' 35"

273¤ 49' 35" - 270¤ = 03¤ 49' 35"
                                  = 09 B  03¤ 49' 35"

Setelah kita lihat Tabel 7, ternyata tidak ditemukan nilai derajat yang sama persis, maka harus dilakukan penta'dilan  (koreksi) 2 data yang beriringan, yaitu dari 'Adad At-Thuli 00¤ dan 05¤ ;

حصة الاقل 0¤ 07'
حصة الاكبر  (-) 0¤ 09'
الفضل بينهما 0¤ 2'
فضل عدد المعلوم على الاقل (×) 03¤ 42' 35"
حاصل الضرب 00¤ 07' 25,17"
تفاضل عدد الطولى 05¤ 
حاصل القسم 0¤ 12' 43,15"
حصة الاقل (+) 0¤ 07'
الحصة المطلوبة 0¤ 05' 43,15"


Maka kita isi data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam dengan nilai 0¤ 05' 43,15".

12. Bu'du Al-Mu'addal (BD) | بعد المعدل
Data ini merupakan  hasil pengurangan antara Bu’udu Al-Mutlaq (BQ) dengan Daqaiqu Ta’dil Al-Ayyam (DTA).

BD = BQ - DTA
      = 11¤ 53' 00" - 0¤ 05' 43,15"
      = 11¤ 47' 16,85".

13. Hisshatu As-Sa'ah {HS} (×) | (Tabel)
Cara pengambilan data Hisshatu As-Sa'ah dari Tabel 8 dengan berargumen pada nilai Buruj dan Derajat Al-Khasshah Al-Qamar Al-Mutlaqah (belum terkoreksi). Dan tentunya harus dilakukan Ta'dil dua baris data jika tidak ditemukan bilangan derajat sama persis, ternyata tidak ditemukan, maka penta'dilan dilakukan;

حصة الاقل 1¤ 59'
حصة الاكبر  (-) 2¤ 01'
الفضل بينهما 0¤ 2'
فضل عدد المعلوم على الاقل (×) 11¤ 05'
حاصل الضرب 0¤ 22' 10"
تفاضل عدد الطولى (:) 05¤ 
حاصل القسم 0¤ 04' 26"
حصة الاقل (+) 1¤ 59'
الحصة المطلوبة 2¤ 03' 26"

Maka data Hisshatu As-Sa'ah yang harus dicatat adalah 02 : 03 : 26.

14. Ta'dil Al-Alamah (TA)| تعديل العلامة 
Data yang dapat diperoleh dari mengalikan Bu'du Al-Mu'addal (BD) dengan Hisshah As-Sa’ah  (HS)

TA =  BD × HS
      = 11¤ 47' 16,85" × 02 : 03 : 26
      = 24¤ 15' 2,03"

15. Data Harakat Al- Alamah
Sama dengan yang di atas yakni 06 H  17j 59m 00d.

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


16. Ta'dil Al-Alamah (-)
Mencatat 24¤ 15' 2,03" kembali seperti di atas.

17. Al-Alamah Al-Mu'addalah {AM1}(Semarang)
AM1 = Al-Alamah - TA
         = 06 H  17j 59m 00d -  24¤ 15' 2,03"
         = 161¤ 59' 00 - 24¤ 15' 2,03"
         = 05 H   17j 43m 57,97d

Mengacu pada ketentuan jam Al-Alamah Al-Mu'addalah terhadap terjadinya Gerhana Matahari di atas (Tidak kurang dari   13 dan tidak lebih dari 23), maka jelas nilai Jam pada data 05 H   17j 43m 57,97d ini memenuhi ketentuan tersebut.

