Berikut ini kami Informasikan perihal Gerhana Matahari Total yang diprediksikan terjadi sepanjang tahun 2021 hingga 2059.
Gerhana Matahari
Gerhana Matahari (Solar Eclipse) terjadi saat posisi Bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Jenis Gerhana Matahari
Gerhana Matahari memiliki 4 jenis, yaitu ;
- Gerhana Matahari Total (Total Solar Eclipse) terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak antara Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
- Gerhana Matahari Sebagian (Partial Solar Eclipse) terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak Gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana Matahari Cincin (Annular Solar Eclipse) terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak Gerhana) hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
- Gerhana Matahari Hibrida (Hibrid Solar Eclipse) bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan Bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Dan Gerhana Hibrida itu relatif sangat jarang terjadi.
Dalam Kitab Fathu Al-Rauf Al-Mannan halaman 20-21 dijelaskan ;
Gerhana Matahari hanya terjadi apabila Data Hisshah Al-Ardl berada di 00¤ sampai 6¤ Buruj Haml dan Mizan;
~ Buruj Haml (0) = (Permulaan Buruj Syimali)
~ Buruj Mizan (6) = (Permulaan Buruj Janubi).
Dan Gerhana Matahari terjadi apabila Data Hisshah Al-Ardl berada di 24¤ sampai 30¤ Buruj Hut dan Sunbulah;
~ Buruj Hut (11) = (Akhir Buruj Janubi)
~ Buruj Sunbulah (5) = (Akhir Buruj Syimali)
Maka di selain Buruj atau derajat di atas dipastikan tidak akan terjadi Gerhana Matahari.
Gerhana Matahari juga hanya terjadi satu kali dalam rentang waktu berjalannya 6 Buruj atau setelah melewati 6 bulan, mengapa tidak terjadi Gerhana Matahari setiap bulan?, padahal Ijtimak terjadi setiap bulan, hal tersebut dikarenakan tidak terhalangnya Matahari oleh Bulan, sebab kemiringan Orbit Bulan tidak lurus dari ikatan Ijtimak, sehingga Bulan tidak dapat menghalangi saat lewat di bawah Matahari, karena lintasan (orbit) Bulan dalam mengelilingi Bumi tidak berhimpit dengan bidang orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari, melainkan membentuk sudut Lima derajat (5¤ 0' 8"), nilai ini adalah nilai maksimal Lintang Bulan yakni Deklinasi Bulan dari Rasi Bintang sebelah Utara atau Selatan.
Apabila Bulan berada diselain lintasan Ijtimak dan memiliki nilai Deklinasi (Ardl), maka ;
- Jika Ardl Bulan lebih sedikit dari seluruh 2 paruh wilayah Matahari dan Bulan itu sendiri, tentunya hal tersebut menyebabkan terhalangnya Matahari oleh Bulan sesuai besar kecilnya dan kadar tertutupinya sinar Matahari, sehingga hal tersebut yang menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari Sebagian.
- Dan jika Ardl Bulan menyamai seluruh 2 paruh wilayah Matahari dan Bulan itu sendiri, maka sinar Matahari dan Bulan keduanya hanya saling bersentuhan dan Bulan tidak sampai menutupi atau menghalangi Sinar Matahari ke Bumi, sehingga kejadian ini mungkin bisa menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari dan juga mungkin tidak.
- Dan kalau Deklinasi Bulan lebih banyak dari seluruh 2 paruh wilayah Matahari dan Bulan itu sendiri, maka sinar Matahari dan Bulan keduanya tidak saling bersentuhan dan juga Bulan tidak sampai menutupi atau menghalangi Sinar Matahari ke Bumi, sehingga kejadian ini dipastikan tidak menyebabkan terjadinya Gerhana Matahari.
Dan berikut Gerhana Matahari Total yang diperkirakan terjadi di Indonesia dan mancanegara mulai tahun 2021-2059 dilansir dari timeanddate.com.
Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) 2021-2059
Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) 2020-2030
2020
14 Desember
2021
4 Desember
2022
Tidak ada
2023
20 April
2024
8 April
2025
Tidak ada
14 Desember
2021
4 Desember
2022
Tidak ada
2023
20 April
2024
8 April
2025
Tidak ada
2026
12 Agustus
2027
2 Agustus
2028
22 Juli
2029
Tidak ada
12 Agustus
2027
2 Agustus
2028
22 Juli
2029
Tidak ada
2030
25 November
25 November
Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) 2031-2039
2031
14 November
2032
Tidak ada
2033
30 Maret
2034
20 Maret
2035
1–2 September
2036
Tidak ada
2037
13 Juli
2038
25–26 Desember
2039
15 Desember
14 November
2032
Tidak ada
2033
30 Maret
2034
20 Maret
2035
1–2 September
2036
Tidak ada
2037
13 Juli
2038
25–26 Desember
2039
15 Desember
Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) 2040-2049
2040
Tidak ada
2041
30 April
2043
9 April
2044
22–23 Agustus
2045
- 12 Agustus
- 2 Agustus
2047
Tidak ada
2048
5 Desember
2049
25 November
2055
24 Juli
2056
Tidak ada Gerhana Matahari Total di tahun ini.
2057
- 5 Januari
- 25–26 Desember
2058
20–21 Juni
2059
11 Mei
Tidak ada
2041
30 April
2042
19–20 April2043
9 April
2044
22–23 Agustus
2045
- 12 Agustus
- 2 Agustus
2047
Tidak ada
2048
5 Desember
2049
25 November
Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) 2050-2059
2050
20 Mei
2051
Tidak ada
2052
30 Maret
2053
12 September
2054
Tidak ada
20 Mei
2051
Tidak ada
2052
30 Maret
2053
12 September
2054
Tidak ada
2055
24 Juli
2056
Tidak ada Gerhana Matahari Total di tahun ini.
2057
- 5 Januari
- 25–26 Desember
2058
20–21 Juni
2059
11 Mei
Keterangan ;
- Jadwal Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) adalah bersifat Global, sehingga sebagiannya nanti ada yang tidak terlihat di Indonesia.
- Mengenai tanggal, ada sebagian yang perlu disesuaikan dengan waktu (tanggal) Indonesia, oleh karena itu Perlu kiranya dilakukan konversi tanggal Masehi ke dalam tanggal Hijriyah guna proses Hisabnya.
Demikian informasi ringan mengenai Gerhana Matahari Total (Solar Eclipse Total) 2021-2059 yang dapat dihadirkan, semoga bermanfaat dan kami harap Anda mengunjungi Artikel kami lainnya.