Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03

بسم الله الرحمن الرحيم

Mukaddimah

Ketahuilah bahwa Gerhana Matahari hanya dapat terjadi diakhir bulan yaitu saat terjadinya Ijtima' (Konjungsi) Al-Hakiki Al-Mar'i, yakni ketika kondisi terhalangnya sinar Matahari ke Bumi oleh Bulan, mengingat Matahari lebih tinggi dari Bulan.

Bumi berbentuk bundar, separuh permukaannya menghadap ke arah Matahari (separuh permukaan yang lainnya membelakangi Matahari), ketika Bulan berada diantara Bumi dan Matahari saat terjadi Ijtimak, maka secara otomatis Bulan dapat menghalangi sinar Matahari ke Bumi, kemudian terjadilah Gerhana Matahari sesuai kadar terhalangnya Matahari.

Gerhana Matahari hanya terjadi tatkala Data Hisshah Al-Ardl berada di salah satu 4  Buruj sebagai penopang Arah Utara dan Selatan ;

1. Buruj Haml (0)

    (Permulaan Buruj Syimali)

2. Buruj Mizan (6)

    (Permulaan Buruj Janubi).


Gerhana Matahari terjadi apabila Data Hisshah Al-Ardl berada di 00¤ sampai 6¤ Buruj Haml dan Mizan.

3. Buruj Hut (11)

    (Akhir Buruj Janubi)

4. Buruj Sunbulah (5)

     (Akhir Buruj Syimali)


Dan Gerhana Matahari terjadi apabila Data Hisshah Al-Ardl berada di 24¤ sampai 30¤ Buruj Hut dan Sunbulah.

Maka di selain Buruj atau derajat di atas dipastikan tidak akan terjadi Gerhana Matahari.

Gerhana Matahari juga hanya terjadi satu kali dalam rentang waktu berjalannya 6 Buruj atau setelah melewati 6 bulan, mengapa tidak terjadi Gerhana Matahari setiap bulan?, padahal Ijtimak terjadi setiap bulan, hal tersebut dikarenakan tidak terhalangnya Matahari oleh Bulan, sebab kemiringan Orbit Bulan tidak lurus dari ikatan Ijtimak, sehingga Bulan tidak dapat menghalangi saat lewat di bawah Matahari, karena lintasan (orbit) Bulan dalam mengelilingi Bumi tidak berhimpit dengan bidang orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari, melainkan membentuk sudut Lima derajat (5¤ 0' 8"), nilai ini adalah nilai maksimal Lintang Bulan yakni Deklinasi Bulan dari Rasi Bintang sebelah Utara atau Selatan.

Apabila Bulan berada diselain lintasan Ijtimak dan memiliki nilai Deklinasi (Ardl), maka ;
  1. Jika Ardl Bulan lebih sedikit dari seluruh 2 paruh wilayah Matahari dan Bulan itu sendiri,  tentunya hal tersebut menyebabkan terhalangnya Matahari oleh Bulan sesuai besar kecilnya dan kadar tertutupinya sinar Matahari, sehingga hal tersebut yang menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari Sebagian.
  2. Dan jika Ardl Bulan menyamai seluruh 2 paruh wilayah Matahari dan Bulan itu sendiri, maka sinar Matahari dan Bulan keduanya hanya saling bersentuhan dan Bulan tidak sampai menutupi atau menghalangi Sinar Matahari ke Bumi, sehingga kejadian ini mungkin bisa menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari dan juga mungkin tidak.
  3. Dan kalau Ardl Bulan lebih banyak dari seluruh 2 paruh wilayah Matahari dan Bulan itu sendiri, maka sinar Matahari dan Bulan keduanya tidak saling bersentuhan dan juga Bulan tidak sampai menutupi atau menghalangi Sinar Matahari ke Bumi, sehingga kejadian ini dipastikan tidak menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari.

Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03



Menghitung Gerhana Matahari

Lakukan pengisian semua data-data Harakat (Majmu'ah, Mabsuthah dan Bulan dengan data Al-Alamah, Al-Hisshah, Al-Khasshah, Al-Markaz serta Al-Auj) untuk mencari waktu Ijtimak seperti dalam Hisab Awal Bulan Qamariyah dan Gerhana Bulan sampai pada data Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah.

(Selengkapnya sebagai berikut ;)

01. Ta'dil Al-Khasshah | تعديل الخاصة (TK)

Data ini diambil dari Tabel 5 dengan berargumen pada nilai Buruj dan Duruj (derajat) dalam data Harakat untuk Khasshah,

02. Ta'dil Al-Markaz | تعديل المركز (TZ)

Data ini diambil dari Tabel 6 dengan berargumen  pada nilai Buruj dan Duruj (derajat) dalam data Harakat untuk Al-Markaz.

03. Bu'du Al-Mutlaq | بعد المطلق (BQ)

Data ini diambil dari hasil penjumlahan antara Ta'dil Al-Khasshah dengan Ta'dil Al-Markaz.

BQ = TK + TZ

04. Hasil kali (×) 5

Yaitu nilai hasil perkalian antara Bu'du Al-Mutlaq dengan 00¤ 05' 00 (Nol derajat Lima Sudut Menit Nol Sudut Detik)

Hasil kali 5' = BQ × 00¤ 05' 00"
                       

05. Ta'dil Al-Markaz (TZ)

Diisi Sama dengan Ta'dil Al-Markaz di atas.

06. Ta'dil Al-Syams = (TS)

Data ini dapat kita tentukan dengan menjumlahkan Ta'dil Al-Markaz dengan hasil perkalian antara Bu'du Al-Mutlaq dan 00¤ 05' 00".

TS = TZ + (BQ × 00¤ 05' 00")

07. Wasath Al-Syams = (WS)

Data ini dapat kita lihat pada Data Harakat untuk Al-Wasath Al-Syams diatas dengan mencatatnya dalam nilai derajat, sudut menit dan sudut detik.

08. Ta'dil Al-Syams (TS)

Diisi sama dengan data Ta'dil As-Syams di atas.

09. Muqawwam Al-Syams = (MS)

Muqowwam Al-Syams merupakan hasil pengurangan antara Wasath Al-Syams dengan Ta’dil Al-Syams.

MS = WS - TS

Muqowwam Al-Syams ini disebut dengan Juz Al-Ijtima' dalam penggarapan Hisab Gerhana Matahari.

10. Bu'du Al-Mutlaq = (BQ)

Diisi sama dengan data Bu'du Al-Mutlaq di atas.

Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03

11. Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam {TDA}

Data ini dapat diambil dari Tabel 7 dengan argumen nilai Buruj dan Derajat (¤) atau Sudut Menit (') Muqawwam Al-Syams.

12. Bu'du Al-Mu'addal (BD) | بعد المعدل

Data ini merupakan  hasil pengurangan antara Bu’udu Al-Mutlaq (BQ) dengan Daqaiqu Ta’dil Al-Ayyam (DTA).

BD = BQ - DTA
   

13. Hisshatu As-Sa'ah {HS} (×) 

Cara pengambilan data Hisshatu As-Sa'ah dari Tabel 8 adalah dengan berargumen pada nilai Buruj dan Derajat Al-Khasshah Al-Qamar Al-Mutlaqah (belum terkoreksi). Dan apabila nilai Derajatnya berupa angka yang terletak diantara dua nilai derajat yang tertulis, maka harus dilakukan penta'dilan terhadap dua data, untuk keterangan lebih lanjut silahkan buka Artikel Al-Ta'dil Baina Al-Sathrain (Interpolasi).