Data Al-Alamah di atas berlandaskan pada Bujur Kota Semarang (110¤ 24' 00"), untuk menentukan data Al-Alamah daerah lainnya adalah sebagai berikut ;
  • Perhatikan selisih antara nilai Bujurnya dengan Bujur Semarang.
  • Nilai selisih dibagi (:) 15 
  • Kemudian hasilnya ditambahkan dengan data Al-Alamah di atas apabila nilai Bujurnya lebih besar dari Bujur Semarang. Contoh ; Surabaya yang berada pada Bujur 112¤ 76' 00" (lebih besar dari Bujur Semarang), selisih Bujur keduanya adalah sebesar 02¤ 52' 00", kemudian 02¤ 52' 00" : 15 = 00j 11m 28d. Dan selanjutnya 05 H   17j 43m 57,97d (Data Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang) - 00j 11m 28d = 05 H 17j 32' 29,97" yang menjadi Data Al-Alamah Al-Mu'addalah Surabaya)
  • Dan apabila nilai Bujurnya lebih kecil dari Bujur Semarang, maka data Al-Alamah di atas dikurangi nilai selisihnya. Contoh  ; Cirebon yang berada pada Bujur 108¤ 56' 00" (lebih kecil dari Bujur Semarang), selisih antara keduanya adalah sebesar 01¤ 28' 00", maka 01¤ 28' 00" : 15 = 00j 05m 52d.  Dan data Harakat Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang 05 H   17j 43m 57,97d + 00j 05m 52d = 05 H  17j 49m 49,97d (Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon).
18. Sa'ah FT. (+)
Maksudnya adalah Sa'ah Fadhlu At-thulain ( الساعات فضل الطولين ) selisih jam, menit, detik antara Semarang dan Cirebon, tentunya dapat diketahui dari Bujur kedua kota tersebut ;
  • Bujur Semarang = 110¤ 24' 00" (menurut Fathu Ar-Rauf Al-Mannan)
  • Bujur Cirebon = 108¤ 56' 00" (menurut Addurusul Falakiyah)
110¤ 24' 00" - 108¤ 56' 00" 
= 01¤ 28' 00" : 15
= 00j 05m 52d

19. Al-Alamah Al-Mu'addalah (Cirebon)
Al-Alamah Al-Mu'addalaah juga disebut dengan Wasath Al-Kusuf, Sebagaimana keterangan pada Al-Alamah Al-Mu'addalah (Semarang), kita tulis data  Alamah Al-Mu'addalah (Cirebon) 05 H  17j 49m 49,97d

Perlu diketahui  bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan data Alamah Al-Mu'addalah selain Rumus di atas, yaitu ;
  • Apabila data Bu'du Al-Mu'addal lebih sedikit dari data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam, maka nilai selisih antara keduanya dikalikan Hisshatu As-Sa'ah, hasilnya adalah Al-Alamah Al-Mu'addalah.
  • Dan apabila data Bu'du Al-Mu'addal tidak ada, maka untuk mencari data Al-Alamah Al-Mu'addalahnya dengan cara mengalikan data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam pada Hisshatu Assa'ah.

20. 24 Jam
Kita catat 24j 00m 00d.

21. Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah
Kita tulis 17j 38m 5,97d.

Dan perlu diketahui juga bahwa permulaan Hari dalam data Al-Alamah adalah Hari Ahad sebagaimana keterangan tentang kode Hari.

Sedangkan permulaan Jam terhitung dari Terbenam Matahari.

Dan nilai Jam dalam data Al-Alamah lebih banyak dari 12, maka Istiqbal terjadi pada Siang hari dan bila lebih sedikit dari 12, maka Istiqbal terjadi pada Malam hari.

Apabila tertulis dalam data Al-Alamah nilai 05 H  04j 03m 00d, maka menunjukkan bahwasanya Istiqbal' terjadi pada Malam Kamis jam 22 lebih 03 menit.

22. Jam Ijtima'
Untuk mengetahui Jam Ijtima' yang sebenarnya, maka ;
Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah + 18
= 17 : 38 : 5,97 + 18
= 11 : 38 : 5,97 (Waktu Istiwa Cirebon)

Nilai  18 ini merupakan analogi dari waktu terbenamnya Matahari sebelum terjadinya Ijtima'.

