Radiasi Bumi, Radiasi Bulan dan Radiasi Matahari

Mungkin Artikel yang berjudul Radiasi Bumi, Radiasi Bulan dan Radiasi Matahari berikut ini dapat memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan di bawah ini ;

  • Apa yang menyebabkan jumlah Radiasi Matahari sampai ke permukaan Bumi?
  • Bagaimana proses Radiasi Matahari?
  • Bagaimana pengaruh radiasi Matahari terhadap Bumi?
  • Apakah seluruh energi radiasi yang dipancarkan Matahari sampai ke permukaan Bumi?
  • Manfaat Radiasi Matahari adalah?
  • Apa Perbedaan radiasi Matahari dan Radiasi Bumi?
  • Intensitas Radiasi Matahari adalah?
  • Radiasi surya adalah?
  • Kenapa Matahari disebut sebagai sumber Radiasi?

Untuk itu silahkan ikuti pembahasannya berikut  ini ; 


Radiasi Bumi 

Radiasi Bumi adalah gelombang panjang yang diakibatkan karena permukaan Bumi yang panas karena penyerapan radiasi Matahari.

Radiasi Bumi umumnya berasal dari cahaya atau panas radiasi inframerah yang dapat dirasakan, dan sinar-X atau gelombang radio yang tidak dapat dirasakan oleh manusia.

Radiasi Bulan

Perlu diketahui bahwa radiasi Bulan berasal dari sinar kosmik galaksi, peristiwa partikel Matahari sporadis dan neutron, serta sinar gamma dari interaksi antar radiasi ruang angkasa dan tanah Bulan. Sebagai informasi, radiasi adalah energi dipancarkan dalam gelombang atau partikel elektromagnetik.

Studi terbaru menyebut tingkat radiasi di Bulan hingga 200 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Bumi. Namun tingkat radiasi disebut berdampak negatif bagi kesehatan manusia yang akan dikirimkan ke bulan dalam beberapa tahun mendatang.

Sebagai pengingat, terakhir kali manusia menginjakan kaki di Bulan pada tahun 1972, dan kala itu, Apollo menjadi alat yang digunakan NASA untuk mengantarkan manusia ke Bulan. NASA dan badan antariksa Amerika Serikat ini berencana mengirimkan manusia ke Bulan pada tahun 2024 mendatang dengan pesawat ruang angkasa Orion.

“Tingkat radiasi yang diukur oleh studi ini di Bulan sekitar 200 kali lebih tinggi dari di permukaan Bumi dan lima hingga 10 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan dalam penerbangan dari New York ke Frankfurt,” ujar penulis studi dari Universitas Kiel Jerman Robert Wimmer-Schweingruber.

Sementara itu, peristiwa partikel Matahari sporadis adalah saat partikel yang dipancarkan Matahari menjadi lebih cepat. Dan paparan kronis sinar kosmik galaksi (GCR) disebut dapat menyebabkan katarak, kanker, atau penyakit degeneratif pada sistem saraf pusat atau sistem organ lain.

Paparan peristiwa partikel Matahari besar (SPE) dalam situasi dalam perlindungan yang tidak memadai dan dapat menyebabkan efek akut parah. Dan ilmuwan di NASA menggambarkan radiasi sebagai satu dari lima bahaya penerbangan luar angkasa manusia dan mengancam.

Paparan GCR dilaporkan tidak dapat dihindari meski memiliki dosis rendah jika dibandingkan dengan SPE yang sporadis dan tidak dapat diprediksi. SPE juga kerap disebut sangat intens akibat semburan api matahari dan pelepasan masa koronal.

Dan selama misi Apollo, astronaut akan membawa dosimeter ke Bulan, meski data radiasi yang diselesaikan berdasarkan waktu dari permukaan Bulan tidak pernah dilaporkan.

Radiasi Matahari

Radiasi Matahari yaitu pancaran energi yang bersumber dari babak thermonuklir yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari bermodel sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek yaitu sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang yaitu sinar infra merah.
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 (empat) faktor berikut ini ;
  1. Jarak Matahari. Setiap perubahan jarak bumi dan Matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi Matahari 
  2. Intensitas radiasi Matahari yaitu besar kecilnya sudut datang sinar Matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan sebab energinya tersebar pada permukaan yang lebar dan juga sebab sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang semakin jauh ketimbang bila sinar dengan sudut datang yang tegak lurus. 
  3. Panjang hari (Sun Duration), yaitu jarak dan lamanya selang Matahari terbit dan Matahari terbenam. 
  4. Pengaruh atmosfer. Sinar yang melewati atmosfer sebagian akan diadobsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.

Radiasi Matahari di Bumi

Walau radiasi Matahari yang sampai ke Atmosfer Bumi relatif konstan, radiasi di permukaan Bumi bervariasi disebabkan oleh:
  • Efek-efek atmosfer, termasuk absorpsi dan penghamburan
  • variasi lokal di atmosfer, seperti uap air, awan, dan polusi
  • derajat lintang dari lokasi
  • musim dan waktu pada hari.
Efek-efek di atas memiliki beberapa dampak pada radiasi Matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Dampak-dampak tersebut termasuk variasi pada keseluruhan daya yang diterima, kandungan spektral dari cahaya dan sudut datangnya cahaya. Selain itu, salah satu perubahan penting adalah kenaikan variabilitas dari radiasi matahari di suatu lokasi tertentu secara dramatis. Variabilitas tersebut disebabkan oleh efek lokal seperti awan dan variasi musiman, juga oleh efek-efek lain seperti panjangnya hari pada derajat lintang tertentu. Daerah gurun cenderung memiliki lebih sedikit variasi yang disebabkan oleh fenomena atmosferik lokal seperti awan. Daerah khatulistiwa memiliki variasi musiman yang lebih rendah.

Radiasi Matahari di permukaan Bumi berbeda dengan radiasi Matahari yang mengenai atmosfer Bumi. Tutupan awan, polusi udara, derajat lintang dari suatu lokasi, dan musim dapat menyebabkan variasi pada radiasi Matahari di permukaan Bumi.

Pada Artikel yang lain Anda dapat menyimak tentang Fakta dan Data Menarik 10 Planet dalam Sistem tatasurya kita.

Kiranya cukup sekian uraian tentang Radiasi Bumi, Radiasi Bulan dan Radiasi Matahari yang dapat kami posting pada kesempatan kali ini.

Terima kasih
Buka Komentar