14. Ta'dil Al-Alamah (TA)| تعديل العلامة =

Data yang dapat diperoleh dari mengalikan Bu'du Al-Mu'addal (BD) dengan Hisshah As-Sa’ah  (HS)

TA =  BD × HS
      

15. Data Harakat Al- Alamah

Sama dengan yang di atas.

16. Ta'dil Al-Alamah (-)

Seperti di atas.

17. Al-Alamah Al-Mu'addalah {AM1}(Semarang)

AM1 = Al-Alamah - TA
       
Data Al-Alamah di atas berlandaskan pada Bujur Kota Semarang (110¤ 24' 00"), sedangkan untuk menentukan data Al-Alamah Al-Mu'addalah daerah lainnya adalah sebagai berikut ;
  • Perhatikan selisih antara nilai Bujurnya dengan Bujur Semarang.
  • Nilai selisih dibagi (:) 15 
  • Kemudian hasilnya mengurangi data Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang apabila nilai Bujurnya lebih besar dari Bujur Semarang. Contoh ; Surabaya yang berada pada Bujur 112¤ 76' 00" (lebih besar dari Bujur Semarang), selisih Bujur keduanya adalah sebesar 02¤ 52' 00", kemudian 02¤ 52' 00" : 15 = 00j 11m 28d. Dan selanjutnya Data Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang - 00j 11m 28d  = Al-Alamah Al-Mu'addalah Surabaya.
  • Dan apabila nilai Bujurnya lebih kecil dari Bujur Semarang, maka selisih Bujur keduanya setelah  dibagi 15 ditambahkan dengan data Al-Alamah Semarang, Contoh  ; Cirebon yang berada pada Bujur 108¤ 56' 00" (lebih kecil dari Bujur Semarang), selisih antara keduanya adalah sebesar 01¤ 28' 00", kemudian 01¤ 28' 00" : 15 = 00j 05m 52d. Maka data Harakat Al-Alamah Al-Mu'addalah Semarang + 00j 05m 52d  = Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon.

18. Sa'ah Fadli At-Thulain (+)

Maksudnya adalah Sa'ah Fadhlu At-thulain ( الساعات فضل الطولين ) selisih jam, menit, detik antara Semarang dan Cirebon, tentunya dapat diketahui dari Bujur kedua kota tersebut ;
  • Bujur Semarang = 110¤ 24' 00" (menurut Fathu Ar-Rauf Al-Mannan)
  • Bujur Cirebon = 108¤ 56' 00" (menurut Addurusul Falakiyah)
110¤ 24' 00" - 108¤ 56' 00" 
= 01¤ 28' 00" : 15
= 00j 05m 52d

19. Al-Alamah Al-Mu'addalah (Cirebon)

Sebagaimana keterangan pada Al-Alamah Al-Mu'addalah (Semarang), kita tulis data  Alamah Al-Mu'addalah (Cirebon).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan data Alamah Al-Mu'addalah selain Rumus di atas, yaitu ;
  • Apabila data Bu'du Al-Mu'addal lebih sedikit dari data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam, maka nilai selisih antara keduanya dikalikan Hisshatu As-Sa'ah, hasilnya adalah Al-Alamah Al-Mu'addalah.
  • Dan apabila data Bu'du Al-Mu'addal tidak ada, maka untuk mencari data Al-Alamah Al-Mu'addalahnya dengan cara mengalikan data Daqaiqu Ta'dil Al-Ayyam pada Hisshatu Assa'ah.
Data inilah yang diambil untuk menentukan waktu Ijtima' atau Istiqbal yang sebenarnya.

20. 24 Jam

Kita catat 24j 00m 00d

Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03

21. Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah

Kita tulis 07j 42m 32".

Dan perlu diketahui bahwa permulaan Hari dalam data Al-Alamah adalah Hari Ahad sebagaimana keterangan tentang kode Hari.

Sedangkan permulaan Jam terhitung dari Terbenam Matahari.