Maka Ijtima' dalam Hisab Gerhana Matahari ini terjadi pada hari Kamis Kliwon jam 11. 38. 5,97 97 Siang (waktu setempat | Cirebon)

Oleh karena wilayah Cirebon termasuk dalam Zona Waktu Indonesia Barat (WIB), maka untuk menjadikannya menjadi WIB, perlu dilakukan penghitungan sebagai berikut ;

(Bujur Cirebon - Bujur WIB) : 15
= (108¤ 56' 00" - 105¤) : 15
= 03¤ 56' 00 : 15
= 00. 15. 44

Maka ;

11. 38. 5,97 97 - 00 : 15 : 44
= Pukul 11 : 22 : 21,97 WIB

Jam Ijtima' inilah yang juga disebut dengan nama Wasathu Al-Kusuf (pertengahan terjadinya Gerhana Matahari).

23. Ta'dil Hisshah Al-Ardl (THA)
Untuk mendapatkan data Ta'dil Hisshah Al-Irdl perlu dilakukan penghitungan sebagai berikut;

TA × 00¤ 02' 30" = Hasil
Hasil + Ta'dil Al-Markaz  (TZ)

THI
= 24¤ 15' 2,03" × 00¤ 02' 30"
= 01¤ 00' 37,58"
= 01¤ 00' 37,58"  + 03¤ 39' 00"
= 04¤ 39' 37,58" (THA).

24. Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah 
Kita tulis  yang merupakan hasil dari Al-Hisshah Al-Ardl dikurangi Ta'dil Hisshah Al-Irdl ;
05 B 28¤ 39' 00" - 04¤ 39' 37,58"
= 05 B 23¤ 59' 22,42" (nilai detik digenapkan menjadi Satu menit, sehingga hasilnya 05 B 24¤ 00' 00")

Berarti data ini memenuhi ketentuan batasan Buruj Al-Hisshah  Al-Muaddalah untuk penetapan terjadinya Gerhana Matahari, yaitu ;
  • Buruj 00 (Haml) atau Buruj 06 (Mizan) dan Derajatnya sebesar 00¤ sampai 06¤ 
  • Buruj 05 (Sunbulah) atau Buruj 11 (Hut) dan Derajatnya sebesar 24¤ hingga 29¤.

25. Al-Khasshah Al-Mu'addalah 
Data ini  didapat dari 2 proses penghitungan di bawah ini ;
01. TA × 0¤ 43' = Hasil
      24¤ 15' 2,03" × 0¤ 43' = 20¤ 16' 27,61"
02. Al-Khasshah Mutlaqah - Hasil
      283¤ 04' - 20¤ 16' 27,61"
      = 262¤ 47' 32,39"
      = 08 B 22¤ 47' 32,39".

26. Al-Buht
Data Al-Buht diambil dari Tabel 8 dengan argumen data Buruj dan Derajat Al-Khasshah Al-Mu'addalah, yaitu 08 Buruj dan 22 Derajat, oleh karena tidak ditemukan bilangan yang sama persis, maka harus dilakukan penta'dilan terhadap 2 baris data ;

حصة الاقل 13¤ 23'
حصة الاكبر  (-) 13¤ 31'
الفضل بينهما 0¤ 08'
فضل عدد المعلوم على الاقل (×) 09¤ 24' 32,39"
حاصل الضرب 01¤ 15' 16,32"
تفاضل عدد الطولى (:) 05¤ 
حاصل القسم 0¤ 15' 16,32"
حصة الاقل (+) 13¤ 23'
الحصة المطلوبة 13¤ 38' 3,26"
Data Al-Buht 13¤ 38' 3,26"

27. Al - Bu'du Min Al-Zawal
Yaitu selisih waktu antara Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah (AM) dengan waktu tergelincirnya Matahari. Sedangkan 18 merupakan anologi waktu terbenamnya Matahari.
18 --- 17 : 38 : 5,97 = 00 : 21 : 54,03

Keterangan ;
Jika 18 lebih besar (<) dari AM, maka disebut Ghorbi
Dan jika 18 lebih kecil (>) dari AM, maka disebut Syarqi.

