Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi

Artikel yang sedang Anda baca ini akan menampilkan Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi yang sebagiannya sering dijumpai dalam Ilmu Hisab atau Falak, dengan urutan sesuai Huruf Abjad agar dapat mempermudah para Pembaca sekalian dalam mencari kata yang diinginkan.


Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi berikut ini mencakup Istilah Astronomi dalam Bahasa Inggris, Istilah Ilmu Falak dan istilah dalam sistem Tata Surya.

A

Ardhul Qamar:
Jarak antara Bulan dengan lingkaran Ekliptika yang diukur sepanjang lingkaran Kutub Ekliptika.

Alamah:
Petunjuk waktu (hari, jam, dan menit) terjadinya Ijtimak atau Konjungsi antara Matahari dan Bulan yang ditentukan berdasarkan waktu rata-rata. Alamah dijadikan acuan untuk mendapatkan waktu Ijtimak yang sebenarnya.

Al-Ashlul Mutlaq | Al-Ashlul Haqiqi:
Jarak yang dihitung dari titik Kulminasi atas sampai titik pertemuan antara garis Horizon dengan garis Tengah lintasan Matahari yang menghubungkan titik Kulminasi atas dengan titik Kulminasi Bawah, Al-Ashlul Mutlaq selamanya selalu positif, yaitu selalu di atas Ufuk.

Auj:
Titik terjauh pada lintasan Bulan atau Satelit dengan planet dalam peredarannya mengelilingi planet yang menjadi pusat peredarannya. Dalam ilmu Astronomi Al-Auj dikenal dengan nama Apooge.

Al-Ghoyah:
Titik Kulminasi (Titik Puncak Matahari).

Al-Ashlu Al-Mu'addal | الاصل المعدل:
Garis lurus yang ditarik dari titik pusat suatu benda Langit sepanjang lingkaran Vertikal yang melalui benda Langit itu tegak lurus pada bidang Horizon.

Aboge (Jw.):
Singkatan dari Alip Rabo Wage. Dalam kalender Jawa Islam penentuan hari Riyaya (Idul Fitri) didasarkan atas patokan bahwa setiap tahun Alip hari raya akan jatuh pada hari Rebo pasaran Wage.

Aberasi: 
Perpindahan semu arah berkas cahaya bintang akibat gerak bumi. Peristiwa aberasi menyebabkan berkas cahaya jatuh miring, bukan tegak lurus pada peninjauan yang bergerak tegak lurus arah datangnya cahaya. Dalam bahasa Inggris biasa disebut Aberation atau dalam bahasa Arab disebut Al-Inhiraf.

Aberasi Kromatis: 
Cacat pada lensa yang mengakibatkan berkas cahaya untuk panjang gelombang yang berbeda dibiaskan.

Aberasi Sferis: 
Cacat pada cermin berbentuk kulit bola yang mengakibatkan perbedaan sudut pantul antara berkas cahaya yang jatuh di titik yang dekat dari sumbu cermin dengan berkas cahaya yang jatuh di titik yang jauh dari sumbu cermin (misalnya di tepi cermin). Cacat ini dapat diatasi dengan memberikan lensa tambahan di bagian depan teleskop. Teleskop dengan perpaduan cermin dan lensa ini disebut jenis Catadioptric.

Astrolabe:
Kata Astrolabe berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata Astro dan Labio. Astro berarti bintang dan labio berarti pengukur jarak. Sedangkan dalam istilah ilmu Falak, astrolabe adalah perkakas kuno yang biasa digunakan untuk mengukur kedudukan benda langit pada bola langit. Perkakas ini mula pertama dirakit oleh orang Arab. Bentuk yang paling sederhana terdiri dari piringan dengan skala pembagian derajat, dengan sebuah alat pengintai.

Albedo: 
Perbandingan antara intensitas cahaya Matahari yang diterima permukaan objek (Planet, Satelit, Asteroid dan lainnya) dengan yang dipantulkan kembali. Bulan memiliki Albedo 0,113 dan Bumi 0,367.

Almanak: 
Katalog yang berisikan jadwal fenomena benda langit seperti kapan Matahari, Bulan, dan planet-planet terbit dan terbenam.

Altitude: 
Salah satu besaran dalam sistem koordinat Alt-azimuth. Artinya adalah ketinggian sebuah benda langit yang dihitung dari horison ke arah kutub-kutub (Nadir| Bagian bawa dan Zenith | Bagian Atas). Nilainya dari -90° hingga 90°.

Ardl (Bumi):
Benda langit yang merupakan salah satu di antara sembilan planet pengikut Matahari. Ia berada pada urutan ke tiga dalam tatasurya. Bumi berbentuk mirip bola dengan diameter pada katulistiwa 12756776 km dan jarak dari kutub ke kutub 12713824 km, sehingga agak pipih pada kutubnya. Waktu rotasinya rata-rata 23 jam 56 menit dan revolusinya selama 365.2422 hari. Dalam astronomi disebut Earth(Inggris) atau Geo (Yunani). Jarak anatara bumi dengan matahari rata-rata 150 juta km atau 149674000 km.

Apfokus: 
Jarak terjauh sebuah benda terhadap titik fokus elips orbitnya. Misalnya, jarak terjauh Bumi dari Matahari disebut dengan Aphelion. Dalam sistem Bulan – Bumi, namanya Apogee. Dalam sistem bintang ganda, namanya apastron. Bumi berada di Aphelion saat bulan Juli.

Asensiorekta: 
Salah Satu besaran dalam koordinat ekuatorial yang mendefinisikan jarak antara titik gamma dengan titik potong proyeksi benda langit dari kutub ke ekuator langit. Asensiorekta dihitung sepanjang ekuator langit dari 0 – 24 jam berlawanan gerak harian bintang.

Asterisme: 
Kumpulan bintang di langit yang membentuk pola tertentu. Sebuah asterisme bisa saja merupakan bagian dari sebuah rasi (misalnya bintang tujuh di rasi Ursa Major dan Ursa Minor) atau gabungan dari beberapa bintang di berbagai Rasi (misalnya segitiga musim panas yang terdiri dari bintang Vega, Deneb, dan Altair).

Asteroid: 
Benda kecil di Tata Surya, yang sangat banyak terdapat di antara orbit Mars dan Jupiter. Selain itu, ada juga NEA (Near Earth Asteroid) atau Asteroid di dekat Bumi dan jenis lainnya.

Astrometri: 
Cabang ilmu dalam Astronomi yang mempelajari penentuan posisi objek langit. Contohnya penentuan orbit Bintang ganda, Asteroid, dan gerak diri blBintang.

Astrofisika: 
Cabang ilmu dalam Astronomi yang mempelajari proses fisika yang terjadi di dalam objek langit. Seperti reaksi nuklir di dalam inti bintang dan proses hantaran energi dari inti bintang hingga ke Atmosfernya.

Aurora:
Cahaya yang timbul di lapisan ionosfer akibat interaksi antara partikel bermuatan yang berasal dari angin Matahari dengan medan magnet planet. Di Bumi, Aurora ada 2 macam, yaitu Aurora Borealis (terlihat dari Bumi belahan Utara) dan Aurora Australis (terlihat dari Bumi belahan selatan).

Autumnal Equinox:
Saat Matahari berada tepat di Ekuator langit pada sekitar tanggal 23 September setiap tahunnya. Pada saat itu, kawasan Bumi yang ada di Utara Katulistiwa mengalami musim gugur dan yang ada di Selatan mengalami musim semi.

Awan Oort:
Awan Hipotetik yang terletak di bagian tepi tata surya kita dan berisikan batuan beku yang menjadi sumber komet. Jaraknya sekitar 50.000 SA dari Matahari.

Arah:
Jarak terdekat yang diukur melalui lingkaran besar. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan Direction dan dalam bahasa Arab disebut Samt.

