Rumus Menghitung Jarak Zenith Matahari

Artikel ini akan menyampaikan keterangan singkat tentang Rumus Menghitung Jarak Zenith Matahari, perlu kita ketahui bahwa Data Jarak Zenith Matahari sangat diperlukan dalam Penghitungan Waktu Shalat Ashar, sebagaimana yang dapat kita lihat dalam Artikel Methode Kalkulasi Waktu Shalat di Indonesia.



Pengertian Jarak Zenith (Z)

Jarak Zenith adalah Jarak dari titik Zenit ke titik pusat suatu bintang yang diukur melalui lingkaran vertikal yang melalui titik pusat bintang tersebut. 

Jarak Zenith biasanya ditandai dengan huruf Z. Jarak Zenith yang terkecil adalah 0 derajat, yakni apabila benda langit persis berada pada titik Zenith, sedangkan jarak zenith yang paling besar adalah 180 derajat, yakni apabila benda langit persis berada pada titik Nadhir. Dalam bahasa Inggris jarak Zenit disebut Zenith Distance dan dalam bahasa Arab disebut Bu'du as-Sumti (بعد السمت).

Rumus Menghitung Jarak Zenith Matahari

Jarak Zenith, Tinggi dan Sudut Waktu Matahari Waktu Shalat Ashar

Jarak Zenith Matahari Waktu Ashar

Dalam Penghitungan Waktu Shalat Ashar, disana perlu dilakukan proses penghitungan Jarak Zenith Matahari yang datanya sangat dibutuhkan untuk mengetahui Tinggi Matahari.

Berikut Rumus yang digunakan untuk Menghitung Jarak Zenith Matahari untuk Deklinasi Matahari (DM) pada tanggal 17 Agustus 2020 untuk Kota Jakarta.

Rumus
DM - LT (Mutlak)
= 13¤ 19' 49" - -6¤
= 19¤ 19' 49"

Apabila nilai dari Jarak Zenith (Z) menunjukkan Negatif (-), maka dalam Menghitung Tinggi Matahari-nya nanti harus menjadi Positif (+)

Tinggi Matahari (TM) Waktu Ashar

Rumus
Tan Z + 1
= tan 19¤ 19' 49"
= 36¤ 30' 46,29"

cara pencet Kalkulator Real Max LK
shift tan (1 : (tan 19¤ 19' 49"+ 1))=
= 36¤ 30' 46,29".


Sudut Waktu Matahari waktu Ashar 

Setelah mendapatkan data Tinggi Matahari Waktu Ashar, maka Selanjutnya menghitung Sudut Waktu Matahari waktu Ashar pada tanggal 17 Agustus 2020 untuk Kota Jakarta.

Rumus
sin TM : cos : LT : cos DM - tan LT × tan DM
= sin 36¤ 30' 46,29" : cos -6¤ : cos 13¤ 19' 49" - tan -6¤ × tan 13¤ 19' 49"

cara pencet Kalkulator Real Max LK ;
shift cos (sin 36¤ 30' 46,29" : cos -6¤ : cos 13¤ 19' 49" - tan -6¤ × tan 13¤ 19' 49")=

lalu tekanlah tombol ¤'" untuk menjadikan hasil menjadi satuan derajat, menit sudut dan detik sudut, maka diperoleh hasil 50¤ 13' 36,4"
selanjutnya dijadikan satuan waktu (jam, menit, detik) dengan cara ;
50¤ 13' 36,4" : 15
= 03 : 20: 54, 43

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai Tinggi dan Sudut Waktu Matahari, silahkan klik disini

Penghitungan Final Waktu Ashar
Berikut penghitungan Final Waktu Shalat Ashar untuk Kota Jakarta pada tanggal 17 Agustus 2020 dengan data Equation of Time (Perata Waktu Matahari) -00 jam, 04 menit dan 02 detik serta Koreksi Waktu Daerah Jakarta senilai 00 jam, 09 menit dan 28 detik;

Kulminasi 12 : 00 : 00
PWM-00 : 04: 02     -
Meridian Pass 12 : 04 : 02
SWM 03 : 20 : 54, 43 +

 15 : 24 : 56,43
KWD 00 : 09 : 28    -

 15 : 15 : 28,43
IH 00 : 02 : 00   +
Awal Maghrib 15 : 17 : 28,43 

 15 : 18 : 00


Keterangan ;

  • PWM = Perata Waktu Matahari
  • SWM = Sudut Waktu Matahari
  • KWD = Koreksi Waktu Daerah
  • IH      = Ihtiyat
Berikut beberapa Pendapat tentang Ihtiyat ;
  1. Kitab Al-Mukhtashar (Fan Falak) menjelaskan bahwa Ihtiyat untuk melakukan Shalat wajib adalah 02 menit untuk Ashar dan Isya', 03 menit untuk Maghrib, 04 menit untuk Dhuhur dan 05 menit untuk Shubuh. 
  2. Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) dan Nahdhatul Ulama menetapkan bahwa Ihtiyat untuk semua Shalat Fardhu adalah 02 menit. Mengingat hasil penghitungan waktu Shalat menurut sistem Ephimeris memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Sedangkan dalam menampilkan contoh penghitungan waktu Shalat sistem Ephimeris, Penulis tentu condong kepada pendapat kedua, hanya saja untuk waktu Dhuhur, mengambil Ihtiyat 03 menit.

Demikian apa yang dapat kami publikasikan mengenai Rumus Menghitung Jarak Zenith Matahari dan silahkan kunjungi juga Artikel-artikel lainnya.

Buka Komentar