Apabila nilai Jam dalam data Al-Alamah lebih banyak dari 12, maka Istiqbal terjadi pada Siang hari dan bila lebih sedikit dari 12, maka Istiqbal terjadi pada Malam hari.

Apabila tertulis dalam data Al-Alamah nilai 05 H  04j 03m 00d, maka menunjukkan bahwasanya Istiqbal' terjadi pada Malam Kamis jam 22 lebih 03 menit.

22. Jam Istiqbal 

Jam Istiqbal' disini masih menggunakan Waktu Istiwa. Maka diperlukan langkah Konversi dari Waktu Istiwa ke Time Zone (WIB, WITA atau WIT).

Oleh karena wilayah Cirebon termasuk dalam Zona Waktu Indonesia Barat (WIB), maka untuk menjadikannya menjadi WIB, perlu dilakukan penghitungan sebagai berikut ;

(Bujur Cirebon - Bujur WIB) : 15
= (108¤ 56' 00" - 105¤) : 15
= 03¤ 56' 00 :15
= 00. 15. 44.

Apabila menemukan Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah 12 atau kurang, maka Gerhana Bulan terjadi pada Malam hari, sedangkan apabila Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah lebih besar dari 12,  maka Gerhana Bulan terjadi pada Siang hari, jadi tidak perlu meneruskan perhitungan. Dan kita mengetahui bahwa Gerhana Bulan hanya terjadi di Malam hari, maka perlu melanjutkan perhitungan dan pengisian data-data berikut ini ;

23. Ta'dil Hisshah Al-Ardl (THI)

Untuk mendapatkan data Ta'dil Hisshah Al-Ardl perlu dilakukan penghitungan sebagai berikut;

THI = TA × 00¤ 02' 30" = Hasil
           Hasil + Ta'dil Al-Markaz  (TZ)

24. Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah

Kita dapatkan data dengan rumus ;

Hisshsh Al-Ardl dikurangi data Ta'dil Hisshah Al-Ardl sama dengan Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah.

Kemudian lihatlah data tersebut ;
  • Jika Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah berada pada derajat 00¤ sampai 6¤ Buruj 0 (Haml) atau 6 (Mizan) 
  • Atau Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah berada pada derajat 24¤ sampai 30¤ Buruj 5 (Sunbulah) atau 11 (Hut) 

Maka Gerhana Matahari dipastikan terjadi di daerah yang kamu Hitung.

Sedangkan apabila data Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah berada diselain derajat dan Buruj di atas, maka secara pasti Gerhana Matahari tidak terjadi di daerah yang kamu hitung. 

Kemudian bila nanti kita menemukan data Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah sesuai kreteria di atas, maka lihatlah Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah.

Gerhana Matahari dinyatakan bakal terjadi apabila memenuhi ketentuan data di bawah ini;
  1. Nilai Jam yang terdapat pada Data Al-Alamah Al-Mu'addalah harus berkisar antara 13 sampai dengan 23, karena bila kurang dari 13 atau lebih dari 23, maka menunjukkan Gerhana Matahari terjadi pada Malam hari. Dan itu artinya Gerhana Matahari tidak terlihat di tempat perhitungan (Markaz) dan tidak perlu melanjutkan perhitungan

Jadi jika Data Al-Alamah Al-Mu'addalah berkisar antara 13 sampai dengan 23, maka perhitungan dilanjutkan ;


26. Al-Buht

Data Al-Buht diambil dari Tabel 8 dengan argumen data Buruj dan Derajat Al-Khasshah Al-Mu'addalah. (Dilakukan penta'dilan jika tidak menemukan Derajat yang sama persis).


27. Al - Bu'du Min Al-Zawal (BMZ)

Yaitu selisih waktu antara Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah (AM) dengan waktu tergelincirnya Matahari. Sedangkan 18 merupakan anologi waktu terbenamnya Matahari.

BMZ =
Selisih 18 dengan Jam Al-Alamah Al-Mu'addalah

Ket.

