Pengertian dan Fungsi Rubu' Mujayyab

Penjelasan penghitungan dalam Kitab Falak Klasik sering dengan menggunakan Rubu' Mujayyab atau yang juga disebut Kuadran Sinus sebagai alat hitungnya. Dan Artikel ini mencoba untuk mengenalkan apa itu Rubu' Al-Mujayyab.



Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Alat yang digunakan untuk perhitungan ilmu Falak itu ada dua (2) ;
  1. Rubu' Mujayyab
  2. Kalkulator Scientific
Sebagai pertimbangan, disana terdapat Artikel yang berjudul Produk Kalkulator Scientific Terbaik.

Kembali ke Topik pembahasan.

Pengertian

Rubu' Mujayyab (istilah ini murni berasal dari Bahasa Arab, Rubu' berarti seperempat dan Mujayyab berarti Sinus) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menghitung Sudut benda-benda langit, menghitung waktu, menentukan waktu Shalat, Kiblat dan posisi Matahari dalam berbagai macam Kontelasi (Rasi) sepanjang tahun.

Sejarah

Penggunaan Rubu' sebagai alat observasi benda langit telah dilakukan semenjak sekitar abad kedua Masehi oleh Ptolomeus, Quadrant Ptolomeus terbuat dari papan kayu atau batu berbentuk seperempat lingkaran yang terbagi ke dalam 90 derajat (90¤). Selanjutnya, bagian Tengah Quadrant tersedia gambar yang memberikan jarak Matahari dihitung dari Zenit pada garis Meridian. Dan observasi ini, Ptolomeus bisa menentukan waktu dan menentukan ketinggian Matahari pada musim panas dan dingin. Dari observasi ini juga, Kemiringan garis edar Matahari  dan Lintang suatu tempat bisa diketahui.

Mengikuti jalan perkembangannya, Rubu' telah menyebar ke penjuru dunia, salah satunya Indonesia, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh rajinnya para Astronom Muslim yang melakukan pengamatan - pengamatan.

Beberapa tokoh yang berperan dalam perkembangan Rubu' Mujayyab ini adalah antara lain ; Al-Khawarizmi (770-840) dan Ibnu Shatir (abad ke-11 Hijriyah), Rubu' yang berkembang di Indonesia Adalah jenis Rubu' yang dikembangkan oleh Ibnu Shatir.

Pengertian dan Fungsi Rubu' Mujayyab

Tingkat Akurasi

Penggarapan Hisab dengan konsep penghitungan memakai alat Rubu' Mujayyab menyuguhkan hasil yang kurang halus, artinya data yang dihasilkan masih berupa data-data yang kasar yang tingkat keakuratannya masih rendah, karena data yang dihasilkan harus dibagi 60 (sexagesimal) dan juga ketelitian derajatnya hanya sampai pada nilai menit tidak sampai pada nilai detik, oleh karena itu menggunakan alat ini haruslah extra hati-hati dalam menetapkan angka yang tertera.
Sebagaimana pernyataan KH. Ma'shum Ali Maskumambang dalam kitab Badi'atu Al-Mitsal ;
"Sesungguhnya kebenaran (contoh penghitungan Ilmu Falak dalam Kitab Badi'atu Al-Mitsal) adalah bersifat Asumtif (Taqribi), begitu juga melakukan penghitungan menggunakan Rubu' Mujayyab, apalagi bila bentuknya kecil"
Apabila ingin lebih teliti ke arah Tahqiq (Presisi) beliau menyarankan untuk menggunakan tabel Logaritma ketika melakukan penghitungan, sebagaimana penjelasan Logaritma dalam kitab beliau lainnya yaitu "Addurusul Falakiyah".
Walaupun sekarang ini sudah ada Kalkulator Scientific sebagai alat hitung pengganti Rubu' Mujayyab, serta telah canggihnya peralatan yang digunakan untuk pengamatan Astronomi, tetapi sampai sekarang Rubu' Mujayyab masih tetap digunakan, masih banyak di pasaran dengan harga bervariasi namun terjangkau dan masih banyak pula yang melestarikannya, mengingat Rubu' Mujayyab merupakan salah satu Khazanah keilmuan yang harus dijaga agar tidak terkubur oleh zaman.