Azimuth:
Busur pada lingkaran horison diukur mulai dari titik Utara ke arah Timur. Kadang-kadang diukur dari titik Selatan ke arah Barat. Azimuth suatu benda langit adalah jarak sudut pada lingkaran horison diukur mulai dari titik utara ke arah timur atau se arah jarum jam sampai ke perpotongan antara lingkaran horison dengan lingkaran vertikal yang melalui benda langit tersebut. Azimuth titik Timur adalah 90 derajat, titik Selatan 180 derajat, titik Barat 270 derajat dan titik Utara 0 derajat atau 360 derajat. Jika Azimuth diukur dari Utara ke Barat atau berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, biasanya dinyatakan negatif dan diberi tanda -. Dengan demikian dapat dinyatakan misalnya Azimuth titik Barat 270 derajat adalah sama dengan -90 derajat. Dalam bahasa Arab Azimuth sering disebut As-Samt.

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi

B

Bujur Bumi, Bujur Tempat dan Bujur Langit:
Sekarang mari kita berdiri diatas permukaan Bumi. Kemudian tariklah dari tempat kita berdiri sebuah garis lurus ke Utara sampai ke Kutub Utara, dan ke Selatan sampai ke Kutub Selatan. Garis itu dinamakan طول الارض yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Garis Bujur Bumi atau yang dikenal dengan sebutan garis Bujur saja.

Sedangkan jika garis Bujur Bumi diperluas hingga mencapai bola langit, maka pada bola langit tercipta sebuah Garis, garis inilah yang dinamakan 
طول السماء, dalam bahasa Indonesia di sebut Garis Bujur Langit.

Kesepakatan internasional menetapkan permulaan perhitungan garis Bujur Bumi (bujur 0°), di mulai pada garis bujur yang melintasi kota Greenwich di Inggris. Jarak antara garis bujur yang melintasi suatu tempat dengan garis bujur yang melintasi kota Greennwich itulah yang dinamakan طول البلد, dalam bahasa Indonesia disebut Bujur Tempat. Dari bujur Greenwich ke arah timur sampai 180° dinamakan bujur timur yang ditandai nilai negatip, dan ke arah Barat sampai 180° dinamakan Bujur Barat, nilainya positip. Tanda nilai bujur ini berhubungan dengan waktu, artinya untuk mendapatkan standar waktu internasional GMT (UT), wilayah timur (bujur timur) harus dikurangi angka tertentu. Sebaliknya, Bujur Barat harus ditambah angka tertentu.

Garis Bujur Timur 180° dan garis Bujur Barat 180° bertemu dan berhimpit di Lautan Pasifik dan dijadikan garis batas tanggal dalam penanggalan Masehi.

Busur Siang:
Busur yang ditunjukkan oleh lintasan Matahari dalam peredaran semu hariannya mulai dari titik terbit sampai titik terbenam. Dalam al-Qur'an biasa disimbolkan dengan al-khait al-abyad. Sedangkan dalam istilah falak biasa disebut Qausu an-Nahar. Dan dalam bahasa Inggris disebut arc of daylight. Sementara itu dari titik terbit hingga titik kulminasi biasa disebut 1/2 busur siang atau Nisfu Qausi an-Nahar.

Bu'du Ad-Darajah (بعد الدرجة):
Jarak atau Busur sepanjang lingkaran Ekliptika dihitung dari titik Haml ( Aries) atau titik Mizan (Libra) ke arah Barat atau Timur sampai titik pusat Matahari pada saat itu, Bu' du Ad-Darajah ini mempunyai nilai 00¤ --90¤.

Apabila jarak itu dihitung dari tiap-tiap pusat Matahari, maka dikenal dengan Darajatu As-Syamsi (Derajat Matahari).

Dan apabila dihitung dari titik Aries saja sampai titik pusat Matahari, maka dikenal dengan Thulu As-Syamsi (Bujur Matahari).

Bu'du Al-Quthri ( بعد القطر):
Jarak  atau  busur sepanjang lingkaran vertikal suatu benda Langit yang dihitung dari garis Tengah lintasan benda Langit sampai Ufuk.

Bu’du Muaddal:
Jarak matahari dengan titik hamal yang telah dikoreksi, nilai ini adalah hasil pengurangan antara Bu’du Ghair Mu’addal dengan Daqo’iq Ta’dil Ayyam.

Bu’du Ghair Al-Mu’addal:
Disebut juga dengan Bu'du Al-Mutlaq yaitu Jarak antara Bulan dan Matahari dari titik khatulistiwa yang belum terkoreksi. Bu’du Ghair Al-Mu’addal adalah hasil jumlah antara Ta’dil Khosoh dengan Ta’dil Markaz.

Benda Hitam (Black Body): 
Benda hipotetis yang menyerap semua energi yang diterimanya. Benda ini dapat didekati dengan membuat eksperimen berikut: sebuah benda berongga yang diberi lubang kecil dipanaskan. Apabila kita amati lubang yang ada di benda tersebut maka sifat pancaran energinya mendekati sifat benda hitam.

Beda Azimut:
Selisih antara Azimut Matahari dan Azimut Bulan.

Busur Malam:
Busur yang ditunjukkan oleh lintasan Matahari dalam peredaran semu hariannya mulai dari titik terbenam sampai titik terbit. Dalam Al-Qur'an biasa disimbolkan dengan Al-khait Al-Aswad. Sedangkan dalam istilah Falak biasa disebut Qausu al-Lail. Dan dalam bahasa Inggris disebut Arc of Night.

Busur Siang:
Busur yang ditunjukkan oleh lintasan Matahari dalam peredaran semu hariannya mulai dari titik terbit sampai titik terbenam. Dalam al-Qur'an biasa disimbolkan dengan al-khait al-abyad. Sedangkan dalam istilah falak biasa disebut Qausu an-Nahar. Dan dalam bahasa Inggris disebut Src of Daylight. Sementara itu dari titik terbit hingga titik kulminasi biasa disebut 1/2 busur siang atau Nisfu Qausi an-Nahar.

Bimasakti: 
Galaksi yang kita tinggali. Dalam bahasa Inggris, galaksi ini disebut Milkyway.

Binokular: 
Alat bantu optik yang terdiri dari sepasang sistem lensa yang dikenal juga dengan istilah kekeran. Binokuler ini membentuk bayangan tegak sehingga lebih sering digunakan sebagai teropong medan/Bumi daripada teropong langit.

Bintang:
Benda langit yang menghasilkan dan memancarkan energi/cahayanya sendiri.

Bola langit: 
Bola khayal yang digunakan untuk memetakan seluruh benda langit. Bola ini merupakan perluasan dari bola Bumi dan memiliki unsur-unsur yang mirip seperti yang dimiliki Bumi, yaitu kutub utara dan selatan langit serta ekuator langit.

Bolide: 
Bola api yang mengeluarkan suara bergemuruh, yang ditimbulkan saat ada sebuah meteor yang melintas di udara.

Bulan: 
Secara umum berarti Satelit alami sebuah planet. Secara khusus berarti nama satelit milik Bumi. Selain itu juga memiliki arti penanda waktu yang berisikan sekitar 30 hari dalam penanggalan/sistem kalender.

Bulge: 
Bagian pusat dari sebuah Galaksi Spiral yang menonjol, berbentuk Spheroid yang ukuran tiga sumbunya berbeda.

Bujur: 
Salah satu komponen penentu koordinat dalam sistem koordinat Bumi, horison, ekliptika, dan galaktik. Garis bujur selalu menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan sistem koordinatnya. Biasanya memiliki nilai 0° – 360°.

C

Centaurus: 
Rasi berbentuk setengah manusia dan setengah kuda yang berada di belahan langit Selatan. Rasi ini berada sangat dekat dengan rasi Crux. Dua kakinya, dua bintang paling terang di rasi ini yaitu bintang Alfa dan Beta Centauri, menunjuk rasi Crux di sebelah Baratnya.

Cepheid: 
Nama turunan dari rasi Cepheus. Nama rasi ini terkenal karena bintang variabel Cepheid yang menjadi salah satu andalan dalam menentukan jarak galaksi yang jauh. Bintang variabel ini memiliki keteraturan dan hubungan antara luminositas dengan periode variabilitasnya.

Cakrawala setempat (Sensible Horizon) :
Bidang melalui mata si pengamat, sejajar dengan cakrawala sejati.

Cakrawala Sejati (Rational Horizon) :
Irisan angkasa dengan bidang yang melalui titik pusat angkasa, tegak lurus pada normal si pengamat. 

