Peranan Penting Data Bujur dan Lintang Tempat dalam Penghitungan waktu Sholat

Diantara Data yang sangat diperlukan dalam Perhitungan Awal waktu Sholat sistem Ephimeris adalah Data Bujur dan Lintang tempat. Dan pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan Artikel yang bertajuk "Peranan Penting Data Bujur dan Lintang Tempat dalam Penghitungan waktu Sholat".


Peranan Penting Data Bujur dan Lintang Tempat dalam Penghitungan waktu Sholat

Bujur Tempat (BT)

Bujur tempat ( طول البلد = Longitude) yaitu nilai di sebuah tempat di Bumi yang dihitung dari kota Greenwich Inggris. Dari Greenwich ke arah (wilayah) Barat mulai dari Bujur 00¤ sampai dengan 180¤ disebut Bujur Barat. Sedangkan untuk  Greenwich ke arah (wilayah) Timur mulai dari Bujur 00¤ sampai dengan Bujur 180¤ disebut Bujur Timur. Dimana setiap 15¤ sama dengan 01 jam (60 menit), 

Contoh Nilai Bujur Tempat (BT) Kota Jakarta sebagaimana yang tercantum kitab Al-Durusu Al-Falakiyah adalah 106¤ 82' (Seratus Enam derajat Delapan Puluh Dua Sudut Menit).

Dengan data Bujur Tempat pulalah kita dapat menghitung Jarak tempuh kota A ke kota B dan mengetahui Koreksi Waktu Daerah Kota-kota di Indonesia

Data Bujur

Sedangkan untuk peranan data Bujur dalam penghitungan waktu Sholat adalah dalam penghitungan Koreksi Waktu Daerah (KWD). Dimana Koreksi Waktu Daerah mempunyai peran penting dalam penghitungan final waktu Shalat.
Contoh menghitung Koreksi Waktu Daerah (KWD) Kota Jakarta yang termasuk dalam wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) dilakukan beberapa langkah sebagai berikut;

Rumus BT - WIB
= 106¤ 82' - 105¤
= 02¤ 22'
= 02¤ 22' : 15¤
= 0j 09m 28d

Jadi nilai Koreksi Waktu Daerah (KWD) untuk Kota Jakarta adalah 0j 09m 28d (Nol jam Sembilan menit Dua Puluh Delapan detik).

Peranan Penting Data Bujur dan Lintang Tempat dalam Penghitungan waktu Sholat

Lintang Tempat (LT)

Lintang tempat (عرض البلد =Latitude) adalah nilai di sebuah tempat di Bumi diukur dari Equator (Garis Katulistiwa).

Sebelah Utara katulistiwa mulai dari  Lintang 00¤ sampai dengan Lintang 90¤ bernilai positif (+), sedangkan untuk sebelah Selatan Garis Katulistiwa mulai dari Lintang 00¤ sampai dengan Lintang 90¤ bernilai negatif  (-).

Contoh Lintang Tempat (LT) Jakarta -06¤ 13' (Minus Nol Enam Derajat Tiga Belas Sudut Menit), sebagaimana yang tercantum kitab Al-Durusu Al-Falakiyah.

Banyak cara untuk mengetahui Bujur Tempat dan Lintang Tempat diantaranya;
  1. Google Maps
  2. Aplikasi Coordinate
  3. Kitab Addurusu Alfalakiyah
  4. GPS (Global Positioning System)
  5. Software lain

Data Lintang

Data Lintang dibutuhkan untuk penghitungan ;

1- Zenith Matahari

Rumus

DM - LT (Mutlak)
= 13¤ 19' 49" - -6¤
= 19¤ 19' 49".

Keterangan ;
Apabila Nilai Zenith Matahari (ZM) menunjukkan Negatif (-), maka dalam Menghitung Tinggi Matahari-nya nanti harus menjadi Positif (+).


2. Sudut Waktu Matahari

Rumus
SWM = sin TM : cos LT (m) : cos DM - tan LT (m) × tan DM
          = sin -20¤ 04' 43, 51" : cos -6¤ : cos 04¤ 39' 27" - tan -6¤ × tan 04¤ 39' 27"
          = 109¤ 44' 30,09" : 15
          = 07j 18m 58,05d

Cara memencet Kalkulator Real Max LK ;
shift cos (sin -20¤ 04' 43,51" : cos -06¤ : cos 04¤ 39' 27" - tan -06¤ × tan 04¤ 39' 27")= ¤'"

Demikian yang dapat kami sajikan mengenai Peranan Penting Data Bujur dan Lintang Tempat dalam Penghitungan waktu Sholat dan silahkan kunjungi artikel lainnya di Blog ini. Terima kasih.
Buka Komentar