Cara Menghitung Gerhana Bulan

Salah Satu pembahasan pokok dalam Ilmu Falak adalah mengenai penghitungan Gerhana. Dan Artikel berikut ini akan menjelaskan tentang Cara Menghitung Gerhana Bulan, dimana faktor penyebabnya telah dijelaskan dalam Artikel Penyebab Terjadinya Gerhana Bulan.

Cara Menghitung Gerhana Bulan (GB) sistem Ephimeris sangat membutuhkan Data Matahari  dan Bulan yang tertera dalam Buku Ephimeris Hisab Rukyat Depag RI, tetapi bagi yang tidak mendapatkannya, silahkan Klik disini

Cara Menghitung Gerhana Bulan (GB) pada kesempatan kali akan mengambil  Contoh  Penghitungan GB pada tanggal 11 Febtuari 2017 Masehi (M).


Cara Menghitung Gerhana Bulan

I. Menentukan perkiraan terjadinya gerhana Bulan

Pada tanggal 11 Februari 2017 yang lalu diperkirakan terjadi GB, terlebih dahulu kita perlu mengkonversi tanggal tersebut menjadi penanggalan Hijriyah (H).

11 Februari 2017
= 2016 + 1 bulan + 11 hari (h)

2016 : 4         = 504 Siklus

504 × 1461    = 736. 344 h
1 bulan          =           31 h
11 h                =           11 h
                        -------------- +
                           736. 386 h
Selisih M-H   = 227. 029 h
                        --------------- -
                           509. 357 h

509. 357 : 10631  = 47 Daur + 9700 h

47  ×  30                        = 1410
9700  :  354                  = 27 tahun + 142 h
142 h - 10 
(10 dari sisa 
27 tahun)                     = 4 bulan + 14 h
                                         --------------------- +
= 1437 (tahun Tam) + 4 bulan + 14 h

1437 + 4 bulan + 14 h + 1 tahun 

= 14 Jumadil Ula 1438 H

Untuk menentukan hari dan pasarannya sebagai berikut ;

509. 357 : 7 = sisa 2 = Sabtu
509. 357 : 5 = sisa 2 = Pahing
Maka 11 Februari 2017 bertepatan dengan Sabtu Pahing, 14 Jumadil Ula 1438 H.

Untuk lebih jelasnya mengenai konversi di atas, silahkan kunjungi Cara mengkonversi Masehi Ke Hijriyah


II. Menyesuaikan tanggal perkiraan terjadinya gerhana Bulan dengan Jadwal gerhana tabel 1, 2 dan 3

Setelah kita mengetahui tanggal perkiraan terjadinya GB, selanjutnya harus disesuaikan dengan Data Penentu Terjadinya Gerhana.

14 Jumadi 1438 H

1430
Tabel 1  = 326¤ 14' 12"

08
Tabel 2  =  64¤ 22' 24"

Jumadil Ula
Tabel 3  = 138¤ 01' 07"

Jumlah ;
326¤ 14' 12"
  64¤ 22' 24"
138¤ 01' 07"
------------- +
528¤ 37' 43"

528¤ 37' 43 - 360¤ = 168¤ 37' 43"

Menurut kaidah penghitungan gerhana Bulan yang menyatakan bahwa bila hasil penjumlahan tabel 1 + tabel 2 + tabel 3 berkisar antara ;

000¤ sampai 014¤ atau
165¤ sampai 194¤ atau
345¤ sampai 360¤

maka dimungkinkan terjadi gerhana Bulan, sedangkan hasil  168¤ 37' 43" di atas sesuai dengan kemungkinan terjadinya gerhana Bulan.

Cara Menghitung Gerhana Bulan

Dapat kita lihat di bawah ini perbandingan antara gambar Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari ;

III. Saat Bulan beroposisi (Istiqbal)

  • FIB terbesar pada tanggal 11 Februari 2017 adalah jam 01.00 GMT atau jam 08. 00 WIB senilai 0. 99992
  • ELM  jam 01. 00 GMT = 322¤ 29' 37"
  • ALB jam  01. 00 GMT  = 142¤ 42' 35"
  • Sabaq Matahari (B1) (سبق الشمس)

Kecepatan Matahari perjam ;
ELM jam  01. 00 GMT = 322¤ 29' 37"
ELM jam 02. 00 GMT  = 322¤ 32' 09"
                                         ------------------- -
                                  B1 =  00¤ 02' 32"