Ceres:
Nama sebuah planet kita yang terletak di sabuk Asteroid (antara Mars dan Jupiter). Awalnya, Ceres dikelompokkan sebagai asteroid. Namun berubah menjadi planet katai sejak Agustus 2006.

Crux: 
Rasi berbentuk Salib/layang-layang yang berada di belahan langit selatan. Rasi ini menjadi salah satu penunjuk arah selatan yang cukup akurat. Rasi ini dapat diamati setelah Matahari terbenam pada bulan Maret hingga September.

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi

D

Daqo'iq Ta’dil Ayyam:
Pengkoreksian terhadap jumlah hari agar didapati suatu hari terjadinya ijtima’ yang sebenarnya.

Deklinasi: 
Salah satu besaran dalam Koordinat Ekuatorial yang mendefinisikan jarak antara Ekuator langit ke benda langit. Nilainya adalah dari  -90° hingga 90°.

Dair:
Busur sepanjang lingkaran Harian benda Langit yang dihitung dari Ufuk sampai benda Langit yang bersangkutan.

Daqaiqu At-Tamkiniyah:
Tenggang waktu yang diperlukan Matahari sejak piringan atasnya menyentuh Ufuk Hakiki hingga terlepas dari ufuk Mar'i.

Da’iratu Mu’addalin Nahar (Madarul I’tidal/Katulistiwa Langit):
lingkaran besar yang membagi bola langit menjadi dua bagian sama besar, yakni bola langit bagian utara dan bola langit bagian selatan. Lingkaran tegak lurus pada lingkaran terang pada poros langit. Lingkaran ini disebut pula dengan equator langit. Pada saat matahari tepat dilingkaran ini lama siang dan malam untuk seluruh tempat dipermukaan bumi adalah sama.

Darajah (Derajat):
Satuan ukur yang dipakai untuk mengukur besaran atau harga suatu sudut. Lambangnya adalah 0 (bulatan kecil) diletakkan pada kanan atas suatu angka yang bersangkutan. Nilainya antara 0 s/d 360 derajat. Sebagai pecahannya dipakai satuan daqiqah atau menit yang lambangnya ‘ (accent tunggal) dan Tsawani atau detik yang lambangnya “ (double accent). Setiap 1 derajat=60’ dan setiap 1 menit=60”.

Diagram Garpu Tala: 
Diagram yang menunjukkan pengelompokan galaksi berdasarkan bentuknya. Diagram ini dibuat oleh Edwin Hubble.

Dhil:
Bayang-bayang suatu benda yang dijadikan pembanding terhadap bendanya. Dalam goneometri disebut tangens, yaitu perbandingan sisi siku-siku di depan sudut dengan sisi siku-siku pengapitnya pada suatu segitiga siku-siku.

Dhil Al-Ashr: 
Panjang bayang-bayang suatu benda pada saat awal masuk waktu Ashar, yaitu ketika panjang bayang-bayang benda itu sama dengan tingginya ditambah bayang-bayang benda bersangkutan ketika Matahari berkulminasi.

Dhil Al-Ghayah:
Panjang bayang-bayang suatu benda pada saat matahari berada di titik kulminasi atas. Apabila harga lintang tempat dan deklinasi matahari sama, maka Dhil Ghayahnya adalah 0 (nol).

Dhil Al-Mabsuth:
Panjang bayang-bayang suatu benda yang ditancapkan tegak lurus pada bidang datar yang Horizontal.

Dhil Al-Mankus:
Panjang bayang-bayang suatu benda yang ditancapkan tegak lurus pada bidang tegak.

Dhil Al-Tamam: 
Perbandingan antara sisi siku-siku pengapit suatu sudut dengan sisi siku-siku di depan sudut itu. Dalam goniometri disebut Cotangens.

Dzhuhur (Waktu Sholat Dzuhur):
Tenggang waktu yang di mulai sejak matahari meninggalkan titik kulminasi atas sampai panjang bayang-bayang suatu benda sama dengan tinggi benda yang bersangkutan.

Diagram HR: 
Diagram Hertzsprung-Russel, yaitu diagram yang menunjukkan sebaran bintang berdasarkan luminositas dan temperaturnya.

Dip (Kerendahan Ufuk):
Perbedaan kedudukan antara kaki langit (Horison) sebenarnya (Ufuq Hakiki) dengan kaki langit yang terlihat (ufuq Mar'i) seorang pengamat. Perbedaan itu dinyatakan oleh besar sudut. Untuk mencari Dip biasa digunakan rumus, Dip = 1,76¢. Dalam bahasa Arab disebut Ikhtilaf al-Ufuq.


E

Elongasi:
Elongasi adalah sudut yang dibentuk oleh bumi-benda langit dengan bumi-matahari.
Sudut Elongasi Bulan adalah sudut antara Bulan dan Matahari, dalam bahasa Arab disebut al-bu’du az zawiy sedangkan dalam kitab Sullamun Nayyirain diistilahkan dengan Al-Bu’du baina An Nayyirain.
Jadi sudut elongasi bulan adalah sudut yang dibentuk oleh bumi-bulan dan Bumi-Matahari.

Ø Konjungsi adalah bila kedudukan Bulan searah dengan Matahari, pada saat itu bagian bulan yang menghadap Bumi adalah bagian yang gelap sehingga kita tidak dapat melihat bulan bercahaya terlebih bulan dan matahari berkedudukan sejajar. Pada kondisi tertentu posisi konjungsi ini dapat menimbulkan terjadinya gerhana Matahari. Sudut Elongasinya adalah 0¤.

Ø Kuadratur atau kuarter adalah kedudukan Bulan tegak lurus terhadap garis penghubung Bumi Matahari pada pase ini Bulan terlihat setengah(hanya setengah bagian Bulan yang terang bila dilihat dari Bumi). Fase Bulan ini terjadi dua kali. Sudut Elongasinya 90¤.

Ø Oposisi (Istiqbal) yaitu kedudukan Bulan yang berlawanan arah dengan Matahari dilihat dari Bumi. Pada posisi inilah Bulan cahayanya penuh atau Bulan tampak sebagi Bulan Purnama. Pada kondisi tertentu posisi oposisi ini dapat menimbulkan terjadinya gerhana Bulan. Sudut Elongasinya adalah 180¤ .

Ephemeris:
Biasa disebut Astronomical Handbook merupakan tabel yang memuat data-data Astronomis benda-benda langit. Dalam bahasa Arab biasa disebut Zij atau Taqwim.

Epoch:
Pangkal tolok untuk menghitung. Dalam bahasa Arab biasa disebut Mabda' at-Tarikh, dalam penggunaannya lebih populer dengan Mabda'. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Principle of Motion.

Efek Doppler: 
Perubahan panjang gelombang suatu sumber pemancar gelombang yang dideteksi apabila sumber tersebut bergerak relatif terhadap pengamat. Pada pengamatan spektrum bintang/galaksi yang bergerak, kita akan melihat pergeseran panjang gelombang ke arah merah jika benda itu menjauhi kita dan pergeseran ke arah biru jika benda itu mendekati kita.

Ekuator langit: 
Garis imajiner yang membagi langit menjadi dua bagian sama besar, yaitu belahan langit Utara dan selatan. Garis ini merupakan perluasan dari garis ekuator/khatulistiwa hingga memotong bola langit.

Ekliptika (منطقة البروج): 
Ekliptika adalah bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari. Bidang ini membentuk sudut sebesar 23,5° (keterangan lain sebesar 66,5¤) dengan Ekuator langit. Dapat juga dikatakan sebagai lintasan semu Matahari selama Satu tahun di langit.

Elips: 
Suatu kurva tertutup yang memiliki dua buah titik pusat (disebut titik fokus). Kurva semacam ini dapat dihasilkan dari mengiris sebuah kerucut dengan sudut irisan antara 0 hingga sudut kemiringan sisi kerucut. Kelonjongan sebuah elips dinyatakan dengan nilai eksentrisitas antara 0 dan 1. Eksentrisitas 0 akan memberikan lingkaran, 1 berarti parabola, dan lebih dari 1 berarti hiperbola.

Elongasi: 
Sudut yang dibentuk antara Matahari, Bumi, dan suatu objek langit (bintang, satelit, planet, atau lainnya).

Equinox: 
Berarti panjang siang yang sama dengan panjang malam. Terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu di sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September.