28. Al - Asyir
Yaitu Busur sepanjang lingkaran Ekliptika diukur dari titik Haml  (Aries) sampai suatu titik di Ekliptika itu sendiri.

Data Al-Asyir dalam Hisab Gerhana Matahari ini ada 2 macam ;

1. Secara Asumtif  ( Taqribi )
Untuk mengetahui data Al-Asyir secara Asumtif, maka langkah penghitungannya adalah sebagai berikut ;
  • Mengkonversi data Jam Al-Bu'du min Al-Zawal ke Derajat 
    00 : 21 : 54,03 × 15 = 05¤ 28' 30,45"
  • Menambahkan derajat Al-Bu'du Min Az-Zawal pada Muqawwam Al-Syams
    05¤ 28' 30,45" + 273¤ 49' 35"
    = 279¤ 18' 05,35"
    = 09 B 09¤ 18' 05,35"

Data inilah yang dijadikan argumen untuk mengambil data Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah.

2. Secara Presisi  ( Tahqiqi )
Sebagaimana keterangan yang telah dikemukakan sebelumnya bahwasanya Al-Bu'du min Al-Zawal itu ada 2, yaitu ;
- Ghorbi
- Syarqi
Berikut cara mengetahui data Al-Asyir secara Presisi dimana Al-Bu'du min Al-Zawal - nya Ghorbi  ;
Derajat Al-Bu'du min Al-Zawal setelah di Taqwim (ditambah Muqawwam Al-Syams) di tambahkan data Al-Mathali' Al-Falakiyah dalam Tabel 14 dengan memperhitungkan Derajat Al-Bu'du min Al-Zawal (setelah di Taqwim), maka diperoleh data 09¤ 48'.

05¤ 28' 30,45" + 09¤ 48'
    = 15¤ 16' 30,45"
    = 09 B  15¤ 16' 30,45"

Sedangkan jika Al-Bu'du min Al-Zawal-nya Syarqi, maka Al-Asyir nya adalah selisih antara Mathali' Al-Falakiyah - Al-Bu'du min Al-Zawal dan Bujurnya mengikuti data Muqowwam Al-Syams.

29. Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah
Yaitu jarak Busur sepanjang lingkaran  Meridian dihitung dari Zenit sampai titik proyeksi posisi Al-Asyir pada lingkaran Meridian tersebut.

Data Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah ini diambil dari Tabel 15 dengan argumen data Bujur dan Derajat Al-Asyir, yaitu 09 B 09¤ 18' 05,35" dari arah samping dan berargumen pada Derajat Lintang Tempat penghitungan, yaitu 6¤.

Karena tidak ditemukan data yang sama persis, maka harus dilakukan Ta'dil terhadap data 09 B 0¤ dan 09 B 10¤.

حصة الاقل 17¤ 09'
حصة الاكبر  (-) 17¤ 38'
الفضل بينهما 0¤ 29'
فضل عدد المعلوم على الاقل (×) 07¤ 50' 54,65"
حاصل الضرب 03¤ 47' 36,41"
تفاضل عدد الطولى (:) 10¤ 
حاصل القسم 0¤ 22' 45,64"
حصة الاقل (+) 17¤ 09'
الحصة المطلوبة 17¤ 31' 45,64"

Maka Ardlu Iqlimi Al-Rukyah 17¤ 31' 45,64".

Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan 


30. Al-Bu'du bain Al-Ijtima' wa Al-Asyir 
Yaitu jarak antara Ijtima' dan Al-Asyir, data diperoleh dengan cara mengambil nilai selisih antara Al-Asyir dan Juz Al-Ijtima' (Muqowwam Al-Syams).