  • Sabaq Bulan (B2) (سبق القمر)
Kecepatan Bulan perjam ;
ALB jam  01. 00 GMT  = 142¤ 42' 35"
ALB jam  02. 00 GMT  = 143¤ 16' 43"
                                        -------------------- -
                                  B2 =  00¤ 34' 08"
  • Jarak Matahari dan Bulan (MB)
MB = ELM - (ALB - 180¤)
       = 322¤ 29' 37" - (142¤ 42' 35" - 180¤)
       = 0¤ 12' 58"
  • Sabaq Bulan Mu'addal (SB) ) ( سبق المعدل)
Kecepatan Bulan Relatif terhadap Matahari
SB = B2 - B1
      = 00¤ 34' 08" - 00¤ 02' 32
      = 00¤ 31' 36"
  • Waktu Istiqbal
Titik Istiqbal (TI) = MB  :  SB
                                = 0¤ 12' 58" : 00¤ 31' 36"
                                = 0¤ 24' 37,22"

Istiqbal 
= FIB terbesar jam GMT + TI - 00. 01. 49, 29
= 01. 00 (GMT) + 0¤ 24' 37, 22" - 00. 01. 49,29
= 01j 22m 47,93d ditambah +7 WIB.
= 08j 22m 47,93d

IV. Data ephimeris saat terjadi Istiqbal secara interpolasi pada tanggal 11 Februari 2017

  • Semi Diameter Bulan (SDMB) 
(نصف القطر القمر)
Rumus ; A - (A - B) × C : 1

A=SDMB jam Istiqbal 01.00 GMT =15¤ 49' 75"
B=SDMB jam Istiqbal 02.00 GMT =15¤ 49' 34"
C= 0. 01. 49, 29
D= Selisih A dengan B yaitu ; 1

15' 49,75"  -  (15' 49,75"  -  15' 49, 34) × 00. 01. 49, 29 : 1
= 15' 49,74"
ket.
> 00. 01. 49, 29 merupakan nilai konstan.
  • Semi Diameter Matahari (SDMM) 
    (نصف القطر الشمس)

Rumus ; A - (A - B) × C : 1

A=SDMM jam Istiqbal 01.00 GMT=16¤ 12' 33"
B=SDMM jam Istiqbal 02.00 GMT=16¤ 12' 32"
C= 0. 01. 49, 29
D= Selisih A dengan B yaitu ; 1

16¤ 12' 33" - (16¤ 12' 33" - 16¤ 12' 32) × 00.01.49,29 : 1
= 0¤ 16' 12,33".
  • Horizontal Parralax Bulan (HPB) (اختلاف المنظر)
Rumus ; A - (A - B) × C : 1
A=HPB jam Istiqbal 01.00 GMT=00¤ 58' 05"
B=HPB jam Istiqbal 02.00 GMT=00¤ 58' 04"
C= 0. 01. 49, 29
D= Selisih A dengan B yaitu ; 1

00¤ 58' 05" - (00¤ 58' 05" - 00¤ 58' 04) × 00.01.49,29 : 1
= 0¤ 58' 04, 97"
  • Apparent Latitude Bulan (ALB) 
(عرض القمر )
Rumus ; A - (A - B) × C : 1
A=ALB jam Istiqbal 01.00 GMT=-00¤ 58' 22"
B=HPB jam Istiqbal 02.00 GMT=-00¤ 55' 17"
C= 0. 01. 49, 29
D= Selisih A dengan B yaitu ; 1
-00¤  58' 22" - (-00¤ 58' 22" - -00¤ 55' 17") × 00. 01. 49, 29" : 1
= -00¤ 58' 16,38"

Cara Menghitung Gerhana Bulan

  • True Geocentric Distance (jarak Bumi) (TGD)
TGD jam Istiqbal 01. 00 GMT = 0. 9869349
TGD jam Istiqbal 01. 00 GMT = 0. 9869425
  • Koreksi kecepatan Relatif Bulan terhadap Matahari (KB)
KB= cos ALB × SB : cos (U)
     = cos -00¤ 58' 22" × -00¤ 31' 36" : cos 04¤ 58' 54, 41"
     = 00¤ 31' 42, 92"

cara pencet kalkulator Real Max LK ;
cos -00¤ 58' 22" × -00¤ 31' 36" : cos 04¤ 58' 54,41"

keterangan ;
U : Lintang Bulan Maksimum terkoreksi
  • Besar Diameter Bayangan inti Bumi (D)
D = (HPB + HPM - SDMM) × 1. 02
    = 00¤ 58' 04,97" + (00¤ 00' 08,93" - 00¤ 16' 12,33") × 1. 02
    = 00¤ 41' 42, 12"

keterangan ;
HPM = Horizontal Parralax Matahari
  • Jarak titik bayangan inti Bumi sampai titik pusat Bulan, saat piringan Bulan mulai bersentuhan dengan bayangan inti Bumi (X)
X = D + SDMB
   = 00¤ 41' 42, 12" + 15¤ 49' 74"
   = 00¤ 57' 31, 86"
  • Jarak titik pusat bayangan inti Bumi, sampai titik pusat Bulan, saat seluruh bayangan Bulan mulai masuk pada bayangan inti Bumi (Y)
Y = D - SDMB
   = 00¤ 41' 42, 12" - 15¤ 49' 74"
   = 00¤ 25' 52, 38"