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi


F

Fadllud Da'ir (Sudut Waktu Matahari):
Busur sepanjang lingkaran harian suatu benda langit dihitung dari titik kulminasi atas sampai benda langit yang bersangkutan. Sudut waktu ini disebut pula dengan Zawiyah Suwai'iyyah. Dalam Astronomi dikenal dengan istilah Hour Angle dan biasanya digunakan lambang huruf t.

Fajar Shadiq:
Munculnya cahaya di ufuk timur mulai terang menjelang pagi hari pada kedudukan matahari -20 derajat di bawah Ufuk Timur. Fajar shodiq ini sebagai pertanda masuknya waktu shubuh.

Falak (Secara Ethimologi):
Jalan benda-benda langit atau garis lengkung yang dilalui oleh suatu benda langit dalam lingkaran hariannya. Falak disebut dengan “Orbit” yang diterjemahkan dengan “Lintasan”.

Falaki:
Seseorang yang ahli dalam ilmu falak.

Fraction Illum:
Fraction Illum adalah singkatan dari Fraction Illumination. Yang dimaksudkan adalah besarnya piringan Bulan yang menerima sinar Matahari dan menghadap ke Bumi. Jika seluruh piringan Bulan yang menerima sinar Matahari terlihat dari Bumi, maka bentuknya akan berupa bulatan penuh. Dalam keadaan seperti ini nilai Fraction Illum (besarnya bulan) adalah satu, yaitu persis pada saat puncaknya Bulan Purnama. Sedangkan jika Bumi, Bulan dan Matahari sedang persis berada pada satu garis lurus, maka akan terjadi Gerhana Matahari Total. Dalam keadaan seperti ini nilai Fraction Illumination Bulan adalah nol. Setelah Bulan Purnama, nilai Fraction Illumination akan semakin mengecil sampai pada nilai yang paling kecil, yaitu pada saat ijtima' dan setelah itu nilai Fraction Illumination ini akan kembali membesar sampai mencapai nilai satu, pada saat Bulan Purnama. Dengan demikian, data Fraction Illumination ini dapat dijadikan pedoman untuk menghitung kapan terjadinya ijtima' dan kapan Bulan Purnama. Data ini diperlukan untuk membantu pelaksanaan rukyatul hilal sekaligus melakukan pengecekannya mengenai besarnya hilal.

Fluks bintang: 
Jumlah energi yang dipancarkan satu satuan luas permukaan Bintang ke segala arah.

Fotometri: 
Teknik dalam Astronomi yang khusus mempelajari intensitas pancaran elektromagnetik dari benda langit.

Fotosfer: 
Bagian dari Matahari yang memancarkan cahaya.

Fusi (reaksi): 
Reaksi penggabungan atom-atom. Di pusat bintang seperti Matahari, reaksi yang terjadi adalah pembentukan Helium dari Hidrogen.

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi


G

Garis Katulistiwa | خط الاستواء :
Buatlah suatu lingkaran secara melintang pada Bola dunia yang membelah bola dunia menjadi dua bagian yang sama (masing-masing 90°), yakni belahan Utara dan Selatan. Lingkaran tersebut dinamakan Khath Al-Istiwa' yang dalam bahasa Indonesia dinamakan Khatulistiwa Bumi.

Jika lingkaran khatulistiwa diperbesar hingga mencapai bola langit, maka pada bola langit tercipta sebuah lingkaran yang dinamakan معدل النهار dalam bahasa Indonesianya dinamakan Khatulistiwa langit atau Equator.

Galaksi: 
Kumpulan terbesar bintang-bintang di alam semesta. Memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam, seperti spiral, elips, dan tak beraturan. Galaksi Bimasakti (Milky Way Galaxy) berbentuk spiral.

Garis Batas Tanggal:
Garis yang menghubungkan daerah-daerah di permukaan bumi dimana matahari dan bulan terbenam secara bersamaan. Garis batas tanggal biasa digunakan oleh kelompok yang berpegang pada ufuk mar'i. Garis batas tanggal tidak bisa dijadikan pedoman langsung dalam menentukan posisi hilal untuk suatu tempat, hal ini disebabkan : (a) data terbenam matahari yang dijadikan pedoman dalam melukis garis itu diambil rata-rata dari 3 hari dan (b) data terbenam matahari dan terbenam bulan, tidak memperhatikan kerendahan ufuk. Jadi hanya berlaku daerah yang persis berada di permukaan air laut (ketinggian 0 meter).

Geosentrisme: 
Paham yang menyatakan bahwa tata surya (alam semesta) berpusat pada Bumi dan semua benda langit bergerak mengelilingi Bumi.

Gerak Harian: 
Gerak benda langit dalam sehari terbit dan terbenam dari timur ke barat.

Gerak Tahunan: 
Gerak Matahari dalam setahun yang berpindah-pindah rasi dari barat ke timur.

Gawang Lokasi:
Sebuah alat sederhana yang digunakan untuk menentukan perkiraan posisi hilal dalam pelaksanaan rukyat. Alat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :

(1) Tiang pengincar, sebuah tiang tegak terbuat dari besi yang tingginya sekitar satu sampai satu setengah meter dan pada puncaknya diberi lobang kecil untuk mengincar hilal 

(2) Gawang lokasi, yaitu dua buah tiang tegak, terbuat dari besi berongga, semacam pipa. Pada ketinggian yang sama dengan tinggi tiang teropong, kedua tiang tersebut dihubungkan oleh mistar datar, sepanjang kira-kira 15 sampai 20 sentimeter, sehingga kalau kitamelihat melalui lobang kecil yang terdapat pada ujung tiang pengincar menyinggung atas mistar tersebut, pandangan kita akan menembus persis permukaan air laut yang merupakan ufuk mar'i (visible horizon). Di atas kedua tiang tersebut terdapat pula dua buah tiang besi yang atasnya sudah dihubungkan oleh mistar mendatar. Kedua tiang ini dimasukkan ke dalam rongga dua tiang pertama, sehingga tinggi rendahnya dapat disetel menurut tinggi hilal pada saat observasi. Jarak yang baik antara tiang pengincar dan gawang lokasi sekitar lima meter, atau lebih. Jadi fungsi gawang lokasi ini adalah untuk melokalisasi pandangan kita agar tertuju ke arah posisi hilal yang sudah diperhitungkan lebih dahulu. Untuk mempergunakan alat ini, kita harus sudah memiliki hasil perhitungan tentang tinggi dan azimut hilal dan pada tempat tersebut harus sudah terdapat arah mata angin yang cermat.

Gerhana: 
Peristiwa tertutupnya sebuah objek karena adanya objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

Gravitasi: 
Gaya tarik menarik yang timbul antara 2 benda bermassa atau lebih yang memiliki jarak tertentu.

Grup Lokal (Local Group):
Kelompok kecil galaksi di sekitar Galaksi Bimasakti. Beranggotakan sekitar 30 galaksi, kelompok galaksi ini hanya beranggotakan sedikit galaksi yang berukuran besar, di antaranya adalah Bimasakti, Andromeda, Awan Magellan Besar, dan Awan Magellan Kecil.

Gugus bintang (Star Cluster): 
Sekelompok bintang-bintang yang berdekatan karena dilahirkan pada daerah yang sama. Terdapat dua jenis gugus bintang, yaitu gugus terbuka dan gugus bola.

Gugus terbuka / galaktik (open cluster ): 
Gugus bintang dengan bintang anggota berjumlah kurang dari 100 bintang. Ruang antar bintang terlihat renggang

Gugus bola (globular cluster):
Gugus bintang dengan bintang anggota berjumlah hingga jutaan bintang. Ruang antar bintang terlihat rapat.

GMT (Greenwich Maen Time):
Waktu yang didasarkan pada Kedudukan Matahari pertengahan dilihat dari Greenwich.

H

Hisab Urfi:
Hisab yang melandasi perhitungannya dengan kaidah-kaidah sederhana. Pada system Hisab ini, perhitungan bulan Qamariah ditentukan berdasarkan umur rata-rata Bulan sehingga umur Bulan dalam setahun qomariah barvariatif diantara 29 dan 30 hari.

