Asensiorekta dan Sistem Koordinat Ekuator

Artikel berikut akan mengupas pembahasan tentang Asensiorekta dan Sistem Koordinat Ekuator.



Asensiorekta dan Sistem Koordinat Ekuator

Asensiorekta (Panjatan Tegak) atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut Apparent Right Ascension  dan dalam Bahasa Arabnya dinamakan dengan sebutan المطالع البلادية او الصعود المستقيم adalah jarak Matahari dari titik Aries diukur sepanjang lingkaran Equator.

Dengan kata luasnya, Asensiorekta atau Panjatan Tegak adalah istilah Astronomi yang dikaitkan dengan sistem Koordinat Ekuator. Asensiorekta merupakan salah satu dari dua koordinat bola langit pada sistem koordinat Khatulistiwa. Koordinat lainnya adalah Deklinasi. 

Asensiorekta juga termasuk salah satu data Matahari yang tercantum dalam Buku Ephimeris Hisab Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Data ini diperlukan dalam perhitungan Ijtimak dan Gerhana sistem Ephimeris.

Sistem Koordinat Ekuator

Untuk menentukan suatu tempat di Bumi, kita memerlukan data Lintang dan Bujur. Begitu juga ketika hendak menentukan tempat  di langit.

Ahli Astronomi sudah menetapkan apa yang di namakan dengan Sistem Koordinat Langit. Sistem koordinat langit itu sendiri ada beberapa macam. Mengetahui Sistem Koordinat Langit sangat diperlukan dalam rangka mengeksplorasi objek-objek Langit yang diamati. Sehingga setelah kita mengetahui suatu tempat yang hendak dibidik oleh Teleskop tentunya dengan mudah langsung mengaktifkan fungsi Alat optik itu.

Asensiorekta dan Sistem Koordinat Ekuator

Sistem Koordinat Horizon



Pendekatan yang paling intuitif untuk menggukur letak suatu objek di sekitar langit yakni dengan menggunakan Sistem Koordinat Horizon. Di sini, yang diukur adalah seberapa jauh sebuah objek dari Horizon (Altitude), dan seberapa jauh ke timur dari utara letak objek tersebut (Azimuth). Sistem ini mungkin akan lebih sering didengar dan digunakan dalam menentukan letak suatu objek di langit. Misalnya: “Venus terletak pada ketinggian 15° di Barat satu jam setelah matahari terbenam.”

Sistem Koordinat Ekuatorial

Selain sistem koordinat horizon, sistem lain yang sering digunakan adalah sistem koordinat ekuatorial. Sistem koordinat ekuatorial sangat sesuai dengan sistem garis lintang dan bujur yang  digunakan di Bumi. Bayangkan semua benda langit menempel pada permukaan bola langit tak berhingga yang berpusat di Bumi. Ekuator langit merupakan perpanjangan dari ekuator Bumi ke langit, dan kutub langit ditandai dengan sumbu Rotasi bumi.

Para Astronom mengukur seberapa jauh arah ke Utara atau Selatan dari Ekuator langit letak suatu objek (Deklinasi) dan seberapa jauh ke Timur dari vernal Equinox objek terletak (Right Ascension). Kelebihan dari sistem koordinat Ekuator pada dasarnya relatif tetap terhadap bintang-bintang. Jadi, jika kita sudah tahu Right Ascension dan Deklinasi dari Betelgeuse malam ini, Betelgeuse akan berada di posisi yang sama pada minggu depan, tahun depan, dan bahkan dekade berikutnya. Dalam Sistem Koordinat Horizon, sebuah objek tidak tinggal di tempat yang sama dari satu jam ke jam berikutnya.

Letak Orion di langit

Untuk mengetahui gambaran lebih jelas mengenai koordinat langit, kita lihat misalnya letak Rasi Orion. Pada musim dingin, Orion terlihat membentang di ekuator langit (garis Deklinasi 0°). Betelgeuse terletak hampir pada deklinasi 10° utara dari ekuator dan Rigel ada di selatan dengan jarak yang sama. Bagian utama dari Orion terletak antara 5 jam sampai 6 jam dari Rigt Ascension, menempatkannya sekitar seperempat lingkaran langit dari Vernal Equinox. Dalam contoh kasus ini letak bintang-bintang Orion digambarkan dengan Sistem Koordinat Ekuatarial.

Demikian pembahasan singkat mengenai Asensiorekta dan Sistem Koordinat Ekuator.

Buka Komentar