Cara Menghitung Gerhana Bulan

V. Melihat besar harga mutlak dari Alb (tanda negatif dibuang) untuk menentukan kepastian terjadinya gerhana Bulan

  1. Alb lebih besar dari 01¤ 36' 38", berarti tidak mungkin terjadi gerhana Bulan Semu
  2. Alb lebih kecil dari 01¤ 26' 19" sampai 01¤ 36' 38", berarti mungkin terjadi gerhana Bulan Semu
  3. Alb lebih kecil dari 01¤ 03' 46" sampai 01¤ 26' 19", berarti dipastikan terjadi gerhana Bulan Semu, tetapi tidak terjadi gerhana Bulan Umbra
  4. Alb lebih besar dari 00¤ 53' 26" sampai 01¤ 03' 46",  berarti pasti terjadi gerhana Bulan Semu dan mungkin terjadi gerhana Bulan Umbra
  5. Alb lebih kecil dari 00¤ 53' 26", berarti pasti terjadi gerhana Bulan.

VI. Penentuan awal dan akhir gerhana Bulan

A. Horizontal Parralax Matahari (HPM)     (اختلاف المنظر للشمس)

Rumus ;
sin HPM = sin 08, 794 : 0, 9847776
                 = sin 00¤ 00' 08,794" : 0, 9847776
                 = 00¤ 00' 08, 794"

Cara pencet calculator Real Max LK ;
shifts sin (00¤ 00' 08, 794" : 0, 9847776)= ¤'"

keterangan ;
0, 9847776 adalah nilai konstan

B. Jarak Bulan dari titik simpul (H)

Rumus ;
sin H = sin Alb : sin 05¤
          = sin -00¤ 58' 16,38" : sin 05¤
          = -11¤ 12' 51, 82"

Cara pencet calculator Real Max LK ;
shift sin (sin -00¤ 58' 16,38" : sin 05¤) = ¤'"

keterangan ;
05¤ merupakan nilai konstan

C. Lintang Bulan Maksimum terkoreksi (U)

Rumus ;
tan U = tan Alb : sin H
           = tan -00¤ 58' 16,38" : sin -11¤ 12' 51,82"
           = 04¤ 58' 54,41"

Cara pencet calculator Real Max LK ;
shift tan (-00¤ 58' 16,38" : sin -11¤ 12') = ¤'"

D. Lintang Bulan minimum terkoreksi (Z)

Rumus ;
sin Z  = sin U × sin H
           = sin 04¤ 58' 54,41" × sin - 11¤ 12' 51, 82"
           = 00¤ 58' 03, 67"

Cara pencet calculator Real Max LK ;
shift sin ( 04¤ 58' 54,41" × sin - 11¤ 12' 51,82")

E. Koreksi Kecepatan Bulan Relatif terhadap Matahari (KB)

Rumus ;
KB  = cos Alb × SB : cos U
       = cos -00¤ 58' 16, 38" × 00¤ 31' 36" : cos 04¤ 58' 54, 41"
       = 00¤ 31' 42, 92"

Cara pencet calculator Real Max LK ;
cos -00¤ 58' 16, 38" × 00¤ 31' 36" : cos 04¤ 58' 54, 41" = ¤'"

F.  Besar Diameter bayangan inti Bumi (D)

Rumus ;
D = (HPB + HPM - SDMM) × 1.02
    = (00¤ 58' 04, 97" + 00¤ 00' 08, 93" - 00¤ 16' 12, 33") × 1. 02
    = 00¤ 41' 42, 12"

keterangan ;
1.02 merupakan nilai konstan

Cara Menghitung Gerhana Bulan

G. Jarak titik pusat bayangan inti Bumi sampai titik pusat Bulan ketika piringan Bulan mulai bersentuhan dengan bayangan inti Bumi (X)

Rumus ;
X = D + SDMB
   = 00¤ 41' 42, 12" + -00¤ 15' 49, 74"
   = 00¤ 25' 52, 38"

H. Jarak titik pusat bayangan inti Bumi sampai titik pusat Bulan ketika seluruh piringan Bulan mulai masuk pada bayangan inti Bumi (Y)

Rumus ;
Y = D - SDMB
   = 00¤ 41' 42, 12" - 00¤ 15' 49, 74"
   = 00¤ 25' 52, 38"

keterangan;
  • Bila nilai Y lebih kecil dari pada nilai Z, maka akan terjadi gerhana Bulan sebagian, oleh karena itu, perhitungan E dan T2 nanti tidak berpengaruh.
  • Dan apabila nilai Y lebih besar dari pada nilai Z, maka akan terjadi gerhana Bulan total.
Pada penghitungan gerhana Bulan kali ini, nilai Y (00¤ 25' 52, 38") lebih kecil dari nilai Z (00¤ 58' 03, 67"). Maka 11 Februari 2017 terjadi Gerhana Bulan Panumbra (GBP).