Pada system Hisab Urfi ini, Bulan yang bernomor ganjil dimulai dari bulan Muharram berjumlah 30 hari, sedangkan bulan yang bernomor genap dimulai dari bulan Shafar berjumlah 29 hari. Tetapi khusus bulan Dzulhijjah (bulan ke-12) pada tahun kabisat berjumlah 30 hari. 

Dalam Hisab Urfi juga mempunyai siklus 30 tahun (1 Daur) yang di dalamnya terdapat 11 tahun yang disebut tahun Kabisat memiliki 355 hari pertahunnya dan 19 tahun yang disebut tahun Basithah yang memiliki 354 hari pertahunnya. Tahun kabisat ini terdapat pada tahun ke-2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 dan ke-29 dari keseluruhan selama 1 Daur (30 tahun). Dengan demikian, periode umur Bulan menurut hisab urfi adalah (11 X 355 hari) + (19 X 354 hari) : (12 X 30 tahun) = 29 hari 12 jam 44 menit, walau terlihat sudah cukup teliti, namun yang menjadi masalah adalah aturan 29 dan 30 hari serta aturan Kabisat yang tidak menunjukan posisi Bulan yang sebenarnya dan sifatnya hanya pendekatan saja. Oleh sebab itulah, maka system Hisab Urfi ini tidak dapat dijadikan acuan untuk penentuan awal bulan yang berkaitan dengan ibadah misalnya bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.

Hisab Taqribi:
Hisab Taqribi (Aprokmasi) adalah sistem hisab yang sudah menggunakan kaidah-kaidah Astronomis dan Matematis, namun masih menggunakan rumus-rumus sederhana, namun hasil tingkat keakuratannya cukup tinggi. System Hisab ini merupakan warisan dari para Ilmuan Falak Islam masa lalu dan hingga sekarang system Hisab ini menjadi acuan pembelajaran Hisab di berbagai pesantren di Indonesia.

Hasil Hisab Taqribi sering dipergunakan pada saat penentuan ijtima dan Tinggi Hilal menjelang tanggal Satu Bulan Qamariah, memang tentunya terjadi adanya selisih dengan perhitungan Astronomis Modern.

Beberapa kitab Ilmu Falak yang berkembang di Indonesia yang termasuk kategori Hisab Taqribi ini adalah Sullam An-Nairain, Ittifadzatilal-Banin, Fathu Ar-Rauf Al-Mannan, Al-qawa'idu Al-Falakiyah dan lain sebagainya.

Hisab Hakiki:
Hisab Hakiki adalah sistem hisab yang didasarkan pada peredaran Bulan dan Bumi yang sebenarnya. Menurut sistem ini umur tiap bulan tidaklah konstan dan juga tidak beraturan, melainkan tergantung posisi hilal setiap awal Bulan. Artinya boleh jadi dua bulan berturut-turut umurnya 29 hari atau 30 hari. Bahkan boleh jadi bergantian seperti menurut hisab urfi. Dalam wilayah praksisnya, sistem ini mempergunakan data-data astronomis dan gerakan Bulan dan Bumi serta menggunakan kaidah-kaidah ilmu ukur segitiga bola (Spherical Trigonometry).

Hisab Haqiqi Tahqiqi:
Hisab yang Merupakan pengembangan dari system Hisab Haqiqi yang diklaim oleh penyusunnya memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi sehingga mencapai derajat pasti. Derajat pasti ini sudah dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah juga. Dan perhitungannya telah menggunakan system komputerisasi sehingga bilangan angka tidak ada yang terpotong. Contoh kitab yang menerangkan Hisab Haqiqi Tahqiqi adalah Nurul Anwar.

Hisab Kontemporer | Modern:
System Hisab ini menggunakan alat Bantu komputer yang canggih dengan rumus-rumus Algoritma. Sebenarnya, system Hisab ini dilakukan oleh program komputer yang telah menjadi softwere dengan tingkat keakuratan yang dianggap lebih tinggi (Hight Quality Accuration). Contoh softwerenya adalah: Jean Meeus, New Comb, Astronomical Almanac, Mawaqit Ascrip dan lain sebagainya.

Hisshah:
Tenggang waktu atau jarak yang harus diperhitungkan dari kedudukan benda langit ke kedudukan benda langit lainnya, yakni busur pada Falak Bulan dihitung dari titik simpul sampai ke titik pusat Bulan berada atau dari saat tertentu ke saat tertentu lainnya.

Hisshah Al-Sa’ah (Ta'dil Hishoh):
Perata pusat Bulan agar didapati kedudukan Bulan yang sebenarnya sepanjang lingkaran Deklinasinya diukur dari lintasan Ekliptika.
Ta’dil Alamah yang merupakan koreksi waktu yang diberikan kepada waktu terjadinya Ijtima’ agar didapati waktu Ijtima’ yang sebenarnya, nilai Ta’dil Alamah merupakan hasil perkalian antara Bu’du Muaddal dengan Hishoh Sa’ah.
Alamah Mu’addalah yang merupakan waktu ijtimak yang telah terkoreksi. Nilai Alamah Mu’addalah merupakan hasil pengurangan antara Alamah dengan Ta’dil Alamah.

Hisshatu Al-Fajri | Cahaya Fajr:
Tenggang waktu yang dihitung dari Terbitnya Fajar (Shubuh) sampai Terbit Matahari.

Hishsatul Fajar (Cahaya fajar):
Tenggang waktu yang dihitung dari terbit Fajar (Shubuh) sampai terbit matahari.

Hishsatul Syafaq (Cahaya Senja):
Tenggang waktu yang dihitung dari terbenamnya Matahari (maghrib) hingga hilangnya mega merah di ufuk langit sebelah barat.

Haml (Aries)
حمل merupakan salah satu dari 12 rasi bintang (Buruj), ia punya keistimewaan tersendiri, karena pada titik حملtersebut lintasan matahari dan Ekuator langit berpotongan. Tepatnya ketika Matahari dari arah selatan ekuator menuju utaranya, titik perpotongan ini dinamakan Titik Vernal Equinok. Perlu kita ketahui bahwa memang dulu titik vernal equinok ini di arah rasi Aries, namun akibat presesi sumbu bumi sekarang berada di arah rasi Pisces dan 700 tahun lagi titik vernal equinok ini akan mencapai rasi Aquarius. Presesi sumbu bumi, gerakan sumbu rotasi bumi mengedari kutub ekliptika, siklusnya sekitar 26.000, atau lebih tepatnya 25.800. Gerak presesi sumbu bumi ini mirip dengan gerak sumbu gangsing, Ekuator bumi bergerak secara perlahan terhadap ekliptika. Sehingga terjadilah pergeseran titik potong ekuator langit dengan ekliptika sebesar 50,2 detik busur per tahun ke arah barat bila dilihat dari arah kutub utara langit.

Halo galaksi: 
komponen terbesar dari sebuah galaksi spiral. Diperkirakan bahkan membentang lebih jauh dari batas terjauh piringan yang bisa dilihat.

Heliosentrisme: 
Paham yang menyatakan bahwa tata surya (alam semesta) berpusat pada Matahari dan semua benda langit mengelilingi Matahari.

Horison: 
Garis khayal yang membatasi wilayah langit yang dapat diamati dengan permukaan Bumi yang dipijak pengamat. Di laut yang luas, Horison mempertemukan laut dengan langit.

Hujan meteor: 
Peristiwa terlihatnya puluhan hingga ratusan meteor dalam semalam. Hujan meteor selalu terjadi di tanggal yang sama setiap tahun. Batuan yang menjadi asal meteor biasanya berasal dari serpihan debu komet.

Hilal Hakiki:
Ketinggian Hilal yang diukur dari Ufuk Hakiki.

Hilal Mar'i:
Ketinggian Hilal yang diukur dari Ufuk Mar'i.


I

Irtifa' | الارتفاع:
Ketinggian benda Langit dihitung sepanjang lingkaran Vertikal dari Ufuk sampai benda langit yang dimaksud. Dalam Astronomi dikenal dengan istilah Altitude.
Ketinggian benda Langit bertanda Positif (+) apabila berada di atas Ufuk dan bertanda Negatif (-) apabila di bawah Ufuk.