Al-Asyir 09 B 
09¤ 18' 5,35"
=279¤ 18' 5,35"
Muqowwam Al-Syams 09 B
03¤ 49' 35"
= 273¤ 49' 35"
Selisih keduanya 05¤ 28' 30,35"

05¤ 28' 30,35" : 15 = 00j 21m 54,02d

31. Jaib Al-Bu'du bain Al-Itima' wa Al-Asyir 
Data ini diambil dari Tabel 16 dengan argumen derajat Al-Bu'du bain Al-Itima wa Al-Asyir, kita peroleh data skala jarak antara Ijtima' dan Al-Asyir senilai 05¤ 14' 00"

32. Ikhtilaf Al-Thul
Berargumen pada Derajat Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah, data Ikhtilaf Al-Thul diambil dari Tabel 17 dan data yang kita peroleh adalah 49' 06"

33. Daqaiqu Ikhtilaf Mandhar Al-Qamar  fi Al-Thul 
Untuk mendapatkan Data ini, kita kalikan data Jaib Al-Bu'du bain Al-Itima wa Al-Asyir dengan data Ikhtilaf Al-Thul

05¤ 14' 00" × 49' 06"
= 04¤ 16' 57,4" : 15
= 00 : 17 : 7,83.

34. Ta'dil Wasath Al-Kusuf
Daqaiqu Ikhtilaf Mandhar Al-Qamar  fi Al-Thul dikalikan Hisshatu As-Sa'ah menghasilkan data Ta'dil Wasath Al-Kusuf.

00 : 17 : 7,83 × 02 : 03 : 26
= 00 : 35 : 14,47

35. Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i
Data ini dapat diperoleh dari jumlah Ta'dil Wasath Al-Kusuf ditambah Al-Alamah Al-Mu'addalah (Wasath Al-Kusuf), dengan catatan Al-Bu'du Baina Juz Al-Ijtima' wa Al-Asyir Gharbi.

00 : 35 : 14,47 + 17j 38m 5,97d
= 18 : 13 : 20,44

Dan apabila Al-Bu'du Baina Juz Al-Ijtima' wa Al-Asyir Syarqi, maka ;
Wasath Al-Kusuf dikurangi Ta'dil Wasath Al-Kusuf.

36. Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal
Data selisih antara Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i dan 18 (nilai anologi terbenamnya Matahari).

18 : 13 : 20,44 ----- 18
= 00 : 13 : 20,44

37. Al-Asyir Fi Waqti Al-Kusuf Al-Mar'i
Data yang juga disebut Al-Asyir kedua ini diperoleh dengan menjadikan derajat pada data Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal lalu hasilnya ditambah Muqawwam Al-Syams jika Gharbi ;

00 : 13 : 20,44 × 15 = 03¤ 20' 6,6"
03¤ 20' 6,6" + 273¤ 49' 35"
= 277¤ 9' 41,6" (09 B  07¤ 9' 41,6")

Dan apabila Syarqi, maka Muqawwam Al-Syams dikurangi Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal.

38. Ardlu Iqlimi Al-Rukyah Kedua
Yaitu yang diambil dari Tabel 15 dengan argumen data Al-Asyir kedua.

Oleh karena tidak ditemukan data yang sama persis, maka harus dilakukan Ta'dil Baina Al-Sathrain ;

حصة الاقل 17¤ 09'
حصة الاكبر  (-) 17¤ 38'
الفضل بينهما 0¤ 29'
فضل عدد المعلوم على الاقل (×) 07¤ 50' 54,65"
حاصل الضرب 03¤ 47' 36,41"
تفاضل عدد الطولى (:) 10¤ 
حاصل القسم 0¤ 22' 45,64"
حصة الاقل (+) 17¤ 09'
الحصة المطلوبة 17¤ 31' 45,64"

Ternyata hasilnya sama dengan Ardlu Iqlimi Al-Rukyah yang pertama.