I. Jarak titik pusat saat piringan Bulan mulai bersentuhan dengan bayangan inti Bumi sampai titik pusat Bulan saat segaris dengan bayangan inti Bumi (C)

Rumus ;
C = cos X  : cos Z
   = cos 00¤ 25¤ 52' 38" : cos 00¤ 58' 03, 67"
   = 01¤ 00' 00, 41"

J. Tenggang waktu yang diperlukan Bulan untuk berjalan mulai piringan Bulan bersentuhan dengan bayangan inti Bumi sampai saat titik pusat Bulan segaris dengan bayangan inti (TI)  (ساعة الخسوف)

Rumus ;
TI = C : KB
     = 01¤ 00' 00, 41"  :  00¤ 31' 42, 92"
     = 01j 53m 31, 36d

K. Jarak titik pusat Bulan ketika segaris dengan bayangan inti Bumi sampai titik pusat Bulan saat seluruh piringan Bulan masuk pada bayangan inti Bumi (E)

Rumus ;
E = cos Y : cos Z
   = cos 00¤ 25' 52, 38" : cos 00¤ 58' 03, 67"
   = 00¤ 26' 44, 22"

L. Tenggang waktu yang dibutuhkan Bulan untuk berjalan mulai titik pusat Bulan ketika segaris dengan bayangan inti Bumi sampai titik pusat Bulan saat seluruh piringan Bulan masuk pada bayangan inti Bumi (T2) (ساعة المكث)

Rumus ;
T2 = E  :  KB
     = 00¤ 26' 44, 22" :  00¤ 31' 42, 92"
     = 00j 50m 34, 91d

M. Nilai koreksi ketika Istiqbal terhadap pertengahan gerhana (T)

Rumus ;
T = sin 0,05¤ × (cos H : sin KB) × (sin Alb : sin KB)
   = sin 0,05 × (cos -11¤ 12' 51, 82"  : sin 00¤ 31' 42, 92") × (sin -00¤ 58' 16, 38" : sin 00¤ 31' 42, 92")
   = 00j 10m 13, 72d
Cara pencet calculator Real Max LK ;
sin 0,05 × (cos -11¤ 12' 51, 82"  : sin 00¤ 31' 42, 92") × (sin -00¤ 58' 16, 38" : sin 00¤ 31' 42, 92")= ¤'"

Cara Menghitung Gerhana Bulan


VII. Saat Awal dan Akhir gerhana

A. Titik tengah gerhana (TGH)

Jika nilai Lintang mutlak Bulan semakin mengecil, maka ;
TGH = Istiqbal  +  T
Dan jika nilai Lintang mutlak Bulan semakin membesar, maka ;
TGH = Istiqbal  -  T
Pada  penghitungan Gerhana Bulan tanggal 11 Februari 2017 kali ini, nilai Lintang mutlak Bulan semakin mengecil, oleh karena itu maka ;
TGH = Istiqbal   +  T
         = 08j 22m 47, 93d (WIB) + 00j 10m 13, 72d
         = 08j 33m 01, 65d WIB

B. Mulai Gerhana (MG)

MG  = TGH  -  T1
        = 08j 33m 01, 65d  -  01j 53m 31, 36d
        = 06j 40m 00d

C. Selesai Gerhana (SG)

SG = TGH  +  T1
      = 08j 33m 01, 65d + 01j 53m 31, 36d
      = 10j 26m 33, 01d WIB
Ket.
Seandainya yang terjadi adalah gerhana Bulan Total , maka Rumus mulai Totalnya adalah ;
TGH  -  T2
=  08j 33m 01, 65d - 00j 50m 34, 91d
=  07j 42m 26, 74d  WIB

VIII. Cakupan Wilayah

Gerhana  Bulan Penumbra (GBP) tanggal 11 Februari 2017  ini terlihat di wilayah Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.

Sedangkan untuk wilayah Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Februari ini hanya terlihat di Sumatera, Jawa (kecuali sebagian Jawa Timur) dan juga terlihat di sebagian Kalimantan. Untuk wilayah Indonesia lainnya tidak dapat melihat GBP ini.

Dan pada Artikel yang lain, Anda dapat melihat bagaimana Perhitungan Gerhana Matahari Sistem Ephimeris 

Untuk mengetahui mengena macam-macam Gerhana Bulan berikut prediksi terjadinya, boleh kunjungi Artikel Jadwal Gerhana 2020-2119.

Demikian tutorial tentang Cara Menghitung Gerhana Bulan, semoga mudah dipahami dan bermanfaat.
Buka Komentar