Ijtimak:
Ijtimak adalah merupakan pertemuan atau berkumpulnya (berimpitnya) dua benda yang berjalan secara aktif. Pengertian Ijtimak bila dikaitkan dengan bulan baru Qamariyah adalah suatu peristiwa saat bulan dan Matahari terletak pada posisi garis bujur yang sama, bila dilihat dari arah Timur ataupun arah Barat. Sebenarnya bila diteliti, ternyata jarak antar kedua benda planet itu berkisar sekitar 50¤ (Lima Puluh derajat). Dalam keadaan Ijtima' pada hakikatnya masih ada bagian Bulan yang mendapat pantulan dari Matahari, yaitu bagian yang menghadap bumi. Namun kadang kala, karena tipisnya, hal ini tidak dapat dilihat dari bumi, karena bulan yang sedang berijtimak itu berdekatan letaknya dengan Matahari. Kondisi ini dipengaruhi oleh peredaran masing-masing planet pada orbitnya. Bumi dan Bulan beredar pada porosnya dari arah Barat ke Timur. Mengetahui saat terjadinya Ijtimak sangat penting dalam penentuan awal bulan Qamariyah. Sekalipun hanya sebagian kecil para ahli yang menetapkan tanggal dan bulan Qamariyah yang berdasarkan ijtima' qabla al-ghurub, namun semua sepakat bahwa peristiwa ijtima' merupakan batas penentuan secara Astronomis antara bulan Qamariyah yang sedang berlangsung dan bulan Qamariyah berikutnya. Oleh karena itu, para ahli Astronomi umumnya menyebut Ijtimak atau konjungsi (Conjunction) sebagai awal perhitungan bulan baru. Dalam ilmu Falak dikemukakan bahwa Ijtimak antara bulan dan Matahari merupakan dua bulan Qamariyah.
Ijtimak juga terkadang disebut dengan Iqtiran.

Istiqbal:
Istiqbal adalah suatu fenomena saat Matahari dan Bulan sedang bertentangan, yaitu apabila keduanya mempunyai selisih Bujur Astronomi sebesar 180 derajat atau pada saat itu Bulan berada pada fase purnama (Full Moon). Istiqbal dalam dunia Astronomi dikenal dengan Opposition.

Inklinasi:
Sudut yang terbentuk akibat dua bidang yang tidak terletak berhimpit tetapi berpotongan. Inklinasi ekliptika dengan ekuator langit adalah 23,5°, inklinasi orbit Bulan dengan ekliptika adalah 5° .

J

Jupiter: 
Nama salah satu planet di tata surya kita.


K

Khasshah:
Busur sepanjang Eklipitika yang diukur dari titik pusat bulan hingga titik Hamal (Aries) sebelum bergerak.

Kutub Bumi | قطب الارض:
Coba hadirkan dalam khayalan kita sebuah bola langit dan ditengah-tengahnya bola dunia; yang bentuknya lebih kecil. Khayalkan bola Bumi itu berputar dari Barat ke Timur, menurut suatu pola seolah-olah ia berputar pada sebuah poros. Kita akan melihat semua titik di permukaan bola Bumi itu bergerah dari Barat ke Timur pula, kecuali dua buah titik yang tidak bergerak, satu di Utara dan yang satunya di Selatan. Kedua titik ini dinamakan قطب الأرض, yang dalam bahasa Indonesianya dinamakan Kutub Bumi (Kutub bumi Utara dan Kutub Bumi Selatan). Sekarang tariklah sebuah garis tegak lurus pada kedua قطب الأرض tersebut hingga mencapai bola Langit, maka ujung garis itu akan menyentuh suatu titik pada bola langit yang dinamakan Kutub Langit. Kutub langit Utara berada tepat di atas kutub Bumi utara sedangkan kutub langit Selatan berada tepat di atas Kutub Bumi Selatan.

Katai putih: 
Salah satu tahapan akhir dari evolusi bintang yang terjadi ketika Bintang bermassa kecil menghembuskan selubungnya setelah menjadi planetary Nebula dan hanya menyisakan bagian intinya saja. Matahari diyakini akan menjadi sebuah Bintang Katai Putih.

Komet: 
Benda kecil di tata surya yang terlihat memiliki ekor ketika melintas di dekat Matahari. Karena orbitnya yang sangat eksentrik, komet lebih sering diamati ketika berada di dekat Matahari saja. Contoh: komet Halley yang mendekati Matahari setiap 76 tahun sekali.

Konjungsi | Ijtimak: 
Konfigurasi yang terbentuk ketika objek langit (planet, bulan, dan lainnya) – Matahari – Bumi berada pada satu garis lurus. Untuk planet dalam, formasi seperti itu disebut dengan konjungsi superior. Sedangkan konfigurasi Matahari – planet – Bumi disebut konjungsi inferior. Sudut elongasi planet saat konjungsi adalah 0° .

Singkat kata, Ijtimak adalah peristiwa dimana Matahari dan Bulan terletak pada Bujur Astronomi yang sama.

Konstelasi: 
Rasi Bintang.

Korona: 
Bagian luar Matahari yang sangat panas dan hanya dapat diamati ketika terjadi gerhana Matahari total.

Kosmologi:
Cabang ilmu Astronomi yang mempelajari sejarah, evolusi, dan perkembangan Alam Semesta.

Kuadratur (timur dan barat): 
Konfigurasi yang terbentuk ketika elongasi planet luar adalah 90° .

Kulminasi: 
Melintasnya sebuah benda langit di garis yang menghubungkan titik utara dan selatan. Kulminasi terdiri atas 2 jenis, kulminasi atas yaitu ketika benda langit melintasi garis yang menghubungkan titik utara, zenith, dan titik selatan (berada di atas horison) dan kulminasi bawah yaitu ketika benda langit melintasi garis yang menghubungkan titik utara, nadir, dan titik Selatan (berada di bawah horison).

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi


L

Lintang Tempat | عرض البلد | Latitude:
Lintang tempat adalah nilai di sebuah tempat di Bumi diukur dari equator (katulistiwa).

Sebelah Utara katulistiwa 0¤ sampai 90¤     bernilai plus (+), sedangkan untuk sebelah Selatan Katulistiwa 0¤ sampai 90¤ bernilai minus (-).

Leonid: 
Salah satu nama hujan meteor yang terkenal karena jumlah meteornya sangat banyak dan spektakuler. Diambil dari nama rasi Leo yang menjadi titik radian/titik tempat meteor-meteor yang terjadi “berasal.”

Lubang hitam: 
Bentuk akhir dari evolusi bintang bermassa sangat besar. Lubang hitam baru terbentuk apabila bintang tersebut mengalami supernova. Setelah itu massa bintang yang tersisa begitu besar tetapi radiusnya sangat kecil sehingga gaya gravitasi di permukaan sangat besar, bahkan cahaya tidak dapat lolos dari tarikan gravitasinya. Akibatnya bintang runtuh pada dirinya sendiri.

Luminositas: 
Jumlah energi per detik yang dipancarkan seluruh permukaan bintang ke segala arah. Besarnya bergantung pada kuadrat jejari bintang dan pangkat empat temperaturnya.


M

Muqowwamusy Syamsi:
Posisi Matahari dari Buruj hamal yang sudah terkoreksi pada saat ijtimak. Muqowwamusy Syamsi merupakan hasil pengurangan antara Wasath Syamsi dengan Ta’dil Syamsi.

Mail Al-awal Al-Qamar (Deklinasi Bulan):
Jarak sepanjang lingkaran Kutub Falak Bulan yang dihitung dari posisi Bulan sampai lingkaran Katulistiwa

Mail Al-awal As-Syamsi (Deklinasi Matahari):
Jarak yang dibentuk lintasan Matahari dengan Equator (Katulistiwa)

Mail Al-A'dham ( ميل الكلي | ميل الاعظم):
Kemiringan Ekliptika dari Katulistiwa.

Mail (الميل):
Jarak suatu benda Langit sepanjang lingkaran Deklinasi dihitung dari Katulistiwa  sampai benda Langit yang bersangkutan. Dalam Astronomi dikenal dengan Istilah Declination.

Mar'i (المرئ):
Yang terlihat di Ufuk.

Magnitudo: 
Satuan yang digunakan untuk menyatakan kecerlangan suatu bintang/benda langit.