Jika 18 lebih besar (<) dari AM, maka disebut Ghorbi
Dan jika 18 lebih kecil (>) dari AM, maka disebut Syarqi.


28. Al - Asyir

Yaitu Busur sepanjang lingkaran Ekliptika diukur dari titik Haml  (Aries) sampai suatu titik di Ekliptika itu sendiri.

Data Al-Asyir dalam Hisab Gerhana Matahari ini ada 2 macam ;

1. Secara Asumtif  ( Taqribi )

Untuk mengetahui data Al-Asyir secara Asumtif, maka langkah penghitungannya adalah sebagai berikut ;

Langkah pertama
Mengkonversi data Jam Al-Bu'du min Al-Zawal ke Derajat 
    Jam Al-Bu'du min Al-Zawal  × 15 = 
    Derajat Al-Bu'du min Al-Zawal 

Langkah kedua
Menambahkan derajat Al-Bu'du Min Az-Zawal pada Muqawwam Al-Syams

Derajat  Al-Bu'du Min Az-Zawal + Muqawwam Al-Syams
= Al-Asyir
 
    Perhitungan di atas adalah perkiraan yang mudah dan sudah dianggap cukup.


    2. Secara Presisi  ( Tahqiqi )

    Sebagaimana keterangan yang telah dikemukakan sebelumnya bahwasanya Al-Bu'du min Al-Zawal itu ada 2, yaitu ;
    - Ghorbi
    - Syarqi

    Berikut cara mengetahui data Al-Asyir secara Presisi dimana Al-Bu'du min Al-Zawal - nya Ghorbi  ;

    Derajat Al-Bu'du min Al-Zawal setelah di Taqwim (ditambah Muqawwam Al-Syams) di tambahkan data Al-Mathali' Al-Falakiyah dalam Tabel 14 dengan memperhitungkan Derajat Al-Bu'du min Al-Zawal (setelah di Taqwim).

    Sedangkan jika Al-Bu'du min Al-Zawal-nya Syarqi, maka Al-Asyir nya adalah selisih antara Mathali' Al-Falakiyah dengan Al-Bu'du min Al-Zawal dan Bujurnya mengikuti data Muqowwam Al-Syams, inilah pencarian data Al-Asyir secara Tahqiq.

    Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03


    29. Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah

    Yaitu jarak Busur sepanjang lingkaran  Meridian dihitung dari Zenit sampai titik proyeksi posisi Al-Asyir pada lingkaran Meridian tersebut.

    Data Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah ini diambil dari Tabel 15 dengan argumen data Bujur dan Derajat Al-Asyir dari arah samping (kanan atau kiri) dan berargumen pada Derajat Lintang Tempat penghitungan dari atas

    Ketahuilah bahwa Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah bisa Menyamai (Positif/Syimali atau Negatif/Janubinya | Muwafiq) dengan Lintang Tempat jika Mail Awalnya Al-Asyir berbeda (Mukhalif) dengan Lintang Tempat atau menyamai Lintang Tempat dimana Mail Awalnya Al-Asyir lebih sedikit, serta bisa juga berbeda dengan Lintang Tempat jika Mail Awalnya Al-Asyir sama (Muwafiq) dengan Lintang Tempat dimana Mail Awalnya Al-Asyir lebih banyak dari Lintang Tempat.


    30. Al-Bu'du bain Al-Ijtima' wa Al-Asyir 

    Yaitu jarak antara Ijtima' dan Al-Asyir, data diperoleh dengan cara mengambil nilai selisih antara Al-Asyir dan Juz Al-Ijtima' (Muqowwam Al-Syams).


    31. Jaib Al-Bu'du bain Al-Itima' wa Al-Asyir 

    Data ini diambil dari Tabel 16 dengan berpatokan pada derajat Al-Bu'du bain Al-Itima wa Al-Asyir.