Kelemahan dan Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki Rubu' Mujayyab antara lain ;
  • Alat hitung multi fungsi, tidak hanya sebagai alat hitung biasa layaknya Kalkulator, tetapi juga digunakan sebagai alat untuk mengukur ketinggian suatu benda, kedalaman sumur dan ketinggian benda langit.
  • Alat yang memberikan Tabel Astronomi, sehingga dapat digunakan untuk mencari Deklinasi Matahari dan Data lainnya.
Sementara itu Rubu' Mujayyab juga memiliki kelemahan, diantaranya;
  • Data yang ditampilkan kurang detail
  • Dalam penentuan data dan pengambilannya tergantung pada kecermatan Penghitung (Hasib) dan tingkat keakuratannya terbilang rendah
  • Khusus untuk susunan dan rumus mencari Arah Kiblat masih terpisah-pisah.
Prinsip dasar Rubu' Mujayyab sama dengan alat lainnya misalnya Teodolit, sementara dalam aspek Trigometri hasil hitungan Rubu' sama dengan Kalkulator, tetapi masalahnya adalah bagaimana cara menjaga hasil ukuran atau hitungan Rubu' agar tetap valid, sebagai contoh dalam penghitungan waktu Shalat misalnya, belum memperhitungkan data Perata Waktu Matahari serta dalam memprediksi ketinggian Matahari, apakah menggunakan Tinggi Mar i atau Hakiki.

Pengertian dan Fungsi Rubu' Mujayyab

Trigometri Rubu' Mujayyab 

Konsep Trigometri Rubu' Mujayyab berdasarkan kepada hitungan Sexagesimal, yaitu hitungan yang berdasarkan kepada bilangan 60, dimana Sin 90¤ = Cos 0¤ dan Sin 0¤ = 90¤ = 0.
Lain halnya dengan Trigometri yang biasa digunakan, yang sudah terperangkap pada Kalkulator. Trigometri Kalkulator ini berdasarkan kepada bilangan biasa, yaitu 1. Dalam aplikasinya berlaku Sin 90¤ = Cos 0¤ = 1 dan Sin 0¤ = Cos 90¤ = 0.
Sehingga perbandingan Trigometri Kalkulator dengan Rubu' Mujayyab menjadi 60 : 1. Dengan demikian, nilai yang diperoleh melalui penghitungan Rubu' Mujayyab harus dibagi 60 agar memperoleh nilai yang sesuai dengan penghitungan Kalkulator.
Gambaran Trigometri dalam Rubu' Mujayyab adalah sebagai berikut ;

1. Sinus

Sinus didefinisikan sebagai perbandingan sisi segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi Miring, dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau Satu sudut Segitiganya 90¤.
Untuk mengetahui nilai Sinus pada Rubu' Mujayyab dari sebuah sudut (CMB) dapat dibaca langsung pada sisi Al-Sittini.

2. Cosinus

Dalam Matematika, Cosinus diartikan sebagai perbandingan sisi Segitiga yang terletak disamping sudut dengan sisi Miring,dengan catatan bahwa Segitiga itu adalah Segitiga siku-siku atau salah Satu sudut Segitiganya 90¤.
Adapun nilai Cosinus dalam Rubu' Mujayyab adalah Tamam Al-Jaib merupakan sudut yang didefinisikan sebagai Sinus dari bagian Sudut tersebut.

3. Tangen

Dalam Matematika, Tangen diartikan sebagai perbandingan sisi Segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi Segitiga yang terletak di sudut, dengan catatan bahwa Segitiga itu adalah Segitiga siku-siku atau salah satu sudut Segitiganya 90¤.
Dan Nilai Tangen dan Cotangen pada Rubu' Mujayyab bisa dihitung, yaitu dengan mendefinisikan fungsinya.

4 Produk Rubuk Mujayyab Terbaik

Dan pada kesempatan kali ini pula, kami akan mengenalkan 4 Produk Rubu' Mujayyab Terbaik dan Terhemat yang layak untuk dimiliki sebagai Alat Peraga Mata Kuliah Ilmu Falak atau siapa saja yang membutuhkannya.

Rubuk Mujayyab Kwagean 32



Unit Rubu' Mujayyab buatan Pondok Pesantren Kwagean Kediri Jawa Timur ini terbuat dari bahan dasar kayu dengan memiliki ketebalan 12 mm (milimeter) dan ukuran 22x22 cm (centimeter), serta memiliki berat kurang lebih 1 kg (kilogram). Dimana Teknik cetaknya dengan menggunakan Kertas Ivori Full Color.

Rubuk Mujayyab RHI 100



Rubu' Mujayyab Standard ini terbuat dari bahan dasar kayu Multipleks / MDB dengan memiliki ketebalan 18 mm (milimeter) dan ukuran lebar 100 cm dengan lapisan luar Acrilic teknik cetak print Flatbed.

Rubuk Mujayyab RHI 38 - Standard



Rubu' Mujayyab Standard ini juga terbuat dari bahan dasar kayu multipleks dengan memiliki ketebalan 18 mm (milimeter) dan ukuran lebar 38 cm (centimeter). Teknik cetak menggunakan bahan Latex Vinil. 

Rubuk Mujayyab RHI 55



Rubuk Mujayyab Standard ini terbuat dari bahan dasar Kayu Multipleks dengan ketebalan 18 mm dan ukuran lebar 55 cm. Teknik cetak menggunakan bahan latex vinil.

Sekian apa yang kami sampaikan tentang Pengertian dan Fungsi Rubu' Mujayyab, mudah-mudahan bermanfaat.
Buka Komentar