Meridian:
Garis khayal yang menghubungkan kutub utara langit dan kutub selatan langit dan memisahkan belahan langit sebelah timur dengan langit barat. Peristiwa saat objek langit melintasi meridian dari timur ke barat disebut juga transit.

Messier: 
Nama katalog untuk 110 benda-benda langit yang menarik, berisi nebula, gugus bintang, dan galaksi. Nama Messier diambil dari nama penemunya, Charles Messier (1730-1817) seorang astronom Prancis.

Meteor: 
Kilatan cahaya di langit yang diakibatkan oleh masuknya benda asing ke Bumi. Benda tersebut akan bergesekan dengan partikel di atmosfer Bumi sehingga memanas dan memijar. Benda ini bisa saja habis terbakar atau terus melaju hingga menumbuk permukaan Bumi.

Meteorit: 
Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer dan menumbuk permukaan Bumi.

Meteoroid: 
Benda yang ukurannya lebih kecil dari asteroid dan lebih besar dari atom yang terdapat di ruang angkasa dan menjadi benda yang menimbulkan meteor.

Mounting: 
Sistem penyokong suatu teleskop yang menghungkan teleskop dengan kaki-kaki penyangga (tripod atau monopod).

Mukuts Hilal (مكث الهلال):
Lama Bulan berada di Ufuk setelah terbenamnya Matahari.

Markaz:
Busur sepanjang Ekliptika yang diukur dari Matahari sampai titik hamal sebelum bergerak. Nilai Markaz disesuaikan dengan tempat/ lokasi yang dijadikan pedoman dalam perhitungan, yaitu Bujur dan Lintang lokasi penghitungan.


N

Nishfu Al-Fudhlah | نصف الفضلة
(Setengah Selisih Siang dan Malam):
Jarak atau Busur sepanjang lingkaran Harian atau suatu benda Langit, dihitung dari garis tengah lintasan benda langit tersebut sampai Ufuk atau dapat pula dinyatakan dengan selisih nilai 90¤ dengan Qausi An-Nahar |
قوس النهار

Nishfu Qausi An-Nahar | نصف قوس النهار
(Setengah Busur Siang):
Busur sepanjang lingkaran Harian suatu Benda Langit diukur dari titik Terbit atau Terbenam sampai titik Kulminasi Atasnya.
Sedangkan untuk kebalikannya dinamakan Nishfu Qausi Al-Lail |
نصف قوس الليل (Setengah Busur Malam).

Nurul Hilal:
Kapasitas cahaya yang dipancarkan oleh hilal, nilai tersebut dapat ditentukan dari hasil penjumlahan dari Maksul Hilal (Lama Hilal di Ufuk) dengan Ardhul Qomar.

Nebula: 
Sekumpulan gas dan debu yang memiliki kerapatan rendah. Dapat merupakan materi pembentuk bintang atau sebaliknya, merupakan sisa ledakan bintang (supernova).

(Bintang) Neutron: 
Sisa supernova (hasil ledakan bintang bermassa besar) yang membentuk bintang yang sedemikian padat sehingga hanya berisikan neutron saja.

New General Catalogue (NGC): 
Katalog yang berisikan daftar nebula, gugus bintang, dan galaksi. Jumlah objeknya mencapai 7.840 buah.

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi


O

Okultasi: 
Peristiwa tertutupnya sebuah benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih besar. Contohnya okultasi bintang oleh Bulan atau planet oleh Bulan.

Oposisi: 
Konfigurasi yang terbentuk ketika Matahari – Bumi – planet berada pada satu garis lurus. Sudut elongasi planet saat oposisi adalah 180° .

Orbit: 
Lintasan sebuah benda langit dalam mengelilingi benda langit lainnya.

Orion: 
Rasi yang digambarkan sebagai sosok pemburu. Sangat terkenal dengan tiga sabuk berjejer yang disebut sabuk Orion. Rasi ini dapat diamati setelah Matahari terbenam pada bulan Desember hingga Mei.


P

Perata Waktu Matahari | (تعديل الزمان) | Equation of time:
Perata waktu Matahari adalah nilai selisih antara waktu kulminasi Matahari Hakiki dengan waktu Matahari rata-rata.

Paralaks (اختلاف المنظر): 
Perbedaan pandangan akibat melihat sebuah benda dari 2 tempat yang berbeda. Contoh sederhananya adalah melihat sebuah Pensil yang digenggam di tangan sejauh 30 cm dari mata secara bergantian dengan hanya satu mata Kanan dan Kiri saja. Pensil tersebut akan terlihat berpindah relatif terhadap benda di belakangnya.

Parsek (parsec, pc): 
Jarak objek yang memiliki paralaks sebesar 1 detik busur, yaitu sebesar 206265 SA atau 3.26 tahun cahaya.

Paralax horizontal : 
Sudut dimana pengamat melihat jari-jari bumi dari si pengamat melalui titik tengah benda angkasa jika benda angkasa berada pada cakrawala setempat.

Paralax Tinggi : 
Sudut yang mana pengamat melihat jari-jari bumi dari mata si pengamat melalui titik tengah benda angkasa.

Penumbra: 
Bayangan sebuah benda (Bulan atau Bumi) yang tidak terlalu pekat. Ketika gerhana Matahari terjadi, wilayah di Bumi yang terkena penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari sebagian. Sedangkan saat gerhana Bulan penumbra, kecerlangan Bulan purnama hanya akan berkurang sedikit dan sangat sulit dideteksi mata telanjang.

Perifokus: 
Jarak terdekat dari titik fokus untuk orbit elips. Apabila Matahari yang berada di titik fokus disebut dengan perihelion, bila bintang yang di titik fokus sebutannya adalah periastron. Bumi berada di titik perihelion pada bulan Januari.

Phobos: 
Salah satu satelit/bulan milik planet Mars.

Planetary Nebula: 
Bentuk lanjutan evolusi bintang bermassa kecil setelah tahap raksasa merah. Bintang akan melontarkan selubungnya dan hanya menyisakan inti bintang menjadi katai putih. Matahari nanti akan menjadi seperti ini.

Pluto: 
Nama benda di tata surya yang sempat digolongkan sebagai planet sebelum tahun 2006. Karena bentuk orbitnya, Pluto bisa menjadi lebih jauh daripada Neptunus atau lebih dekat.

Polusi Cahaya: 
Polusi karena cahaya buatan manusia justru membuat langit malam menjadi terang. Hal ini sangat mengganggu pengamatan astronomi karena informasi dari langit datang dalam bentuk cahaya, sehingga jika lingkungan sekitar terlalu terang oleh cahaya lampu penduduk/jalan maka benda langit akan semakin sulit dilihat.

Penundukan tepi langit sejati (dip) :
Sudut antara arah tepi langit sejati dan cakrawala setempat.

Prograde: 
Gerak yang searah dengan arah benda lain (gerak normal). lawannya adalah retrograde, yaitu gerak yang berlawanan dengan arah lazimnya.

Pulsar: 
Pulsating radio source. Sumber pemancar energi radio yang pancarannya berubah-ubah secara periodik. Asalnya adalah bintang neutron yang berputar/rotasi dengan cepat.

Penundukan tepi langit maya/semu :
Sudut antara tepi langit maya dan cakrawala setempat.Tinggi mata adalah tingginya mata si pengamat di atas permukaan laut.


Q

Quasar: 
Quasi stellar object. Objek yang tampak seperti bintang (sumber cahaya titik) namun berjarak sangat jauh dan mengindikasikan bahwa objek ini berada di luar Galaksi. Diketahui sebagai galaksi yang memiliki bagian inti yang aktif (Active Galactic Nuclei).


R

Refraksi (دقائق الاختلاف):
Pembiasan sinar yang mengakibatkan benda Langit terlihat lebih tinggi dari posisi sebenarnya.

Rasi: 
Rumpulan bintang yang tampak berdekatan di langit dan membentuk benda khayal bila dibuat garis yang menghubungkan bintang-bintangnya.

Refraksi astronomi (RA) : 
Sudut antara arah dimana pengamat melihat benda angkasa dan arah dimana benda angkasa berada sebenarnya.

Reflektor: 
Jenis teleskop yang menggunakan cermin dalam sistem optiknya.