39. Ikhtilafu Al-Thul dan Ikhtilafu Al-Ardl
Diambil dari Tabel 17 dengan argumen Ardlu Iqlimi Al-Rukyah kedua, maka kita dapatkan data ;
Ikhtilafu Al-Thul = 0 : 49 : 06
Ikhtilafu Al-Ardl = 0 : 15 : 12

Perlu diketahui bahwa Ikhtilafu Al-Ardl berbeda dengan Ardlu Iqlimi Al-Rukyah dari hal Syimali dan Janubinya. jadi apabila Ikhtilafu Al-Ardl Syimali maka Ardlu Iqlimi Al-Rukyahnya Janubi.

40. Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah Kedua
Untuk memperoleh data ini, kita perlu menambahkan Daqaiqu Ikhtilafu Al-Thul dengan Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah pertama, apabila Al-Bu'du Min Az-Zawalnya Gharbi ;
0 : 49 : 06 +  05 B 24¤ 00' 00"
= 05 B 24¤ 49' 06"

Dan jika Al-Bu'du Min Az-Zawalnya Syarqi, maka kita ambil selisih antaa Daqaiqu Ikhtilafu Al-Thul dengan Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah.

41. Ardlu Al-Qamar
Dengan berargumen pada Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah kedua, kita ambil data Ardlu Al-Qamar dari Tabel 10, kita mendapatkan data 00 : 26 : 06"

42. Ardlu Al-Qamar Al-Mar'i
Untuk menentukannya kita lakukan penambahan antara Ardlu Al-Qamar dengan Daqaiqu Ikhtilaf Al-Ardl, jika keduanya Sama (Ittifaq).

Dan apabila Ardlu Al-Qamar dan Daqaiqu Ikhtilaf Al-Ardl Berbeda, maka kita ambil nilai selisih antara keduanya.

00 : 26 : 06 ---- 00 : 15 : 12
= 00 : 10 : 54

43. Jari-jari dan Sa'at Gerhana
Kedua Data ini diperoleh dari Tabel 19 dengan berargumen pada data Al-Buht (13¤ 38' 3,26") dari Atas dan data Ardl Al-Qamar Al-Mar'i (00 : 10 : 54) dari Kanan, maka kita dapatkan data sebagai berikut ;
Jari-jari Gerhana = 8,3 Usbu'
Sa'at Gerhana       = 01 : 00 : 00
44. Awal Gerhana
Untuk mengetahui Awal Gerhana maka;
Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon dikurangi Sa'at Gerhana.

05 H  17j 38m 5,97d - 01 : 00 : 00
= 05 H  16j 38m 5,97d

Untuk mengetahui waktu yang sebenarnya sebagai keterangan di atas, maka ;
05 H  16j 38m 5,97d +18
= 05 H 10 : 38 : 5,97 (Waktu Istiwa)

Untuk mengubahnya menjadi WIB
05 H 10 : 38 : 5,97 - 00 : 15 : 44
= 05 H Pukul 10 : 22 : 21,97 WIB
= Hari Kamis, Pukul 10 : 22 : 21,97 WIB

45. Akhir Gerhana
Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon ditambah Sa'at Gerhana

05 H  17j 38m 5,97d + 01 : 00 : 00
= 05 H  18j 38m 5,97d

Untuk mengetahui waktu yang sebenarnya sebagai keterangan di atas, maka ;
05 H  18j 38m 5,97d +18
= 05 H 12 : 38 : 5,97 (Waktu Istiwa)

Untuk mengubahnya menjadi WIB
05 H 12 : 38 : 5,97 - 00 : 15 : 44
= 05 H Pukul 12 : 22 : 21,97 WIB
= Hari Kamis, Pukul 12 : 22 : 21,97 WIB

Mungkin sebelum melakukan penghitungan Gerhana Bulan maupun Matahari, supaya tepat sasarannya, perlu kiranya untuk meninjau Jadwal Gerhana yang diprediksi terjadi pada tahun-tahun mendatang.

Dan untuk mengetahui Tata Cara Pelaksanaan Sholat Gerhana, silahkan klik disini.

Demikian Tutorial Hisab Gerhana Bulan dan Matahari Methode Fathu Ar-Rauf  Al-Mannan yang dapat kami sampaikan.
Buka Komentar