    32. Ikhtilaf Al-Thul

    Berargumen pada Derajat Ardlu Iqlimi Al-Ru'yah, data Ikhtilaf Al-Thul diambil dari Tabel 17.


    33. Daqaiqu Ikhtilaf Mandhar Al-Qamar  fi Al-Thul 

    Untuk mendapatkan Data ini, kita kalikan data Jaib Al-Bu'du bain Al-Itima wa Al-Asyir dengan data Ikhtilaf Al-Thuli.

    Jaib Al-Bu'du bain Al-Itima wa Al-Asyir × Ikhtilaf Al-Thul
    = Daqaiqu Ikhtilaf Mandhar Al-Qamar  fi Al-Thul 


    34. Ta'dil Wasath Al-Kusuf

    Daqaiqu Ikhtilaf Mandhar Al-Qamar  fi Al-Thul dikalikan Hisshatu As-Sa'ah menghasilkan data Ta'dil Wasath Al-Kusuf.

    Daqaiqu Ikhtilaf Mandhar Al-Qamar  fi Al-Thul  × Hisshatu As-Sa'ah
    = Ta'dil Wasath Al-Kusuf


    35. Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i

    Data ini dapat diperoleh dari jumlah Ta'dil Wasath Al-Kusuf ditambah Al-Alamah Al-Mu'addalah (Wasath Al-Kusuf), dengan catatan Al-Bu'du Baina Juz Al-Ijtima' wa Al-Asyir Gharbi.

    Ta'dil Wasath Al-Kusuf + Al-Alamah Al-Mu'addalah (Wasath Al-Kusuf)
    = Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i

    Dan apabila Al-Bu'du Baina Juz Al-Ijtima' wa Al-Asyir Syarqi, maka ;
    Wasath Al-Kusuf dikurangi Ta'dil Wasath Al-Kusuf.

    Wasath Al-Kusuf - Ta'dil Wasath Al-Kusuf
    = Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i


    36. Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal

    Yaitu Data selisih antara Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i dan 18 (nilai anologi terbenamnya Matahari).

    Selisih Wasath Al-Kusuf Al-Mar'i ----- 18

    = Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal


    37. Al-Asyir Fi Waqti Al-Kusuf Al-Mar'i

    Data yang juga disebut Al-Asyir kedua ini diperoleh dengan menjadikan derajat pada data Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal lalu hasilnya ditambah Muqawwam Al-Syams jika Gharbi ;

    Jam  Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal × 15 = Derajat Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal
    Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal + Muqawwam Al-Syams
    = Al-Asyir Fi Waqti Al-Kusuf Al-Mar'i

    Dan apabila Syarqi, maka ;
    Muqawwam Al-Syams dikurangi Bu'du Wasath Al-Kusuf Min Az-Zawal.


    38. Ardlu Iqlimi Al-Rukyah Kedua

    Yaitu yang diambil dari Tabel 15 dengan argumen data Al-Asyir kedua.


    39. Ikhtilafu Al-Thul dan Ikhtilafu Al-Ardl

    Diambil dari Tabel 17 dengan argumen Ardlu Iqlimi Al-Rukyah kedua.

    Perlu diketahui bahwa Ikhtilafu Al-Ardl berbeda dengan Ardlu Iqlimi Al-Rukyah dari hal Syimali dan Janubinya. jadi apabila Ikhtilafu Al-Ardl Syimali maka Ardlu Iqlimi Al-Rukyahnya Janubi.


    40. Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah Kedua

    Untuk mengoteksi data ini, kita perlu menambahkan Daqaiqu Ikhtilafu Al-Thul dengan Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah pertama, apabila Al-Bu'du Min Az-Zawalnya Gharbi ;

    Daqaiqu Ikhtilafu Al-Thul +  Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah pertama
    = Hisshah Al-Ardl Al-Mu'addalah Kedua

    Dan jika Al-Bu'du Min Az-Zawalnya Syarqi, maka kita ambil selisih antara Daqaiqu Ikhtilafu Al-Thul dengan Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah.

    Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03


    41. Ardlu Al-Qamar

    Dengan berargumen pada data Hisshatu Al-Ardl Al-Mu'addalah kedua, kita ambil data Ardlu Al-Qamar dari Jadwal 10 seperti cara pertama 


    42. Ardlu Al-Qamar Al-Mar'i

    Untuk menentukannya kita lakukan penambahan antara Ardlu Al-Qamar dengan Daqaiqu Ikhtilaf Al-Ardl, jika keduanya Sama (Ittifaq).
    • Ardlu Al-Qamar + Ikhtilafu Al-Ardl (jika Ittifaq)

    Dan apabila Ardlu Al-Qamar dan Daqaiqu Ikhtilaf Al-Ardl Berbeda, maka kita ambil nilai selisih antara keduanya.
    • Selisih antara Ardlu Al-Qamar + Ikhtilafu Al-Ardl (jika Ikhtilaf)

    43. Jari-jari dan Sa'at Gerhana

    Kedua Data ini diperoleh dari Jadwal 19 dengan berargumen pada data Al-Buht dari Atas dan data Ardl Al-Qamar Al-Mar'i dari Kanan.


    44. Awal Gerhana

    Untuk mengetahui Awal Gerhana maka;

    Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon dikurangi Sa'ah Al-Kusuf.


    45. Akhir Gerhana

    Al-Alamah Al-Mu'addalah Cirebon ditambah Sa'ah Al-Kusuf.



    Penutup Kitab


    Ketahuilah bahwasanya bercak hitam di permukaan Matahari saat Gerhana Matahari adalah bentuk Bulan yang menemui dari arah Barat, bila Bulan telah melewati maka mulai pulih dari arah tersebut.

    Oleh karena Bulan lebih kecil dari Bumi dan bumi lebih kecil dari Matahari, maka bayangan Bulan hanya menimpa sebagian permukaan Bumi, sehingga Gerhana Matahari berbeda macamnya di beberapa Negara sesuai perbedaan Bujur dan Lintang masing-masing dan Gerhana Matahari tidak terlihat di daerah yang tidak tertimpa bayangan Bulan, lain halnya Gerhana Bulan yang dapat terlihat di belahan Bumi yang mana Bulan sedang berada di atas ufuknya dan tidak berbeda di beberapa Negara yang berbeda Bujur Tempatnya saja.

    Sampai disinilah telah selesai sebuah Risalah (kitab kecil) tentang pembahasan Gerhana Matahari.

    Semoga Allah senantiasa mencurahkan Rahmat Ta'dhim (kasih sayang serta penghormatan) kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai Pemimpin para Utusan Allah, seluruh Keluarga dan para Sahabat beliau, Segala Puji Milik Allah, Tuhan Semesta Alam.

    Kitab Fathu Ar-Rauf Al-Mannan dikarang oleh seorang yang butuh kepada Rahmat Allah yang Maha Agung, dia bernama KH. Abdul Jalil bin Abdul Hamid Kudus, semoga Allah memberikan Ampunan kepadanya, kedua orang tuanya, semua Teman-temannya dan  para kekasihnya.

    Pada Artikel yang lain, Anda bisa Download Kitab Fathu al-Rauf Al-Mannan versi pdf. Lihat juga Terjemahan Sebelumnya di Artikel ;


    Anda dapat menyimak Pengajian Kitab Fathu Al-Rauf Al-Mannan bab Hisab Gerhana Matahari melalui link-link di bawah ini ;


    2. Muthala'ah Kitab Falak Fathu Al-Rauf 13

    3. Muthala'ah Kitab Falak Fathu Al-Rauf 14

    4. Muthala'ah Kitab Falak Fathu Al-Rauf 15

    Demikian Terjemah Kitab Falak Fathu Ar-Rauf Al-Mannan Part 03, yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
    Buka Komentar