Refraktor: 
Jenis Teleskop yang menggunakan lensa dalam sistem optiknya.

Retrograde: 
Gerak yang berlawanan dengan gerak lazim di sebuah sistem banyak benda. Dalam tata surya, gerak revolusi yang lazim (prograde) adalah searah jari-jari tangan menurut aturan tangan kanan, dengan jempol menunjuk arah kutub utara bidang revolusi bumi. Atau searah putaran jarum jam jika dilihat dari utara. Maka gerak retrograde adalah gerak yang tidak searah (berlawanan) dengan gerak ini.

Revolusi: 
Gerak benda langit mengitari pusat massa sistemnya. Misalnya gerak planet-planet di tata surya mengelilingi Matahari, gerak Bulan mengelilingi Bumi, dan gerak.

Rotasi: 
Gerak benda langit berputar pada porosnya.


S

Sudut Waktu Matahari
|فضل الدائر | Hour angle of the Sun:
Sudut Waktu Matahari adalah nilai jarak Matahari diukur dari titik Kulminasi, sepanjang lintasan Matahari. Sebelah barat Kulminasi 0¤ sampai 180¤ bernilai (+) dan untuk sebelah timurnya bernilai (-).

Sa’ah Ijtimak:
Waktu terjadinya Ijtimak. Alamah Mu’addalah dijumlahkan dengan 18 jam yang merupakan waktu Ghurub (terbenamnya Matahari), dikarenakan waktu Ijtimak terjadi setelah ghurub. Lalu dikurangi dengan 24 jam jika nilai jamnya lebih dari 24 untuk mencari waktu yang utuh.
Alamah Mu’addalah tanpa nilai hari, kemudian hasilnya dibagi 2 (dua), maka diperolehlah Irtifaul Hilal (Tinggi Hilal).
Irtifa’ul Hilal (Tinggi Hilal) tersebut dibagi 15 (lima belas), maka diperolehlah data Muktsul Hilal (Lama Hilal di atas Ufuk).

Sabuk Van Allen: 
Daerah di ruang angkasa dekat Bumi yang berbentuk donat yang berisikan partikel bermuatan

Satuan Astronomi, SA (Astronomy Unit, AU): 
Jarak rata-rata Bumi – Matahari, sebesar 149.6 juta km, atau disederhanakan menjadi 150 juta km. Penggunaan jarak ini terbatas pada lingkup tata surya.

Supernova: 
Peristiwa meledaknya bintang, yang menjadi tahapan akhir evolusi bintang bermassa besar.

Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi


T

Tinggi Sejati (True Altitude) : 
Busur lingkaran tegak yang melalui benda angkasa, antara cakrawala sejati dan titik pusat benda angkasa.

Tinggi yang diukur (observed altitude): 
Tinggi yang dibaca pada pesawat sextant, diperbaiki dengan koreksi sertifikat, koreksi indeks dan kesalahan kaca berwarna, atau didefinisikan juga sebagai sudut antara tepi langit maya dan benda angkasa yang terlihat.

Tinggi titik pusat benda angkasa (apparent altitude):
Tinggi titik pusat benda angkasa jika diukur dari cakrawala sejati (cakrawala yang nampak).

Tinggi ukur sextant (sextant altitude) :
Tinggi sudut dari sebuah benda angkasa yang ada diatas tepi langit sejati sebagaimana yang dibaca pada lembidang busur sextant sebelum dikoreksi dengan koreksi indeks (jika ada).

Tepi langit sejati (visible horizon): 
Irisan lingkaran angkasa dengan bidang kerucut, yang dibatasi oleh garis singgung pada permukaan bumi sejauh pandangan dari mata si Pengamat.

Tepi langit maya/semu : 
Batas bagian permukaan bumi yang masih terlihat bagi si pengamat. (di laut terlihat sebagai singgungan maya dari air dan udara).

Ta’dil khasshah:
Perata pusat Bulan agar didapat kedudukan Bulan yang sebenarnya sepanjang lingkaran Deklinasinya diukur dari lingkaran Ekliptika.

Ta’dil Markaz:
Perata pusat Matahari agar didapat kedudukan Bulan yang sebenarnya sepanjang lingkaran Ekliptika.

Ta’dil Syamsi:
Koreksi terhadap jarak antara Matahari dan Buruj hamal (Aries). Ta’dil Syamsi dapat kita tentukan dengan menjumlahkan Ta’dil Markaz dengan hasil perkalian antara Bu’du Ghair Muaddal dengan nilai 0 derajat 5 daqiqoh atau dikalikan dengan 1/12.
Wasath Syamsi yang merupakan hasil penjumlahan antara nilai Markaz dengan nilai Auj.

Tamam:
Tambahan suatu besaran sudut agar menjadi 90¤. Dalam Astronomi dikenal dengan nama Complement.

Tahun Cahaya (light year, ly): 
Jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu 1 tahun. Kalikan kecepatan tempuh cahaya (300.000 km/dt) dengan jumlah detik dalam setahun. Hasilnya adalah 946 x 10^14 km atau 6324 AU. Jarak Matahari – Bumi adalah 8 menit cahaya.

Tata Surya: 
Sistem banyak benda yang bercirikan adanya sebuah benda dominan berupa bintang yang dikelilingi benda-benda lainnya yang lebih kecil. Hingga kini telah banyak ditemukan sistem tata surya di bintang lain, selain tata surya yang kita tinggali (Matahari dan 8 planetnya).

Teleskop: 
Piranti optik Astronomi yang membantu mata untuk mengamati benda-benda langit yang redup. Sistem kerja utamanya adalah mengumpulkan cahaya.

Transit: 
Peristiwa melintasnya sebuah benda langit di meridian (disebut juga kulminasi atas). Arti lainnya adalah peristiwa melintasnya planet Merkurius atau Venus di depan piringan Matahari ketika diamati dari Bumi.

Trojan: 
Kelompok Asteroid yang berada di lintasan/orbit Jupiter, berjarak sudut 60° di depan dan belakang Jupiter. Dengan demikian, asteroid ini mengorbit Matahari bersama-sama Jupiter dan tidak akan pernah menumbuk Jupiter.

Tinggi Hilal:
Ketinggian Hilal yang dihitung sepanjang Lingkaran Vertikal dari Ufuk sampai posisi Hilal tersebut.



U

Ultraungu: 
Suatu daerah energi dengan panjang gelombang yang pendek dan energi tinggi.


V


Vernal equinox: 
suatu waktu di kala Matahari berada tepat di titik perpotongan antara ekliptika dengan ekuator, sehingga pada saat itu panjang siang dan malam di Bumi di semua tempat adalah sama. Terjadi pada tanggal 21 Maret. Bisa disebut juga sebagai equinox awal.


W


W-Virginis: 
Nama bintang variabel yang terletak di rasi Virgo.

Wasath Syamsi:
Jarak antara Matahari dan Buruj hamal yang belum terkoreksi.


X


X-ray:
sinar X. Pancaran Elektromagnetik dengan energi tinggi.


Y


Yerkes: 
Nama sistem klasifikasi Bintang berdasarkan luminositas.


Z


Zenith: 
Titik di langit yang berada tepat di atas kepala. Lawannya adalah Nadir.


Zodiak: 
kelompok rasi yang dilewati Ekliptika (Matahari) sepanjang tahun. Ada 12 rasi dalam Zodiak yang dikaitkan dengan Astrologi.

Kalian juga mempelajari nama-nama planet berikut penjelasan lengkapnya melalui Artikel Fakta dan Data Menarik pada 10 Planet Dalam Tatasurya Kita.

Dan untuk menemukan Istilah Ilmu Falak lainnya yang mungkin tidak ada di Tutorial ini, silahkan lihat di Artikel Download Ephimeris Hisab Rukyat dan Pengertian Mathla', Ikhtilaful Mathla' dan Wilayatul Hukmi serta Konsekwensinya terhadap Rukyatul Hilal.

Dan pada Artikel yang lain juga dapat kita lihat kumpulan Istilah Falak dalam Bahasa Arab dan Artinya.

Sekian Tutorial mengenai Istilah-istilah Dalam Kamus Astronomi yang dapat kami sampaikan, Selamat Belajar...
Buka Komentar